part 2

50 12 3
                                    


Dipagi hari yang mendung membuat jihoon malas untuk membuka matanya , ia berharap waktu kembali malam dan ia ingin tidur lebih lama lagi

Dia membuka matanya sambil bergerak pelan untuk duduk, sengantuk apapun dirinya, dia tetap harus berangkat kesekolah.

Sejak kecil, jihoon sudah terbiasa hidup sendiri, dikarenakan orangtuanya yang sangat sibuk, ia memutuskan untuk bersekolah diluar kota , tinggal dikost yang kecil, daripada tinggal dirumah yang besar yang hanya ada dirinya dan beberapa maid yang dipekerjakan disana

Bangun pagi, berangkat, sarapan, dan sampai pulang pun jihoon lakukan sendiri , jihoon memang gadis yang mandiri

Ia beranjak kekamar mandi dan segera mempersiapkan diri untuk berangkat.

"selamat pagi semua!" ucap jihoon ramah sambil memasuki kelasnya

Jihoon anak yang ceria, cantik dan pintar dikelasnya, banyak lelaki yang suka pada jihoon, tetapi jihoon tetap fokus dengan pendidikannya

Jihoon berjalan kearah tempat duduknya, lagi lagi ia melamun

"hei menurutmu, apa jihoon akhir akhir ini sering melamun?" bisikan kecil yang keluar dari mulut teman sekelasnya, namun dapat terdengar jelas, membuat jihoon mengakhiri lamunan itu dan bergegas meletakkan tas nya

Saat jihoon duduk, ntah kenapa dia merasa mengantuk yang teramat berat, sulit baginya untuk menahan matanya sekarang

Rasa mengantuk itu terasa semakin berat, mengharuskan jihoon untuk tidur,
Jihoon melirik jam tanganya yang menunjukan jam 7.00 , jihoon pikir ia akan tidur sebentar saja, ia menyenderkan kepalanya ke meja dan menutup matanya

.

Lagi lagi jihoon terbangun ditempat yang sepi, ia terbangun di padang bunga

Jihoon berdiri "aku mimpi lagi?",

Dia memutuskan untuk tidak kemana mana , dia duduk ditengah padang bunga itu

Seorang pria yang ditemuinya dimimpi sebelumnya sedang berjalan kearahnya, pria itu tidak memakai baju formal seperti terakhir kali dimimpinya,kini bajunya sedikit lebih santai

Jihoon melihat jelas wajahnya, mata sipitnya , ekspresi wajahnya yang datar, ,bibir tipisnya ,sangat menawan, hampir saja jihoon jatuh hati

Pria itu semakin melangkahkan kakinya mendekati jihoon, membuat jihoon terus mundur perlahan sampai kakinya tersandung lalu mendaratkan tubuhnya ketanah

"hei, apa aku menakutimu?" pria itu berlari kecil kearah jihoon "kau tak apa?" tanya nya sambil membantu jihoon berdiri

"a-aku tak apa, maaf kukira kau setan" ucap jihoon yang lama lama mengecil dikata terakhirnya yang membuat soonyoung terkekeh

"aku bukan setan,jihoon" ucap soonyoung yang masih terkekeh "apa kau pernah melihat setan setampan diriku?"

"ah maaf,bukan begitu maksudku-" katanya terputus sampai ia menyadari sesuatu "tapi dari mana kau tahu namaku?" sambungnya

"memangnya apa yang tak kutahu tentang mu, jihoon?" soonyoung memutari jihoon "alamatmu,kebiasaanmu, apa yang suka dan tidak kau sukai, tipe pria yang membuatmu jatuh cinta, ukuran pakaian dan sepatumu" soonyoung berhenti tepat didepan jihoon dan mendekatkan wajahnya ke wajah jihoon, sontak membuat jihoon memejamkan erat matanya "bahkan aku tahu ukuran ,warna dan merk dalaman yang kau pakai" jelasnya dengan senyuman mesumnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

In My Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang