***
Matahari semakin meninggi, cahaya nya menembus pepohonan yang berada di pinggir danau. Bunyi serangga air dan juga burung-burung bersahutan dengan indah nya. Suasana musim panas sungguh semakin terasa menyenangkan.
Siang ini para pembimbing kano tengah membimbing para peserta untuk mempelajari teknik dasar bermain kano, baru setelah itu keesokan harinya, mereka akan benar-benar bermain kano dengan diawasi oleh para pembimbing.
Jeonghan yang tampak sibuk mengajari seorang anak laki-laki langsung merengut pada Guanlin, menurut nya cara yang dilakukan oleh Guanlin itu salah, "Hei Lai, bukan begitu caranya memegang dayung, kalau seperti itu caranya dayung nya akan mudah jatuh ke air"
"Ini teknik yang kupelajari di Taiwan, dengan cara ini memegang dayung akan menjadi lebih mudah"
"Kau akan menjatuhkan banyak dayung jika cara memegang nya seperti itu. Kita sudah tidak memiliki cukup uang untuk membeli kano baru lagi, jadi jangan lah bertingkah seolah apa yang kau lakukan itu benar"
Guanlin mendengus, ia tidak suka sifat cerewet gadis ini. Mulut nya itu membuat siapa saja bisa menjadi tidak betah, ini sekali Guanlin menyumpal mulut si gadis Yoon itu agar berhenti berbicara.
"Diamlah, jangan terus mengoceh"
"Aku hanya mengatakan sesuatu yang benar"
"Taukah kau jika mulut mu itu bisa membawa kebencian dari orang-orang? Apa kau tidak menyadari itu?"
Jeonghan terkejut,"A..apa maksud mu?"
Guanlin hanya mengangkat bahu tidak peduli kemudian sibuk kembali dengan aktifitas nya mengajarkan cara memegang dayung pada para peserta.
"Hei Lai jawab aku!"
"Aku hanya bilang kau harus berhati-hati, mulut mu itu bisa membawa bencana untuk dirimu sendiri"
Jeonghan terdiam. Ia kemudian larut dengan fikiran nya sendiri dan mengabaikan tugas nya untuk mengajar kano.
Apa benar mulutnya bisa membawa kebencian bagi orang lain?
***
Pohon apel milik paman Jinwoo tengah berbuah. Karena itu anak-anak sangat semangat sekali untuk memetik nya. Seluruh anak yang tidak mengikuti pelajaran Kano tampak sibuk memetik apel. Seongwoo tersenyum memperhatikan anak-anak yang sedang tertawa riang karena apel. Ia duduk sendirian dibawah sebuah pohon maple besar yang berada di dekat peternakan kuda.
Seongwoo menghela nafas pelan, ia teringat akan perilaku Sungwoon padanya hari ini. Anak laki-laki itu tampak sedikit menjaga jarak. Ada apa? Kesalahan apa yang telah ia lakukan? Kenapa sekarang semua orang perlahan menjauhi nya.
Yang pertama Daniel, karena masalah ular. Laki-laki itu masih menyita binatang kesayangan Seongwoo. Ia tau, Daniel sedang menegakkan keadilan karena ia adalah ketua, tapi, bukan kah Seongwoo sudah berulang kali menjelaskan jika ia tidak bersalah. Tapi sepertinya karena bukti-bukti yang ada mengarah padanya, Seongwoo hanya bisa pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Camp (Wanna One) ✔ [COMPLETED]
RandomSuka atau tidak suka, Jaehwan harus mengungkap teror yang terjadi diperkemahan. Dengan resiko ia akan menjadi korban selanjutnya. Warn : Gender Switch for Jaehwan dan para uke Dont like, Dont read