Dia Mulai Tak Biasa

6 0 0
                                    


Dengan segala kebigungan yang ada di kepala ku, aku membalas pesan dari kak Rendra.

"Waalaikumsalam, oh iya kak rendra ada apa yang kak" pesan itu pun terkirim dan langsung terdapat tanda centang dua berwarna biru. Aku lihat profil kak Rendra sedang mengetik.

Aku sangat lapar jadi, aku biarkan handphone ku dan aku lupa tak meng logout aplikasi whatsapp. Hal ini lah yang sering membuat banyak teman-teman ku serta ayah dan bunda terkadang kesal. Karena last seen notif ku pasti online tapi tidak pernah di balas dengan cepat. bahkan teman-temanku selalu meledek kalau aku ini sedang asik chat dengan cowok baru yang tidak bisa ditinggalkan. Astagfirullah demi apa pun aku justru jarang berhubungan atau chatingan dengan cowok. Namun teman-temanku selalu tak mempercayai itu.

Karena bunda tidak masak hari ini, akhirnya aku membuat telur dadar sayur kesukaanku. Aku suka telur dadar yang aku beri irisan sayur-sayuran seperti tomat, wortel, dan daun bawang. Kebanyakan orang merasa aneh dan bahkan jijik melihat telur di campur tomat, namun berbeda dengan ku yang sangat menyukai makanan itu.

Setelah selesai makan aku membuka handphone. Dan aku kaget kak Rendra menyepam chat sebanyak 18 pesan. Aku bergumam di dalam hati "ini kakak kelas, gak ada kerjaan apa gimana ya"

Aku membuka pesan itu, dan ternyata isinya

"kamu lagi apa dek?"

"kok gak bales, lagi sibuk ya?"

"padahal online kok ga bales"

dan lain sebagainya, ya itulah aku akibat lupa logout akun WA. Yang aku bisa hanya jawab

"maaf kak, habis masak terus makan, soalnya bunda ku gak masak hari ini" aku kirim pesan itu dan dia pun tak membalasnya padahal dia juga online.

"ahh sudahlah mungkin dia sedang sibuk atau sedang apa gitu" kataku di dalam hati dengan menjawab rasa penasaran akibat kak Rendra tidak balas pesan ku.

"assalamualaikum rara, bunda pulang" kata bunda di balik pintu depan, aku pun langsung bergegas membukanya.

"waalaikumsalam bun, baru pulang" jawab ku yang hanya di sambut dengan tangan bunda yang memberi kode untuk kecilkan suara, karena bunda sedang menelfon seseorang.

Dengan lesu aku pun diam dan menutup pintu serta menguncinya dan beranjak ke kamar ku di atas.

Tiba-tiba terdapat notif videocall ayah ke HP ku, dan aku pun langsung menjawabnya sambil tetap berjalan menuju kamar.

"assalamualaikum anak ayah yang paling cantik?" Tanya ayah dengan kaos oblong bercorak sragram tentara.

"waalaikumsalam ayah kapten Yoo" jawab ku dengan ceria

Aku terbiasa memanggil ayah dengan sebutan ayah kapten Yoo. Hal ini karena aku terbawa suasana dengan film drama korea yaitu Descendants Of The sun. Dimana kapten tentara nya bernama Yoo Si-Jin, sehingga aku senang memanggil ayah dengan sebutan ayah kapten Yoo. Dan lebih menariknya lagi, ayah justru merasa senang di panggil seperti itu. Bahkan aku dan ayah pernah menonton drama korea ini bersama-sama.

"kamu lagi apa ra, kok telfon bunda sibuk mulu ya ?" Tanya ayah

"Rara habis nonton tv di bawah, terus ini di kamar mau nata jadwal buat besok yah, oh iya bunda habis seminar yah tadi juga lagi telfonan sama temennya" jawab ku dengan meletakkan hp yang kusandarkan di gelas kecil tempat pensil dan alat tulis lainnya.

"oh gitu, pantes ayah telfon kok sibuk terus...sayang kamu udah makan?" Tanya ayah dengan penuh perhatian.

"udah dong , ayah udah makan belum?" tanyaku sambil mencari-cari buku di samping rak buku.

Tentang Aku Dan Putih Abu-AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang