Ungu

6.4K 266 4
                                    



Cuaca: dingin(baru saja turun hujan).

Mood: jelek(masih pengangguran).

Kerja?

------------

     Mengabaikan rintik hujan yang masih menetes, Damara tetap ngacir menuju gerobak ketoprak yang kebetulan berada di depan kostnya. Mulutnya tak sabar untuk mencicipi makanan itu, terlebih cacing di perutnya sudah demo dan berteriak seperti.

Wahai Damara yang tak berperikecacingan, kasih gue makan!!! Woy nyet, gue laper. Gue bacok nehh!!!

Bangsat. Galak banget kan, Damara jadi takut sendiri muehehe, bohong deng!

"Mang, satu ya" ujar Damara. Mengambil tempat duduk di kursi kayu yang tersedia.

"Neng Damara?" sapa orang yang berada di sampingnya , Damara menoleh.

Tersenyum.

"Eh Mang Jajang, kenapa?" tanya Damara.

"Tumben jam segini keluar? gak kerja?" tanyanya sambil melahap ketoprak.

Damara tersenyum masam, menggeleng pelan.

"Keluar lagi?"

"Iya"

"Belom nyari lagi?" udah, tapi di tolak terus.

"Belum Mang, susah banget" balas Damara.

"Ada lowongan gak, Mang?" tanya Damara, walaupun sudah menebak pasti tak ada. Karena, setaunya Mang Jajang itu sopir pribadi orang komplek yang kaya.

"Ada" jawabnya singkat.

Damara langsung berbinar, inikah yang dimanakan rezeki anak sholehah.

"Kerja apa?" tanya Damara, penasaran.

"Emm..belum tau pasti, soalnya yang nyari gak nyebutin kerja apa" jelasnya, Damara mengangguk-angguk kecil.

belum pasti.

"Ini" Mang Jajang menyerahkan sebuah kertas. Damara menerima.

Kartu nama?

"Punya siapa Mang?" tanya Damara, heran.

"Itu, yang lagi butuh pegawai. Tapi gak tau kerja apa? di coba hubungin dulu aja atuh, neng. Kali aja dapet rezeki" ujarnya, sambil tersenyum kecil.

Damara membalas tersenyum "Makasih, Mang" di jawab dengan anggukan kepala.

Damara menatap kartu nama itu, semoga berhasil.


--------------


      Damara tengah berdiri di depan pagar setinggi dua meter berwarna hitam, rumah putih yang super besar dengan gaya eropa membuatnya melongo sejenak, menikmati. Lalu pandanganya beralih pada layar ponselnya, mencocokan alamat yang tertera.

      Alamat calon majikanya, tadi siang Damara sudah menghubungi nomor yang ada di kartu nama itu, dan jawabanya sungguh mengejutkan. Damara langsung di terima, dan di suruh datang langsung ke tempatnya. Walaupun belum tau pekerjaanya jenis apa?

Dering ponselnya berbunyi, sebuah telepon, Damara mengangkat.

"Hallo"

"........."

"Iya pak, saya sudah di depan"

"........"

"Em--oke, pak"

"........."

Klik, Damara menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskanya pelan-pelan. Semoga kali ini Damara tidak bekerja dengan waktu yang singkat, tapi lama.

----------

"Kamu yakin? akan bekerja disini?" tanyanya memastikan.

Damara tersenyum tipis, setipis kapas. Walau sebenarnya dalam hati mengumpat.

Ini udah peryanyaan ke lima belas kalinya-geram Damara.

"Yakin" dan jawabanya masih sama, seperti awal.

"Tapi, kamu harus sabar dengan pekerjaan kamu. Dan harus betah. Dan kamu tidak boleh menolak, karena kita sudah sepakat" ujarnya.

"Memangnya saya kerja, sebagai apa?" yanya Damara, karena sedari tadi orang di depanya itu belum menyebutkan apa yang akan jadi pekerjaan Damaa.

"Babysitter"


HAH???

Oh, babysitter.


EH! BABYSITTER??????

"Ta-tapi saya tidak mempunyai pengalaman jadi babysitter pak"

Beliau hanya tertawa kecil. Kenapa?

"Kamu tenang saja, kamu bukan sedang mengasuh anak balita tapi--"

"Papiiiii!!!!" teriak seseorang di tangga tertas, suaranya yang menggelegar. Membuat kedua orang itu menoleh cepat.

"Nah, kamu akan jadi babysitternya Gafi" tunjuknya pada seorang cowok berperawakan tinggi yang mengenakan piyama Hello setan--maksudnya hello kitty, memakai bando telinga kucing, dan di pelukanya terdapat boneka alien bermata satu, minion.

Cowok yang bernama Gafi itu hanya menatap bingung keduanya.

"Kamu" tunjuknya pada Damara.

"Si cewek bego kemarin kan?"


ANJIR!!!



Damara baru ingat, kalo cowok itu yang tadi jatuh ke dalam got.

Dan, ia anak yang akan di asuhnya.  Masalahnya dia cowok, dan umurnya gak jauh beda dati Damara.

Malang nian nasibnya.




Tolong cemplungin gue ke kali.

------------

Babysitter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang