[ M B ] 2

8.8K 233 3
                                    

Badi terpaksa mengendong iori yang tak bisa berjalan, disini dia kembali mendapat keuntungan. Pertama dia dapat merasakan dada gadis itu menempel dipunggungnya, kedua dia dapat merasakan pantat yang puas disodoknya tadi malam.

Berusaha melupakan kejadian yang dapat membuat senjatanya berdiri, dia bersyukur gadis itu tak sadar sudah disetubuhi. Mungkin akibat sakit disekujur tubuhnya, dia meminta badi berhenti dialiran sungai yang deras.

Ternyata iori ingin buang air kecil dan sudah tak mampu dia tahan. Badi menjauh memberikan gadis kecil privasi. Sepertinya dia masih melihat trauma dimata sang gadis.

Iori membuka celana dalamnya mengosongkan kandung kemihnya, serta mengambil air sungai membersihkan vaginanya yang luar biasa lengket dan bau.

Iori curiga karena, dari baunya seolah habis melakukan hubungan seperti saat ngesex dengan suaminya. Namun, ditepisnya kuat mungkin ini khayalan dia semalam yang bermimpi basah.

Dia merasa bodoh, disaat seperti ini sempat-sempatnya dia bermimpi. Dia sungguh merindukan suaminya.

Iori mengambil ranselnya yang masih sedikit basah. Bersyukur ranselnya tahan air sehingga, perabotan didalam masih utuh. Dia membuang sampah dan hal lain yang tak penting.

Mengambil tissu serta sabun khusus miliknya, dia selalu membawa sabun yang dapat membersihkan seluruh tubuhnya.

Mencuci muka lalu menanggalkan baju hemnya, membilas tubuhnya tanpa melepas bh kemudian, mengosok kuat divagina lalu membilas dan melapnya memakai tissu. Celana dalamnya yang lengket dicuci dengan air sungai lalu memasukkannya kedalam plastik didalam tas, memakai jeansnya kembali.

Sementara Badi menggintip iori membersikan tubuhnya dengan telaten tak heran gadis itu beraroma nikmat.

Badi muncul setelah iori terlihat siap menunggunya, badi kembali mengendong gadis kecil sengaja merapatkan tangannya agar dada dan tangannya dapat meraba belahan vagina iori.

Iori yang risih tak mempunyai daya, dia masih belum mampu berjalan. Dia tak mungkin meminta badi berhenti, meninggalkan dia sendiri ditengah hutan belantara.

Sampailah dia pada sebuah desa, kedatangan badi disambut oleh beberapa warga yang mayoritas pria sementara, para gadis terlihat masih muda. Namun, tubuh mereka terlihat besar dan berisi.

Iori menjadi bahan tontonan para pria, sementara para wanita menatap sinis kehadirannya.

Iori didudukkan disebuah alas dari sabut daun palm, diatas singgasana terdapat ketua adat yang menatapnya serius. Membuat iori ketakutan, dia dikumpulkan didalam kerumunan yang terdiri dari para pria.

Langit mulai mendung lagi, belum beberapa detik hujan kembali turun deras. Badi melaporkan volume air yang deras menyuruh warganya bersiap, walau mereka berada didataran tinggi. Mereka harus mengumpulkan makanan dimusim hujan.

Beberapa pria melaporkan tentang beberapa warga yang menghilang, serta kematian aneh yang melanda beberapa hari ini.

Tas ransel iori mendadak direbut lalu dibuka secara paksa, isinya terhambur kebawah berikut sebuah buku tebal yang kembali bersinar.

Kepala adat terdiam memandang wajah iori, turun dari singgasana memambil buku itu lalu menyerahkannya.

Beberapa detik didalam derasnya hujan, pelataran itu didatangi oleh tamu. Pria dengan tubuh kekar memasuki panggung pertemuan membuat para pria bersiap.

magic bookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang