Part 3 : The Beginning ( I )

164 3 4
                                    

#Ken POV

Akhir akhir ini Veny menjadi aneh. Perilakunya padaku semakin memanis saja, padahal dulu ia sering cuek denganku. Setiap hari ia senyum senyum padaku tanpa ada alasan yang jelas, ia dengan senang hati memasakkan makanan favoritku tiap hari, dan ia sudah bisa bangun pagi sendiri tanpa harus kubangunkan. Sungguh bukan Veny yang selama 14 tahun ini kukenal. Ckckck, ada apa dengannya ya?

#Veny POV

Apa yang kutulis di buku diaryku terbukti benar. Hari Sabtu adalah hari favoritku sekarang. Meskipun seharusnya itu hari libur, namun aku tak keberatan mengerjakan setumpuk soal yang membingungkan asal bersama Summer. Sejak hari 'Sabtu' pertamaku itu, aku mulai dekat dengannya. Ia mengajariku dengan sabar dan tidak pernah mengeluh atas kelambatan kerja otakku ini. Seringkali ia menyelipi dengan candaan candaan khasnya yang membuat semangatku bertambah. Setiap ada pembagian kelompok, kami selalu berada dalam satu kelompok. Mrs. Lizzy yang mengerti memori terbatas otakku ini selalu mendampingkanku dengan Summer yang kemampuannya melebihi rata-rata. Dan dalam hati aku selalu bersorak karenanya. Summer juga terlihat tak keberatan mengajariku. Ia hanya mengangguk, mengangguk, dan mengangguk sambil sesekali berkata "iya".  

Tak kusangka, hari hari baruku bakal secerah ini. Apalagi kemarin, siapa sangka tiba tiba aku mendapat sms darinya? Ah.. benar benar mengejutkan. Memang isinya hanya pemberitahuan kerja kelompok, namun itu sudah cukup untuk membuat kuncup bunga di hatiku mekar. Darimana ia mengetahui nomorku ya? Oh mungkin ia tahu nomorku dari Firly. Ditengah tengah kegembiraanku ini aku merasa ada yang berbeda dengan Kak Ken. Setiap ia menatapku, tatapannya seperti berkata -ada apa denganmu?- Apa mungkin aku bersikap terlalu aneh dan berlebihan ya? Ups, mungkin sebaiknya aku lebih berhati hati..

***

"Jadi besok kakak akan berangkat? Selama delapan hari ya?" 

"Iya, kakak harus training di luar kota. Sudah peraturan di kantor kakak kalau ada orang baru harus ditraining terlebih dahulu." 

"..." 

" Jadi.. kamu tak apa kan di rumah sendiri?" 

"Aku tak apa kok. Aku bisa berangkat sendiri ke sekolah. Mungkin naik bus umum. Justru aku yang khawatir akan kakak. Kakak mau makan apa disana?" 

"Hei, aku bisa masak tahu. Jangan menghinaku ya... Ok, jadi kau tak apa sendiri nih?" 

"Sudahlah kak, aku bukan anak kecil lagi. Sekarang akan kusiapkan barang barang untuk kakak besok ya."

Veny melangkahkan kakinya menuju kamar kakaknya, hendak menyiapkan barang barang keperluan kakaknya selama di luar kota. Seperti sabun, sikat gigi, pasta gigi, shampoo, dan lain lainnya. Setelah semua beres, kini gantian kakaknya yang membantunya menyiapkan makan malam dan mencuci piringnya setelah selesai makan. Veny melangkah ke kamarnya setelah mengucapkan "Good Night" pada kakakknya yang masih asyik dengan salah satu film thriller di TV.

#Veny POV

Kulempar diriku ke tempat tidur berwarna blue baby-ku. Kupejamkan mataku, dan mulailah aku memikirkan hal hal yang terjadi hari ini. Hn, besok kakak akan pergi.. Lama juga ya, delapan hari. Malam ini aku memikirkan apa saja yang bisa kulakukan selama Kak Ken pergi. Hmm.. mungkin pergi nonton bersama teman cewek ku? Tidak, aku tidak suka. Pergi nonton sendiri? Pasti sangat sepi.. 

Oh ya! Aku bisa mencari novel-novel baru di toko buku. Bukankah itu kegiatan yang tidak perlu melibatkan teman. Ok, aku akan pergi ke toko buku sepulang sekolah. Hn, aku ingin membeli novel Eclipse. Aku sangat suka dengan novel karya Stephenie Meyer.

Kubuka mataku, dan mataku tertuju pada satu benda diatas meja belajarku. Aku berdiri dan mengambil handphone itu serta headsetnya. Kupasang headset di handphone ku dan mulai mendengarkan lagu lagu kesukaanku, lagu-lagu kepunyaan Michael Learns To Rock, Taylor Swift, Westlife, Avril Lavigne, dan permainan pianonya Carter Burwell. Memang aku lebih suka mendengarkan lagu luar, apalagi lagu berbahasa inggris. Lebih enak didengar, menurutku.  

Waktu menunjukkan pukul 10.00 PM, namun aku belum juga tertidur. Hmm.. Tak biasanya aku begini.. Kulepas headsetku dan beranjak keluar dari kamarku dan menuju dapur apartmen ini. Aku membuat segelas susu coklat, ketika tiba-tiba saja terdengar suara langkah kaki di belakangku.  

"Loh, kamu belum tidur juga?" tanya seseorang padaku, yang tak lain adalah Kak Ken. 

"Hn, belum kak. Kakak sendiri juga belum tidur?" 

"Yeah, masih belum mengantuk." 

"Oh.. Bagaimana kalau kubuatkan segelas susu coklat? Kakak suka kan?" 

"Baiklah.."

Setelah membuat susu coklat, aku pun menghampiri kakakku dan menyerahkan segelas susu hangat padanya..

Hn.. yah.. inilah hari terakhirku bersama kakakku yg paling baik sedunia,, aku pun nggak tau klo di tinggal dia, aku jadi seperti apa... *termenung sendiri..

tiba-tiba, seseorg mengagetkanku..

"Hoi,, ngelamun aja kamu... " kata kak ken..

"Hah?? *aku pun kaget* ..

kakakku kemudian melanjutkan.. 

"kakak tau kamu pasti mengalami di lema..

sudahlah, veny jgn melamun terus..  tdur sana"   katanya lagi.

akupun menurutinya... akupun melangkahkan kaki menuju kamar..

#Di dalam kamar...

aku mencoba memejamkan mata.. 

tapi rasanya ada sesuatu yg menyebabkan aku nggak bisa tdur.. 

aku sndiri nggak tau apa yg sedang aku pikirkan... *termenung sndiri lg

tiba-tiba aku baru ingat kalo bsk hr sabtu..

yaweslah, aku coba tidur... 

*****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2012 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

First Sight..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang