5

223 27 13
                                    

" lo napa dah, ngeliatin Yuqi mulu? " Lucas menghampiri Mark yang sibuk memperhatikan Yuqi yang sedang bermain bersama adiknya.

Mark tersentak akibat terkejut saat mendengar pertanyaan Lucas.

" nggak kok. " Mark memalingkan pandangannya.

Padahal Mark memang sebenarnya memperhatikan Yuqi sejak tadi—entah kenapa.

" heh Mark, lo nggak pinter bohong. Kasih tau aja napa! " Lucas menaikkan salah satu alisnya, melihat sebuah kebohongan di mata Mark.

Mark menghela napas sebelum menjawab. " iya, gue ngelihatin Yuqi dari tadi. Kayaknya gue punya feeling deh sama dia. "

Lucas mengangguk tanda paham.
" cie. Gue doain dah supaya lo bisa sama Yuqi. "

" goblok. " Mark terkekeh, mengikut lengan sahabatnya itu.

" gotcha, Rachel! " Yuqi memeluk Rachel guna agar Rachel nggak kabur lagi.

" oh Gosh, aku selalu saja tertangkap. " Rachel ikut tertawa saat menyadari bahwa dirinya sedang dipeluk oleh Yuqi.

" cie, yang pelukan sama adek ipar! " seru Lucas pelan sambil terkekeh-kekeh kayak orang gila.

" heh monyet! Diem lo! " Mark menginjak kaki Lucas—tapi nggak ada gunanya, kan ini dunia Astral. Injakan Mark nggak akan terasa sakit.

" eh anjir, udah 2 jam lo pada di sini! Cepet kita harus ke lembah kehidupan supaya lo bisa balik ke bumi! " seru Lucas lantang.

" eh? Yaelah, tunggu 5 menit lagi lah! Gue pengen main sama Rachel. " tolak Yuqi. Tangannya masih memeluk Rachel.

" kalo lo berada di dunia Astral selama lebih dari 2 jam, lo bakal mati beneren! " jawab Lucas tegas.

" yaudah, ayo cepet kita ke lembah kehidupan—or whatever! " balas Mark.

❈❈❈

Mereka akhirnya tiba di Tebing Kehidupan —semacam portal antara bumi dan dunia astral.

" ayo lompat! " pinta Lucas pada Yuqi dan Mark.

" iya iya, bye Chel! " pamit Yuqi kemudian melompat dari tebing itu dengan mantap.

" Cas, jaga adek gue ya! " pesan Mark pada Lucas.

Mark emang dikenal sangat menyayangi adiknya. Mungkin Mark pantas dijuluki Abang Terbaik.

" you can count on me. " Lucas nyengir sambil mengacungkan jempolnya.

Mark balas tersenyum, melambaikan tangan pada adiknya kemudian melompat dari tebing.

❈❈❈

" yaampun Mark, gue kira lo pingsan! " Yuqi menghembuskan napas lega saat melihat Mark membuka matanya.

" hah—aduh pala gue njir! " ringis Mark kesakitan sembari memegangi kepalanya.

" halah, gosah acting! Kuy lah pulang. " Yuqi menatap wajah Mark kemudian meraih tas ranselnya.

" gue nggak bohong, pe'a! Pala gue emang sakit. " dengus Mark—tangannya masih sibuk mengusap kepalanya.

Yuqi mendongak, menatap wajah Mark yang penuh dengan memar. " yaudin maaf, sini gue bantuin. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the astral ; song yuqi ft. markTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang