Bintaro,
18 Agustus 2018
"Hari ini, aku dapat tugas lagi," suara baritone itu terdengar jelas dari seberang telpon "Aku bisa menemuimu dalam satu jam. Apa kau sudah punya semua datanya?"
Aku mendengus jengkel "Sejam lagi aku mau pergi. Ada rapat penting di kampus,"
"Rapat? Ada apa?" seru Joe tampak terkejut aku mengikuti rapat - secara dia selalu berfikir aku adalah mahasiswi pemalas yang lebih suka menyendiri - "Apa ada situasi darurat?"
"Kau berusaha ganti topik,"Tuduhku dengan nada serius "Buat apa kau tahu?"
"Ya, kan gak papa cuma nanya,"
Aku terkekeh "Kau ingat topik yang kita bahas di kelas? Salah seorang angkatan kita yang diberi tugas rahasia oleh senat?"
"Ya, aku ingat,"
"Hari ini ada kabar buruk tentang dia," kataku dengan nada tercekat "Dia ditemukan koma, setelah beberapa hari menghilang dari radar,"
Joe menghela nafas. "Jadi apa yang akan kau lakukan satu jam lagi?"
"KMBC ingin aku ke tempat kejadian," Aku menelan ludah saat kudengar dengusan nafas tidak suka dari seberang telfon "Mereka ingin aku mendapatkan data-datanya,"
"Jadi kau berencana memberikan data yang aku minta kepadamu, lalu pergi ke KMBC untuk menyetujui projek mereka?"
"Iya,"
"Ayolah, kau bahkan masih seorang mahasiswi berumur 18 tahun!"
Aku mengangguk setuju "Dan kau juga masih seorang berstatus mahasiswa yang ikut perkumpulan mata-mata aneh, Joe!"
"Bisakah aku mendapatkan datanya, nanti?"
"Ya, dengan senang hati aku akan mengantarkannya kepadamu,"
. . .
Sebut saja aku punya kerjaan rangkap. Antara menjadi seorang mahasiswa atau jadi anggota kelompok rahasia. Dan hari ini, aku punya dua misi yang harus aku kerjakan sekaligus. Pertama memberikan data-data yang diminta oleh Joe, sahabatku. Dan menghadiri pertemuan rapat rahasia di tempat yang rahasia pula. Aku menatap arlojiku. Aku punya waktu lima belas menit untuk mempercepat langkah dan menemui Joe – yang mungkin saja sedang gusar hari ini.
Aku adalah seorang calon srikandi jurusan Bea dan Cukai, dipimpin oleh sebuah korps, KMBC namanya. Setiap hari aku mengikuti kelas yang diadakan wajib oleh pihak PKN STAN sendiri, dan disela luangku aku menggeluti kegiatan lain, yang lebih berbahaya.
Aku sering diberi tugas untuk mencari data tentang kejadian-kejadian ganjil yang terjadi di dunia Bea dan Cukai. Sering diinstruksikan untuk menganalisis data, memberikan kesimpulan atau hipotesis tentang kejadian yang terjadi, dan mengirimkannya ke pusat informasi di Rawamangun. Karena itu, di sela-sela kelasku yang lumayan padat, aku bisa pergi ke seluruh pelosok negeri untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Kewajiban kami hanyalah mengerjakan tugas yang tertera di Surat Pengantar.
Aku tidak tahu lebih jelasnya kenapa institusi sebesar itu memberikan kepercayaan kepada kami untuk membantu – secara illegal – kegiatan-kegiatan pokok. Ya, diumurku yang ke 18 tahun, aku sudah ikut andil di dalam menjaga keamanan negara. Walaupun aku masih belum memiliki kekuatan hukum dan belum berhak menjadi seorang ASN sejati.
Ngomong-ngomong, hari ini, aku punya dua janji yang harus kutepati. Aku melihat arlojiku. Sepuluh menit lagi aku harus sudah sampai di depan kampus – bisanya aku selalu bertemu dengan Joe untuk bertukar informasi di sana – dan dalam waktu yang singkat aku harus pergi ke Ruang Rahasia di Taman CD untuk bertemu Ketua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Custom And Excos
AdventureNamaku Kayla Aku adalah seorang srikandi Ingin tahu seluk beluk kisahku? Mari datanglah ke dunia CUSTOMS AND EXCISE CAUTION INI KISAH YANG MUNGKIN AGAK SEDIKIT VULGAR. TOLONG ANAK-K DIBAWAH 18 TAHUN MENYINGKIR ATAU TANGGUNG DOSA SENDIRI... HAPPY R...