Saat Luna sedang membaca novel di perpustakaan,bel masuk berbunyi. Luna segera kembali ke kelasnya. Sambil berjalan menyusuri koridor Luna membaca novel yang ia pinjam dari perpustakaan tadi. Saat berjalan,tiba tiba ia merasa ada seseorang yang menubruk nya. Saat Luna ingin bangkit,ada tangan seseorang yang menyambutnya untuk membantu ia bangkit. Luna berdiri dengan cepat tanpa menerima uluran tangan itu.
"Maaf yaa,aku tadi ga liat-liat jalannya. Jadi kek gini deh" ucap Luna.
"Iya gapapa kok. Gue juga salah gara gara gue lari kan jadi tabrakan gini. Lo gapapa kan?" Ucap orang itu.
"Iya aku gapapa kok. Ngomong-ngomong kamu anak baru yaa?" Tanya Luna pada orang itu.
"Iya,gue anak baru disini. Gue baru pindahan dari Jakarta. Oh iyaa kenalin,nama gue Alvaro Azka Pratama. Panggil aja gue Azka,Nama lo siapa? Ucap Azka.
"Nama aku Luna Maharani Putri. Panggil aja Luna. Aku kelas XI- Ipa 2." tutur Luna.
"XI- Ipa 2? Gue juga kebetulan lagi cari kelas itu kok. Kita bareng aja yuk" ucap Azka.
"Yaudah yuk" ajak Luna.
Saat mereka sedang berjalan di koridor koridor kelas,banyak siswa yang memperhatikan mereka. Sesampainya mereka dikelas, semua mata tertuju pada Azka. Perihal,guru guru tidak ada yang memberi tahu jika akan ada murid baru. Luna duduk dibangku nya. Sedangkan, Azka dia masih bingung harus duduk dimana. Saat guru pelajaran masuk pun Azka belum memilih tempat duduk.
"Kamu anak baru ya? Azka kan?" Ucap bu Risa kebetulan ia juga wali kelas di kelas ini.
"Iya bu,saya Azka anak baru disini." ucap Azka.
"Baiklah kamu ikut ibu ke depan sekarang." ucap bu Risa.
Azka segera mengikuti bu Risa ke depan dan memperkenalkan diri.
"Hallo! Nama gue Alvaro Azka Pratama. Gue pindahan dari Jakarta. Gue harap kita bisa berteman dengan baik."
"Sudah selesai Azka? Baiklah jika ada pertanyaan,tanyakan saja pada Azka. Azka,kamu bisa duduk di sebelah Nesa. Ibu tinggal yaa karena ada rapat guru,kalian jangan berisik." ucap bu Risa lalu pergi meninggalkan kelas.
Azka berjalan menuju bangku Nesa, Nesa menyambut nya dengan senyum hangat. Ia menganggap Azka itu perfect. Bagaimana tidak? Hidung yang mancung,bibir tipis dan merah,rahang yang kokoh,serta jambul di rambut nya yang menambah kesan cool nya.
"Hai,nama gue Nesa. Lo Azka kan? Salken yaa." ucap Nesa sambil mengulurkan tangannya.
"Azka" ucap Azka tanpa berminat membalas uluran tangan dari Nesa.
Nesa kesal karena uluran tangan nya tidak dibalas oleh Azka. Ia melirik kebelakang dan mendapati Azka dan Luna sedang ngobrol layaknya orang yang sudah akrab. Nesa memutuskan untuk bergabung ke meja Luna.
"Lun,kantin yuk. Gue laper ni" ucap Nesa.
"Kan belum istirahat Nes. Tunggu istirahat aja Nes, kan bentar lagi tu." ucap Luna.
"Oh iyaa, Azka kenalin. Ini Nesa,sahabat aku dari SMP. Dia temen sebangku kamu juga kan?" Kata Luna.
"Hmm gue tau kok"ucap Azka dengan wajah datar.
'Kok pas ada gue Azka mukanya berubah jadi datar gini ya?' Batin Nesa.
"Yauda gue duluan ya Lun" pamit Azka pada Luna bukan Nesa.
"Iya"ucap Luna.
Luna dan Nesa sedang berada dikantin sambil menikmati pesanan yang mereka pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family?
Teen FictionLuna Maharani Putri. Gadis cantik yang sejak kecil sudah merasakan kerasnya hidup. Ia begitu lugu dan kaku. Ia yang tak pernah merasakan bahagia yang sesungguhnya. Namun,semua itu berubah ketika kehadiran seorang lelaki yang bernama Alvaro Azka Prat...