Tujuh

141 29 2
                                    

Gangnam, Korea.

Eunji masih berada di ruangan yang ada di sebelah ruang meeting yang sedang digunakan oleh Chanyeol bersama koleganya. Ruangan yang banyak di dihiasi berbagai gambar dan maket desain gedung yang ada di Korea. Chanyeol sedang bertemu dengan salah satu konsultan arsitektur untuk perencanaan pembangunan hotel baru di pulau Jeju.

Jika bukan karena perusahaan yang memintanya bertanggung jawab untuk project kerja sama M Shopping Mall dengan Chanyeol, tak mungkin Eunji harus berada disini. Sesekali Eunji melihat ke tabletnya, melihat kembali beberapa desain yang akan ditawarkan kepada Chanyeol sebagai salah satu bentuk kerja samanya. Tidak hanya pakaian kerja dan formal wear lainnya, Chanyeol juga meminta termasuk aksesoris dan juga sepatu bisa disupport oleh M Shopping Mall. Membuat Eunji harus berkoordinasi lagi dengan departemen desain untuk mengerjakan permintaan tambahannya.

Sebenarnya Eunji meminta untuk meeting ini dilakukan di kantor atau hotel Omega, namun karena jadwal Chanyeol padat begitu kembali dari Korea mau tak mau harus mengalah mengambil di tempat lain agar jadwalnya bisa sesuai dengan Chanyeol.

"Kau sudah menungguku lama?" ujar Chanyeol ketika memasuki ruangan yang sudah ada Eunji di dalamnya.

Dengan gaya santainya mengenakan setelan jas yang kini kancingnya sudah terbuka semua. Tinggi menjulang bak model berjalan membuat Eunji sedikit terpana. Memorinya kembali pada waktu SMA dulu, bagaimana seorang Chanyeol menjadi idola gadis-gadis sekolahnya. Setiap kali Chanyeol berjalan di koridor bersama rombongan temannya pasti akan selalu menjadi sorotan.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? Kau rindu padaku huh" goda Chanyeol melihat Eunji yang tak berhenti menatapnya.

Lamunan Eunji buyar, seketika juga ia menggelengkan kepalanya. "Apa yang kau lakukan Eunji-ah. Dasar bodoh, Chanyeol pasti akan memikirkan hal yang tidak-tidak dan menganggap aku masih menyukainya".

"Aniya, tentu saja tidak! Kenapa juga aku harus rindu padamu!" ujar Eunji dengan nada sedikit ia tinggikan untuk menegaskan pernyataannya. "Lagipula aku harus segera ke lokasi syuting The Next Master Chef, hari ini bahkan chef dari Amerika itu akan datang" imbuh Eunji.

Chanyeol hanya menanggapi ocehan Eunji dengan tawa renyahnya, sudah sejak lama ia tidak mendengarkan Eunji yang panjang seperti itu.

"Tenanglah, lagipula kan sudah ada timmu yang ada disana untuk mengandlenya" timpal Chanyeol sembari duduk di kursi yang berada di hadapan Eunji. Posisinya mereka kini saling berseberangan.

"Baiklah, lekas kita lakukan pemilihan desain yang akan kau pilih" ujar Eunji sembari meletakan tablet PC miliknya di meja.

"Apa aku bilang akan melakukan itu disini? Kita akan makan siang dulu, kau harus menemaniku, setelah itu kita lakukan itu disana" jawab Chanyeol ringan.

"Ya!! Chanyeol-ssi, apa kau sedang mempermainkanku sekarang! Kalau begitu untuk apa kau memintaku untuk menunggumu disini! Huft" keluh Eunji dengan nada yang ia naikan dari sebelumnya yang dia akhiri dengan meniup poninya karena kesal.

"Aku hanya memastikan kau tidak terlambat, dan lagipula aku ingin berangkat ke restoran itu bersama denganmu. Kalau begitu ayo ikuti aku" balas Chanyeol yang kemudian berdiri mengajak Eunji untuk pergi dari kantor ini.

Eunji hanya mendengus kesal, merapikan tablet dan beberapa dokumen yang ia letakan di meja. Ia menganggap bahwa Chanyeol sedang mempermainkannya sekarang. Meskipun begitu ia tak bisa menujukan rasa kesal yang berlebih, bagaimanapun dulu dia dan Chanyeol pernah menjalin hubungan. Eunji mengenal Chanyeol adalah orang yang sangat baik. "Apakah karena aku menolaknya sehingga ia bersikap seperti ini untuk mencari perhatian dariku lagi. Huh, benar-benar tidak terduga kau Oppa" batin Eunji. Ingin rasanya ia memanggil Chanyeol dengan sebutan 'oppa' seperti dahulu, tapi hal itu tidak mungkin. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa perasaannya untuk Chanyeol tidak ada lagi.

Missing You: You Are My S[e]oulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang