Bezit

805 44 48
                                    

Story by : Higitsune
Disclaimer : selain cerita semua bukan milik saya
Warnings : adegan enak di awal, gaje

×
×

Bezit : keadaan menikmati suatu benda seolah-olah benda itu adalah miliknya sendiri

×
×

Menutup kedua telinga, ekspresi pemuda bersurai kelam cemberut mendengar suara di sekeliling tempat ia berada. Ingin rasanya berteriak atau mendumel tapi mengingat urusan penting pada sang pemilik rumah, tak bisa ia beranjak pergi walau ingin.

"Ah! Jun-ah~ ah! Ngh~"

Menangis, ingin rasanya ia menangis kencang.

"God babe, you're so pretty, so tight."

Menggigit bibir bawah dan bangkit berdiri, lekas pemuda menjadi saksi bisu adegan tak senonoh melempar vas bunga terdekat.

"Bisakah kalian berhenti sejenak dan memperhatikanku?!"

"Ah! Ah! Ma--ah! Af, Byeong--ah! Jun, sudah! Jangan! Hyah! Iya! Ngh, lebih dalam Jun!" Pemuda dengan surai cokelat muda mendesah keras dikala ucapan, tubuh tersentak beberapa kali akibat ulah pemuda di atasnya.

"Hyung! Yang benar saja! Kalau kalian masih melakukan ini kenapa membiarkanku masuk sih?! Berhenti hyung!" pemuda mungil itu merengek.

"Shit! Sebentar Byeongkwan, aku hampir klimaks! Shit hyung! Argh! Jangan disempitin! Ngh!" Pemuda lain terlihat bersemangat menghentakkan pinggulnya, terus menusukkan penis pada pemuda yang terus mendesah dalam kungkungannya.

"Jun-ah! Aku! Ah!"

"Donghun!"

Bedebah! Pemuda bernama Byeongkwan yang sedari tadi menyaksikan pergumulan dua insan mengerutkan hidung ketika keduanya mencapai puncak kenikmatan. Benar-benar pasangan gila! Byeongkwan memang tidak sepolos penampilannya, ia jelas pernah menonton video porno, tapi live? Tidak. Ia bukan penggemar voyeurism ataupun exhibitionist, apalagi jika yang kau saksikan adalah adegan sex sahabatmu sendiri. Menjijikkan.

Walaupun yah, ia tidak bisa memungkiri untuk tidak menatap. Hey, jangan salahkan bila ia tidak konsisten, salahkan Donghun yang punya badan menggoda. Ditambah lagi, omega sialan itu baunya enak sekali, padahal Donghun tidak sedang masa heat, tapi pheromon pemuda yang lebih tua menguar bahkan membuat penciuman seorang beta seperti dirinya yang dasarnya tidak sensitif dapat mengendus kuat. Benar-benar sialan.

Mengatur napas, Jun menatap tamunya dengan senyum bersalah. Ia sungguh tidak bermaksud untuk intercourse di depan sang sahabat, tapi Donghun bilang bukan masalah. Memberikan tatapan polos seolah dialah korban nafsu, padahal sesungguhnya Jun disini yang dipaksa. Sialan! Jun itu alpha, tapi mengapa ia terlihat lemah di depan sang omega?! Jika bukan karena cinta, sudah ia jual Donghun pada mucikari agar dijadikan PSK.

"Tidak bisakah kalian pakai baju dulu? Aku tidak mau menodai mataku karna alat kelaminmu itu." Byeongkwan membalas ketus bersidekap, manik kecokelatan diusahakan menilik arah lain dan bukan sesuatu yang menggantung di selangkangan.

Jun terkekeh, mengambil celana pendek dan kemeja yang tadi dilemparnya asal.

"Donghun-hyung? Kau juga!"

Friction (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang