Aku berjalan menyusuri sebuah hutan yang jauh dari mansion ku-ohh bukan tapi sebuah kerajaan yang berdiri tegak menjulang tinggi dan dipimpin oleh ayahku serta di dampingi oleh ibuku.
Aku menyusuri hutan ini semakin jauh, aku melangkahkan kedua kaki ku semakin dalam juga aku memasuki hutan itu, sungguh pemandangan yang indah hutan disini tempat ini jauh dari manusia manusia- ralat maksudku adalah makhluk imortal yang ada di sini.
Kedua telingaku sayup sayup mendengar suara gemercik air seperti berjatuhan dari atas, semakin aku memasuki hutan itu dengan rasa penasaranku akan suara itu aku melangkah kan kedua kaki ku untuk menyusuri setiap celah celah rerumputan dan pohon pohon yang tumbuh tak beraturan itu. Saat mendengar suara itu semakin jelas di kedua telingaku, seketika mata ku membelalak takjub melihat keindahan air terjun yang ternyata tiada taranya dibandingkan dengan apa pun, indah, cantik, amazing, sungguh sangat luar biasa air terjun itu bahkan kata kata apa pun itu tak bisa untuk mengambarkan pemandangan indah ini.
Suara burung burung yang tengah berkicau, kupu kupu yang berterbangan kesana kemari, suara gemercik air yang merdu, suara dedauan pohon yang bergerak gerak tertiup angin, serta langit biru yang perlahan telah berubah menjadi orange seperti halnya pelengkap dalam keindahan di hutan ini bahkan di kerajaan ayahku pun tak ada tempat yang seindah ini. Ohh apa tadi awan yang telah berubah orange, sial aku telah melupakan hari yang hampir gelap ini karna ku habiskan untuk menjelajahi keindahan hutan ini.
Aku bergegas berbalik arah menuju jalan yang telah ku lewati tadi, aku sedikit ingat jalan yang telah ku lalui tapi aku tidak yakin karna hutan ini sungguh luas bahkan jejak kaki ku pun tak ku temukan sama sekali, baiklah aku terpaksa harus menggunakan sayap ku untuk kembali ke perbatasan dan mengambil kuda ku yang kutinggalkan disana.
Saat tiba di perbatasan aku perlahan menurunkan kecepatan terbang kedua sayapku, hampir kaki ku menepak tanah saat itu juga indra penciumanku seperti mencium bunga sakura dan lily sungguh harum sekali wangi ini, saat aku ingin mengejar harum bunga sakura bercampur dengan lily saat itu juga aku mendengar ayah memangil ku lewat LOA (Low of Attraction) yang menanyakan keberadaan ku. Ohh ayah kau menganggu penasaran ku, "cepat pulang kita ada acara di kerajaan anak ku" mendengus kesal aku berbalik menuju kudaku "baik ayah aku akan segera pulang" setelah mengirim LOA untuk ayahku aku bergegas meninggalkan hutan indah ini. Akan ku ingat harum itu, suatu saat aku akan menggunjungi hutan itu lagi, bagi ku hutan itu sangat nyaman sejuk dan tenang karna aku sangat suka suasana seperti itu dikala isi kepalaku yang hampir memuncrat keluar dari kepalaku, serasa ingin pecah jika tengah berurusan dengan mantra mantara yang harus ku pelajari. Jika bukan ayah yang minta aku tak akan melakukan itu bagi ku itu sanggat melelahkan menghafalkan ribuan mantra untuk hal yang sederhana sampai ke hal yang sulit untuk di kendalikan. Ahh sudahlah jika aku bahas mungkin kalian tak akan mengerti juga.
Aku melangkahkan kaki ku menuju kuda yang ku bawa, menaiki kuda itu untuk kembali ke kerajaan. Meskipun aku mempunyai sayap aku tak ingin menunjukkan jati diriku yang sebenarnya sebelum waktu itu tiba.
Yaa waktu dimana ayah telah memutus kan aku untuk menjadi calon pengganti ayah kelak. Karna bagi ayah untuk saat ini aku harus mempelajari setiap mantra mantra yang ada dan mempelajari apa pun itu yang berhubungan dengan kerajaan nanti.
Menurut ayah aku memang telah memiliki sifatnya sifat yang dominan, keras kepala, memiliki jiwa pemimpin masih banyak lagi sebenarnya aku pun tak mengerti penilaian ayah tentang diriku. Bagi ku ya inilah aku dan inilah diriku terkadang aku tak ingin menuruti semua perintah ayah tapi mau bagaimana lagi jika kelak ayah lelah aku harus menggantikan posisi ayah karna akulah anak lelaki satu satunya. Meskipun aku mempunyai saudara tapi itu tak bisa mengantikan aku, karna dia perempuan ya dia adalah adik ku umurku dan dia hampir terpaut 2 tahun. Bagi mereka yang tak mengetahui adikku banyak yang berkata jika aku dan adik ku seperti pasangan kekasih.
***
Saat tiba aku mengginjakkan kaki ku di istana, salah satu pengawalku mendekati ku memberi tahu jika ayah telah menungguku di ruang kerjanya.
"ayah ada apa" tanya ku setelah para penjaga membukakan pintu untuk ku dan saat masuk aku mendapati ayah yang tengah memandang jauh ke arah luar jendela.
"malam ini akan ada acara anak ku bersiaplah dan dari mana saja kau sampai hari mau petang kau baru pulang" ucap ayah tanpa menoleh ke arahku dan masih saja menatap hutan yang jauh disana.
"tadi aku berkeliling ke hutan sebelah yah, hanya untuk menyegarkan fikiran"
"bagus lah kalau kau jujur, untung tempat itu tak terlalu berbahaya untuk mu"
"maksud ayah tak terlalu bahaya?!!"
Ayah berbalik serta memandangi ku
"yaa tak terlalu berbahaya jika kau tak merusak tempat itu, dan jangan coba coba untuk merusak apapun yang ada di sana""baik ayah, aku hanya menyukai tempat itu. Apa di sana juga ada mahluk imortal seperti kita??"
"ya di sana ada salah satu kerajaan fairy tapi tempat itu masih jauh dari tempat yang kau datangi"
"fairy ?? apa mereka mahkluk yang baik"
"tentu saja, kerajaan mereka termasuk salah satu kerajaan yang ada di bawah tanganku dan nanti malam putra putri dari seluruh kerajaan akan hadir di acara"
"aku pasti tak akan bisa mengenali mereka semua ayah, karana acara dominan mengunakan topeng"
"ya itu lah tujuan utama ku arthur, agar mereka tak bisa mengenali wajah kalian saat umur kalian masih muda. Banyak yang akan menyentuh mu jika mengenali wajah mu dan adikmu"
"tapi ayah, aku selama ini sudah belajar apa pun yang ayah tugas kan padaku"
"itu masih belum cukup thur, kau harus belajar lebih lagi, sudahlah kita bahas di lain waktu. Kau harus mempersiapkan dirimu dan jangan sampai lupa menggunakan topengmu"
"baik ayah"
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Fairy Or Demon
FantasyKita diciptakan secara bersama dari darah daging yang sama, satu tempat yang sama untuk bertumbuh. Setelah kau menghancurkan semuanya antara Obsesian mu dan sebuah rasa kebencian yang ada di dirimu, kau teganya membunuh kedua orang yang telah membe...