01

282 45 11
                                    

Tahun demi tahun telah berlalu.

Tahun demi tahun telah berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jiyeon. Putri keluarga Park telah tumbuh menjadi seorang anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya. Juga begitu menghormati Chanyeol selaku sang kakak.

Memang benar Jiyeon tumbuh bertabur cinta kasih sayang dari orang sekitarnya. Akan tetapi tidak membuatnya menjadi seorang anak yang manja. Jiyeon menjadikan apa yang ia terima dari keluarga nya merupakan sebuah anugerah yang mendekatkan dirinya kepada sang Pencipta.

Dua puluh tahun telah berlalu. Jiyeon yang berusia dua puluh tahun kini memutuskan untuk cuti dari pendidikannya. Ia lebih memilih untuk tinggal dirumah merawat sang ayah yang sedang jatuh sakit.

Chanyeol telah berkeluarga dan cukup sering datang bersama keluarganya.

Kim Myungsoo ?

Ia kini berusia dua puluh lima tahun dan sudah bekerja di perusahaan keluarga Park sebagai staff officer.

Kim Myungsoo yang hidup bersama keluarga Park kini memutuskan untuk hidup mandiri. Ia menyewa sebuah kamar dekat kantornya.

Myungsoo begitu berterima kasih kepada keluarga Park yang sudah membesarkannya. Myungsoo mengatakan kepada Keluarga Park ingin hidup mandiri. Berawal dari penolakan tuan Seojoon namun keyakinan Myungsoo membuat Tuan Seojoon mengijinkan Myungsoo untuk menjalani hidupnya sendiri.

Pintu rumah keluarga Park, akan selalu terbuka untuk Myungsoo.

....

Sore hari. Jiyeon sedang memanaskan air pada teko pemanas. Jiyeon sedang membuat minuman herbal untuk sang ayah yang sedang sakit.

Tuan Seojoon sudah jatuh sakit dan hanya berbaring diranjangnya selama dua minggu. Selama itu juga Jiyeon merawat sang ayah. Ibunya, Nyonya Taehee menggantikan Tuan Seojoon mengurusi perusahaannya.

"Ayah. Herbalnya sudah siap. "Jiyeon duduk di sisi ranjang sang ayah.

Tuan Seojoon memposisikan dirinya bersandar pada headboard ranjang. Diterimanya minuman hangat yang dibuatkan oleh putrinya.

Tuan Seojoon meminum minuman itu, Jiyeon dengan baktinya memijat kaki sang ayah.

"Ji. "

"Iya ayah ? "Jiyeon memandang ayahnya yang menatap dirinya. "Ada yang ayah butuhkan ?"

Tuan Seojoon membelai rambut putrinya. "Ayah sudah berbicara sama ibu dan kakak kamu Ji. Alangkah baiknya jika kamu segera menikah. "

Jiyeon menatap ayahnya. Dirinya kaget dengan perkataan ayahnya. "Aku ikut apa kata ayah. "Jiyeon senyum.

"Ayah akan carikan pemuda yang pantas untukmu. "

"Iya ayah. "

Mendengar ucapan ayahnya, ada perasaan mengganjal pada hati Park Jiyeon. Ia ingin mengatakan isi hatinya kepada sang ayah, akan tetapi ia takut untuk melakukannya.

Because, I Know You [ MYUNGYEON ] CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang