Mana bisa aku tidak iri dengan manusia lain yang lebih dekat mu ketimbang aku.
Mana bisa aku menahan rindu pada mu, sedangkan orang lain sibuk merangkai kata-kata rindu yang seharus nya hanya aku saja yang boleh mengirim nya.Mana bisa aku menahan rindu, rindu yang selalu menganggap rumah mu sebagai tempat berpulang dari rasa penat, bahagia, dan segalanya.
Mana bisa jika aku membayangkan mu hilang?
Iya hilang. Hilang selamanya, ah mustahil. Rasanya tak pernah aku fikirkan sekalipun.
Pernah aku berfikir tentang mu,
Tapi bukan tentang kebersamaan?
Tapi tentang perpisahan abadi kita?!Mana bisa aku bermimpi seperti itu saat rindu benar-benar datang.
Membayangkan nya dalam mimpi saja sudah mengerikan, apalagi benar terjadi.Mungkin aku akan selapuk batu, yang perlahan mengecil karna reaksi alam.
Apakah kamu rindu pada ku?
Jika tidak. Mana bisa kamu tidak merindu ku?Apakah ada yang lain?
Mana bisa kita berpaling, jika garis takdir menyuruh kita bersama.
Masa iya takdir berbohong, masa iya takdir tertukar. Tidak mungkin.