THE DEVIL LOVES ME - 6

797 40 4
                                    

Temanku lainnya melihat wajah aku sangat shock dan langsung menariku untuk menjauh. Membawa ku ke kelas bersama Bu Siti dan Falen dibawa ke ruang UKS. Aku yang sedang duduk bersama Bu Siti (Guru kesiswaan) dan menceritakan kronologi itu dibuat kaget lagi dengan teriakan temanku.


"Bu Siti!! Bu! Reina kesurupan Bu!" Teriak Yuki sambil berlari kearah kelasku.


Apa? Kesurupan? Jadi Falen kesurupan?!

~~~~~~~~~~

Tiba - tiba aku merasakan pusing yang amat dahsyat. Aku meremas kepalaku dan mendongak keatas. Sakit rasanya, sangat sakit! Pandanganku menjadi buram. Tidak dapat melihat dengan jelas. Apa aku akan pingsan? Tidak! Tidak mungkin!

"Hey! Kamu tidak apa - apa?" Seseorang menepuk pundakku. Aku terkejut, seketika melihat ke wajah nya, masih buram. Aku mengucek mataku.

"Yuki! Kamu mengagetkan saja. Aku tidak apa - apa, hanya pusing sedikit. Bagaimana dengan Falen" Ternyata Yuki, aku kira Dwan.

"Syukur kalo begitu. Ah, Makin banyak Sa." Jawab Yuki.

"Apanya yang banyak?". Tanyaku.

"Yang kesurupan. Falen belum sadar, Reina juga belum. Terus tadi ditambah dengan Dini, Fanesya, Andien dan Bunga. Mereka benar - benar kesurupan tidak ya? Apa hanya cari sensasi?" Ucap Yuki.

Yup! Karena kebanyakan dari mereka yang kesurupan adalah perempuan, Mereka gadis - gadis genit yang selalu jalan dengan geng nya masing - masing. Selalu mencari sensasi didepan laki - laki dan guru. Pantas saja Yuki bertanya begitu.

Kesurupan masal ini sontak membuat heboh satu sekolah bahkan perumahan (sekolahku berada di dalam perumahan). Termasuk Ibu yang menjadi over protective, padahal aku sendiri baik - baik saja. Sejak itu aku dipaksa untuk tidur dengan kedua orangtua ku Sampai akhirnya kejadian yang tak diinginkan  terjadi lagi.

Aku melihat kearah jam dinding yang melekat di tembok kamar ku, pukul 01:30 pagi. Aku bangun dari tempat tidur dan melihat ke arah ibu yang tertidur pulas. Niat ku untuk membangunkannya ku tarik dalam - dalam, akhirnya aku pergi sendiri ke kamar mandi untuk buang air kecil.

Saat akan membuka pintu kamar mandi aku melihat ada seorang berjubah hitam di dapur. Aku ingin bertanya siapa dia tapi aku tak tahan menahan buang air kecil. Akhirnya setelah dari kamar mandi aku langsung berjalan ke kamar.

"Aissa,," sontak itu membuat ku terkejut, walaupun suaranya tidak kencang.

"Eh uwa! Aissa kaget! Uwa belum tidur?" Tanya ku.

"Belum, kamu abis dari mana?" Tanya uwa.

"Kamar mandi. Oh iya! Aku belum cuci tangan." Jawabku sambil kembali ke kamar mandi. Untung nya ibu menyediakan wastafel didepan kamar mandi, jadi tak perlu repot-repot masuk untuk cuci tangan.

Aku memandang wajahku dikaca sambil tangan ku tak diam memainkan sabun. Aku langsung tersadar ada sesuatu yang janggal. Uwa ku itu sudah meninggal beberapa tahun yang lalu! Lantas tadi itu siapa?!

Aku langsung mematikan keran dan berlari ke kamar, baru melangkah satu kaki, seorang perempuan memegang tanganku sangat keras.

"Aissa! Koq buru - buru, Salim dulu sama Ambu. Sini ikut yuk!" Ucap Ambu. Adik perempuan ibu ku.

Aku bingung kenapa banyak saudaraku disini. Dalam rangka apa mereka kesini. Aku melihat ada beberapa saudaraku dibelakang nya, baris memanjang kebelakang sampai ke dapur.

Aku takut, aku langsung lari ke kamar tanpa melihat kebelakang.

BHUKK!

"Awh! Uwa Karno?! Ini bukan uwa kan?!" Ucap Ku teriak.

"Cepat masuk! Kamu dalam bahaya. Cepat!" Ucap nya sambil mendorong ku ke arah pintu kamar.

Aku membuka pintu, melihat sosok hitam besar sangat menyeramkan menindih tubuh kedua orangtua ku.

"Tunggu! Sosok dikamar mandi SD ku dulu!" Aku langsung lari ke arah depan dimana kakak laki - laki ku tidur disitu.

Niatku ingin membangunkannya ku tarik lagi dalam - dalam saat melihat makhluk hitam melayang di atas nya sambil menjulurkan lidah yang sangat panjang. Tiba - tiba matanya melihat kearah ku. Seram sekali! Mata itu merah menyala!

Tanpa berpikir panjang aku berlari lagi ke kamar ku. Aku melihat uwa ku masih berdiri didepan kamar sambil membuka pintu untuk ku. Betapa terkejut nya aku saat melihat badan ku tertidur pulas di atas ranjang.

Aku meraba badan ku,

"Jadi aku tidak benar - benar bangun?!"

Sosok besar itu masih menindih orangtua ku, aku menengok ke belakang, saudaraku berubah menjadi makhluk menyeramkan yang mengejarku. Aku langsung loncat ke tempat dimana jasad ku berada.

"Hah!!!!! Hufft.." aku terbangun dengan nafas yang tak beraturan.

Sudah pukul 08:45 pagi, aku masih belum bisa mencerna semuanya. Benar - benar menyeramkan!

---

Seharian di rumah membuat ibu mengajak ku untuk jalan - jalan ke mall. Sudah 3 hari kejadian malam itu belum berani ku ceritakan ke Ibu. Karena sedang dalam keadaan hanya berdua di mobil, aku memberanikan diri untuk bilang.

"Bu." Singkatku.

"Hmm, ada apa?"

"tiga hari yang lalu aku bertemu uwa Karno. Aku juga bertemu Ambu dan uwa Mimin." Ucap ku halus.

"Apa?! Uwa Karno?!"

-------------------------------------------------

Haii!!

THE DEVIL LOVES ME (TrueStory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang