Misteri Rumahku

120 3 0
                                    

Hari ini adalah hari pindahan, aku sangat senang karena bisa pindah ke rumah yang lebih besar ya maklum saja karena rumahku ini bisa dibilang kecil untuk ukuran keluargaku. Aku anak pertama dari 3 saudara aku mempunyai 2 adik laki-laki yang bisa dibilang super duper nakal ya mereka patra dan putra mereka kembar jadi meraka mempunyai kebiasaan yang sama yaitu menjaili aku, oya kenalin aku sita. "anak-anak ayo cepet keluar kita mau segera berangkat"ucap mamaku "iya ma" sahut kami ber 3 dengan kompak, didalam mobil aku sangat bosan karena perjalanan yang kami tempuh sangat jauh jadi kuhabiskan dengan menonton film hantu. Setelah beberapa jam akhirnya kami sampai dirumah baru kami, tidak ada yang aneh hanya saja penghuni rumah sebelumnya tidak mengijinkan kami memasuki gudang belakang aku hanya mengangguk dan langsung berlari menuju dalam rumah aku sangat terkesan karena rumahnya sangat besar dan bagus aku pun langsung ke lantai 2 untuk mencari kamar. Aku lihat kamar satu persatu aku sangat takjub karena kamarnya begitu besar, akhirnya aku memutuskan untuk memilih kamar disamping kamar mandi. Hari pertama aku berkeliling untuk melihat-lihat rumah langkahku terhenti ketika melihat gudang belakang, aku penasaran kenapa gudang ini tidak boleh dibuka karena rasa penasaran yang tinggi aku pun mencoba membukanya tetapi pintunya terkunci dengan rasa kesal akupun kembali ke kamar dan terus memikirkan apakah isi dari gudang itu. Malam haripun tiba mama, papa, dan adik-adikku pergi keluar untuk makan malam ya aku tidak ikut karena aku lagi malas untuk kemana-kemana. Rasa penasaran itu pun muncul kembali aku tidak bisa menahan rasa penasaran itu dan akhirnya aku pun pergi ke belakang rumah untuk melihat gudang tersebut saat ku coba untuk membukanya ternyata pintunya tidak terkunci "oh mungkin pintunya macet" ucapku, aku pun masuk dan melihat-lihat isi didalam gudang tersebut, tidak ada yang aneh dalam gudang ini hanya saja ada lukisan yang membuatku tidak bisa berkedip. Tidak ada yang special dalam lukisan itu hanya lukisan seorang perempuan yang sangat manis. "sita dmn kmu? Makanan yang kamu pesen udah mama bawain" begitulah suara mama yang membuat aku terkejut "iya ma sekarang sita kesana" balasku. Ketika malam tiba aku merasa ada hal yang aneh aku mendengar suara langkah kaki menuju kamarku aku kira itu adikku tetapi setalah aku membuka pintu ternyata tidak ada siapa-siapa aku berusaha berfikir positif dan melanjutkan tidurku. Pagi harinya aku dibangunkan oleh suara adik-adikku yang sedang berusaha membangunkanku "kalian ngapain sih pagi-pagi gni bangunin kakak? Masih ngantuk tau"tanyaku "bangun kak bangun sarapan sudah siap kami sudah sangat lapar"ucap patra, dikeluarga kami kalau anggota keluarga tidak lengkap tidak belum boleh makan ya kami dibiasakan seperti itu supaya kami kompak. Akhirnya aku dan adik-adikku turun untuk sarapan "sita. mama,papa sma adik-adik mau ngejenguk bibi mu yang baru saja lahiran, kamu jaga rumah ya" ucap papa "oh iya pa titip salam sma oleh-oleh ya pa hehe" balasku papaku hanya membalasnya dengan senyuman, setelah sarapan aku mengantar mama,papa dan kedua adikku sampai depan pintu, mereka pergi meninggalkanku sendirian di rumah. Ketika siang hari aku sangat bosan karena aku tidak memiliki aktivitas dan aku tidak mempunyai teman karena aku baru 2 hari pindah kesini aku sampai ketiduran karena bosan, tak terasa hari sudah malam tiba-tiba hpku berbunyi tertulis Mama dilayar ponselku "hallo ma kenapa" kataku "kita engga bisa pulang malam ini ta, jadi kamu kunci semua pintu dan jendela ya" perintah mamaku dan ponsel ku mati akibat batrenya habis "huh sendirian lagi"ucapku. Aku sangaat lapar tetapi aku sama sekali tidak bisa memasak yang aku hanya bisa masak hanyalah mie instan, ketika aku ingin membuat mie tiba-tiba ada seseorang yang berdiri dipojok dapur pada saat itu aku sangat takut karena aku melihat orang itu membawa pisau aku langsung lari menuju kamar atas dan bersembunyi dibawah tempat tidur, aku mendengar langkah kaki yang mulai mendekat ke kamarku aku hanya bisa menangis dan menutup mulutku supaya tidak berteriak. Aku sangat takut karena aku sudah melihat orang misterius itu sedang berdiri disamping tempat tidurku sambil menyeret anjing peliharaanku yang sudah berlumuran darah , dia mulai menunduk dan melihat kebawah lalu dia menyeret tubuku aku berusaha melawan dan menendang dia sampai dia terjatuh aku pun berlari sekuat tenaga menuju halaman belakang dan bersembunyi digudang aku terkejut karena selama ini dia tinggal digudang itu aku melihat foto-foto kenangan dia tetapi tidak lama setelahnya dia datang, dia mendobrak pintu mencari keberadaanku yang sedang bersembunyi ditumpukan kardus. Entah kenapa dia selalu tau dimana aku bersembunyi, ketika menemukan ku dia langsung berusaha mencekiku aku berusaha sekuat tenaga melawannya tetapi tetap saja aku tidak bisa ketika dia lengah aku langsung melarikan diri tetapi orang misterius itu berhasil menemuiku aku dipukul hingga pingsan ketika aku sadar aku sudah diikat dengan kuat dia mulai mendekat dengan pisau dapur yang selalu dibawanya. Pisau itu mulai menari dengan indahnya disamping pipiku, darah segar mulai mengalir dari pipiku rasa sangat sakit ketika pisau itu mempel kembali dipipiku, aku melihat tawa senang didalam wajahnya belum puas dengan pipi dia mulai menyayat leherku dan tanganku memutuskan urat nadiku satu demi satu semua badanku sudah berhasil dilukainya rasa sakit itu berhasil mengalahkanku hingga akhirnya aku menutup mataku untuk selamanya dengan rasa sakit yang teramat sangat.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 27, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Misteri RumahkuWhere stories live. Discover now