1. Awal

100 9 10
                                    

Raina Shakilla. Gadis periang yang manis ini biasa dipanggil Rain oleh orang-orang terdekatnya. Namanya Rain, namun ia sangat tidak menyukai hujan, tidak suka bukan berarti membenci.

~•°•°•~

Hujan membasahi Ibu Kota menggunakan bulir-bulir airnya yang jatuh dari langit.

Rain menatap ke arah langit di atasnya, berharap langit berhenti menumpahkan tangisnya, ia tidak suka melihat orang menangis apalagi langit diatasnya.

"Rain, lo bawa payung?" Tanya Shila, sahabatnya sejak ia masih kecil.

"Rain nggak suka hujan Shil." Jawab Rain dengan muka memelas.

"Ah, lo mah kebiasaan, dari bayi nangis mulu kalo udah ujan." Jawab Shila.

"Rain nggak bawa payung" Jawab Rain dengan nada sedih.

" Udah tau, mana pernah lo bawa payung, kena becekan jalan aja ogah lo." Jawab Shila kesal.

"Kalo udah tau ngapain nanya Shilaaaa.... " Rain berteriak kesal tepat disamping telinga sahabatnya itu.

"Pengang kumping gue goblok, nih gue bawa payung 2, sekaligus jas hujan buat lo. Biar lo ga kena becekan jalan." Jawab Shila kesal.

"Makasih sayangku." Rain menjawab dengan senyum manisnya dan memeluk sahabatnya itu .

"Geli, Ketauan banget jomblonya." Sindir Shila.

"Biarin." Jawab Rain tidak perduli.

"Cepetan, keburu magrib nih." Shila kesal dengan sahabatnya yang begitu lelet.

"Donee, let's goo..." Jawab Rain dengan nada riang.

Shila dan Rain segera pulang karna hari sudah hampir gelap.

"Rain, Besok gue main ya ke rumah lo." Ucap Shila.

"Yeaay, Rain ada yang nemenin ga sendiriaan."
"Cari pacar mbak, biar ga sendirian mulu."
"Gamau. Rain masih kecil."
"Lusa udah mau SMA aja belagak masih kecil."
"Biarin."

Shila menarik napas dalam-dalam. Berusaha bersabar meladeni sahabatnya yang kelewat polos ini.

"Shilaaaa.... Rain senang bakal sekolah lagi, sekolah baru, seragam baruuu..." Ucap Rain yang melihat ekspresi Shila sudah kesal.

"Gue juga, mau cari kaka kelas yang ganteng ah, biar gue gebet."

"Pacaran mulu otaknya, baru juga mau masuk sekolah, lagian Sandy mau dikemanain?" Kesal Rain dan berhenti melangkahkan kakinya.

"Di dalam hatiii..." Kata Shila meninggalkan Rain yang terdiam karna kesal dengannya.

"Shillaaaaa... tungguinnn Rainn."

Teriakan Rain membuat beberapa orang yang sedang berada disekitarnya langsung memperhatikan dirinya.

Shila hanya tertawa dari jarak jauh. Dan Rain pun mengejarnya karna ia tidak mau berlama-lama menjadi pusat perhatian.

"Shila jahat ninggalin Rain." Rain kembali mengoceh sambil memanyunkan bibirnya, ketika telah menyamai langkah kaki Shila.

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang