Don't plagiat.Happy reading~~
Setelah memasuki bandara Beijing, Wang Yibo dan Xiao Zhan berjalan beriringan menuju mobil. Seperti biasa, mereka seakan hidup di dunianya masing-masing. Tak ada percakapan lebih apalagi harus bergandengan mesra seperti pengantin. Karena ... keduanya tak akan melakukan itu.
Jika Xiao Zhan tampak sibuk mengotak atik ponselnya, maka Yibo lebih memilih memejamkan mata sejenak. Setelah bergelut dengan pernikahan yang sangat melelahkan belum lagi menerima kenyataan ia telah memiliki pasangan hidup membuat ia harus mengistirahatkan otak dan matanya. Membiarkan Xiao Zhan dan sekretaris pribadinya berbicara yang sejak tadi membahas bisnis, penyakit atau apalah karna Yibo sendiri tak mengerti. Sampai-sampai mereka melupakan pria tampan yang telah tidur di jok belakang.
"Bagaimana setelah menikah?" Sekretaris bernama Lengkap Wening itu tersenyum seraya tertawa gemas menatap raut bos sekalipun sahabatnya yang berubah pias atas pertanyaan tadi. Apalagi pria itu memilih bungkam.
"Apanya? Tidak ada istimewa. Dia masih bocah."
Wening semakin terkekeh.
"Jadi, kau ingin dia dewasa. Lalu kau bisa leluasan berbuat mesum begitu?" Mendengar itu membuat Xiao Zhan menggeleng. Memang sahabatnya itu suka bercanda.
"Tapi Xiao Zhan, bagaimana pun kalian sudah menikah. Harus ada penengah di antara kalian. Dia pasangan sahmu. Jadi, kau harus membimbingnya. Jangan terlalu dingin."
Xiao Zhan tertunduk. Melirik Yibo yang telah tertidur lelap di belakang. Setelahnya ia menganguk lemah.
"Aku tahu, bagaimana pun dia tanggung jawabku sekarang!"
"Ehey, Zhan Zhan sudah tau cara bertanggung jawab," goda Wening lagi yang ditanggapi Xiao Zhan dengan gelengan.
"Bukan begitu, Aku sudah berjanji dengan ayahnya."
Wening hanya menganguk paham. Rasanya ia ingin tertawa terbahak-bahak melihat sang sahabat bisa memasang wajah tertunduk lesu begitu. Yang tak seperti biasanya, mengangkat wajah tinggi-tinggi dan mendoktrin siapapun bahwa ia yang paling hebat dan berkuasa tetapi, semua itu hilang untuk seorang remaja laki-laki yang memiliki tinggi 180 cm tersebut. Bahkan Wening menyadari sepertinya sebentar lagi Xiao Zhan akan menjadi pembantu yang akan memberikan apapun untuk lelaki putih itu.
"Jadi pernikahan ini terjadi karna keberuntungan perjodohan orang tua. Atau memang kau merencanakanya agar bisa bersanding dengan Yibo?" tanya Wening lagi membuat Xiao Zhan langsung diam.
"Bukan ciri khas dalam diriku untuk menjatuhkan harga diri mengejar cinta seseorang. Ini murni karna perjodohan papa mama."
Wening terkekeh mendapatkan jawaban dari Xiao Zhan sampai dua kalimat keluar. Mengingat siapa Xiao Zhan, ia tak akan berkata sepanjang itu. Walau terdengar sedikit marah, ia tahu pria itu gugup.
Mobil terus berjalan menyelusuri jalan Beijing yang ramai, tak ada percakapan lagi sepanjang perjalanan. Baik Xiao Zhan atau Wening memilih diam satu sama lain.
Jika,Wening fokus menyetir, maka Xiao Zhan tanpa henti melirik pria di belakang yang masih tampak tidur nyaman. Bibir Xiao Zhan terangkat mengukir senyum yang jarang ia perlihatkan, tapi hanya melihat pasangan hidupnya yang terlihat tidur damai membuat bibir itu tanpa bisa dicegah untuk tak tersenyum.
Wang Yibo laki-laki tampan menjurus cute dan manis itu adalah satu-satunya pria yang mampu membuat hidup Xiao Zhan jungkir balik.
Jika kalian pikir ini berdasarkan perjodohan, mungkin karna bagaimana pun tuan Xiao dan Nyonya Xiao sangat gencar cari pasangan untuk Xiao Zhan. Tapi bukan bearti Xiao Zhan menerimanya tanpa protes. Ia menolaknya, hingga perjodohan sama Wang Yibo ia menganguk. Menerima tanpa ada protes.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]My Boy ✔️
Teen FictionPernikahan yang memang terjadi karna perjodohan. Laki-laki berusia 36 tahun. di hadapkan kepada lelaki yang berusia 18 tahun. Sebuah pertaruhan yang membawa kepada kebahagian atau kesedihan. Untuk Wang Yibo dan untuk Xiao Zhan? dan bagaimana kelanj...