Tahun ajaran baru dimulai, setelah menyelesaikan sekolah menengah atas akhirnya sekarang Felix bisa merasakan yang namanya ospek untuk menjadi mahasiswa.
Felix menatap sekelilingnya. Saat ini ia sedang menunggu satu temannya yang memasuki jurusan yang sama di depan aula tempat acara akan dibuka. Felix menatap seorang gadis yang baru saja melintas dihadapannya. Aroma menenangkan yang sangat lembut menguar begitu dia melewatinya.
"Fel."
Felix berbalik saat merasa seseorang memanggilnya.
"Hyunjinie kau lama sekali." ucap Felix.
Temannya itu, Hyunjin. Ia terkekeh pelan.
"Maaf, aku bangun kesiangan."
Felix memutar bola matanya. "Aku bilang kau harus memakai alarm Hwang Hyunjin. Kau kebiasaan sekali."
"Yang penting aku tidak terlambat. Ayo kita masuk."
***
Masa orientasi tak terasa semuanya berjalan lancar. Tanpa ada kendala yang berarti karena Felix dan Hyunjin selalu berusaha menghindari hukuman dengan menjalani masa orientasi ini dengan lebih disiplin. Hingga mereka bahkan tak pernah dihukum sedikitpun. Bahkan sampai hari ini, yang merupakan rangkaian terakhir dari masa orientasi yang akan digunakan dengan sebuah pertunjukan seni.
Seorang gadis memasuki panggung saat sebuah musik terdengar. Secara otomatis seluruh pandangan tertuju pada gadis itu.
Deg
Dada Felix berdebar, matanya membulat sempurna saat menyadari bahwa gadis yang berada diatas sana adalah gadis pertama yang ia temui dihari pertama ia melakukan masa orientasi.
"Siapa dia?." ujar Felix.
"Eoh? Siapa?." tanya Hyunjin.
"Dia yang ditengah." jawab Felix.
"Ahh dia. Dia Lisa. Namanya Lalisa. Senior kita. Dia tingkat 4 yang artinya tahun ini dia lulus." ujar Hyunjin.
"Bagaimana kau tau?." Felix menatap Hyunjin dengan pandangan menyelidik.
Hyunjin terkekeh. "Dia teman Kakakku."
Felix mengangguk mengerti, ia ingat bahwa Hyunjin memiliki Kakak yang tahun lalu lulus dari Universitas ini. Ia kembali menatap kearah panggung.
Jadi dia Lalisa. Ujarnya dalam hati. Cantik. Lanjutnya.
"Kau suka Fel? Kebetulan dia Single."
"Tidak mungkin."
Hyunjin mengedikkan bahunya. "Terserah kalau tak percaya. Aku tau dari kekasih Kakakku, kebetulan dia sahabat Lisa juga."
Felix termenung. Meski ia suka. Meski Lisa masih sendiri. Apakah Lisa akan menyukainya juga? Apakah Lisa akan melihat kearahnya?.
Felix tak yakin. Ia juga tidak sepercaya diri itu untuk secara terang-terangan menunjukkan rasa sukanya.
***
Felix membaringkan dirinya di atas pembaringan. Hari ini terasa sangat melelahkan, lebih melelahkan dari sebelumnya. Tadi, ia bahkan sempat di dorong Hyunjin hingga mau tak mau ia melakukan free style dance di atas panggung. Beruntunglah tadi ia tak melakukan kesalahan yang dapat mempermalukan dirinya.
Tadi ia juga sempat melihat Lisa yang menatapnya tak jauh dari panggung. Entah itu perasaannya saja atau memang Lisa memperhatikannya. Ia cukup gugup, namun ia tetap melanjutkan gerakannya seindah mungkin.
Felix menghela nafas panjang saat dance yang di lakukan Lisa tadi selalu terbayang-bayang dalam bedaknya. Senyumannya, seringaiannya, gerakan tubuhnya, semuanya sangat indah dimatanya hingga membuat kepalanya terisi penuh oleh gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR [Felix x Lisa]
Fanfiction"Aku hanya ingin mengatakan, aku menyukaimu sunbae-nim." --- Felix ©2018 Dy