Tertarik?

29 11 0
                                    

Cemara. Jawab cewe itu sembari menerima uluran tangan Vatar.

______________________________________

Bagaikan sihir, suara itu mampu membuat tatapan Vatar tak berpindah dari wajah Cemara.

Hingga terdengar sebuah deheman yang mengintruksikan mereka.

“um...sorrysesal Vatar.

“Iya, ga papa” jawab Cemara lemas. “Eh kok lo tau gue di sini?” tanya Cemara pada Nisa.

“Iya tadi ada anak dari kelas sebelah yang ngasih tau” jawab Nisa.

“Oh yaudah kalo gitu gue ke kelas dulu, lagian udah ada temen lo” pamit Vatar.

“Eh, iya makasih ya” ucap Cemara kikuk.

Vatar tersenyum kemudian melangkahkan kakinya menuju kelas.

“Tadi siapa, Ra?” tanya Nisa dengan senyum mengejeknya.

“Gue ga tau Nis, tiba-tiba pas gue bagun udah ada dia” jelas Cemara.

“Lo udah mendingan belum? Kalo belum di sini aja jangan ke kelas dulu, lagian sekarang pelajaran Pak Wawan” -Nisa.

“gue udah baikan kok, gue mau ke kelas aja bosen gue disini baunya ga enak” ucap Cemara seraya bangkit.

“Yaudah ayo!" -Nisa.

________________🐇🐇_________________

Kringgg!!! Kringgg!!!

Suara bel menandakan waktu istirahat.

Semua guru yang mengajar segera mengundurkan diri. Begitupun dengan para murid yang berhamburan keluar kelas.

“Kantin kuy!” -Nisa.

“Kuy lah gue laper tadi ga sarapan” -Cemara.

“Demi!!!! Kenapa lu ga ngomong dari tadi Ra, kan bisa gue beliin tadi pas di UKS” teriak Nisa yang memancing murid-murid yang di sekitar koridor menatap mereka.

“selow mbanya! Gue tadi lagi males aja” jawab Cemara santai.

Setelah sampai kantin Mereka segera menuju tempat favorit mereka, yaitu pojok belakang.

“Lo mau makan apa? Biar gue pesenin” -Nisa.

“Yeee...kirain mau bayarin sekalian, yaudah deh gue bakso sama lemon tea” -Cemara.

“Bentar gue pesenin, eh tapi gue males ngantri” -Nisa.

“Bodo amat” -Cemara.

“Bangsul Lo!” -Nisa.

Selang beberapa menit Nisa kembali dengan membawa pesanan tadi.

“Eh by the way tuh anak yang tadi nolongin lo kan?” tanya Nisa sambil menunjuk siswa yang sedang berjalan menuju kantin.

“Iya kenapa?” -Cemara.

“Ganteng juga tuh, boleh lah buat inceran” -Nisa.

“Halah tai lo, semua aja Lo incer” -Cemara.

“Buat serep, kali aja dia lebih mudah di deketin dari pada kak Devin” -Nisa.

“Masih aja Lo mikirin kakel satu Itu” - Cemara.

“Ya mau gimana lagi namanya juga cinta” ujar Nisa lesu.

“Dasar bucin lo” ledek Cemara.

“Tai lo” bales Nisa. Dan begitu seterusnya sampai tedengar bel masuk dan mereka segera bergegas kembali ke kelas.

__________________🐇🐇_________________

Di sisi lain Valen sedang memperhatikan pelajaran fisika dengan serius. Namun tiba - tiba terlintas sekelebatan wajah gadis yang sangat ingin dia temui sejak lama.Gadis yang sudah lama ia tinggalkan.

Valen segera mengusap wajahnya untuk mengembalikan konsentrasinya. Ntah mengapa wajah gadis itu selalu ada di bayangan Valen.

Tak terasa bel pulang sudah berbunyi menandakan semua pelajaran telah usai. Semua guru pun segera mengakhiri mata pelajaran mereka.

“Len cabut kuy” ajak Vatar.

“Duluan aja gue masih ada urusan” jawab Valen datar.

“Gue tungguin” tawar Vatar.

“Gue bukan anak kecil” kata Valen sinis.

“Yodah gue duluan” -Vatar.

“hm”.

Valen melangkahkan kakinya menuju ruang musik, dimana dia bisa melepas kesedihannya.

Dia segera mengambil gitar klasik yang ada disana dan mulai memetik senar - senar itu. Ntah kenapa dia memilih lagu Beautiful - Wannaone yang sudah ia ubah dalam bahasa Indonesia.

Kuberharap lagu penyesalan ini mencapai langit
Kuberharap harapanku setiap malam menyentuh hatimu

Valen mulai bernyanyi diiringi petikan gitarnya.

Dahulu ku tak tahu kan seperti ini
Kufikir semuanya tlah di takdirkan

Senyum manismu untukku
Masih terasa membekas di hatiku

Valen menengadahkan kepalanya seakan dia begitu menyesali perbuatannya.

Sejujurnya diriku bagai butuh cinta
pada waktu ku mulai hidup sendiri

Diriku mulai merasa takut
Kurindu hari itu dan kurindu kamu
Yeah~

Valen begitu meresapi lagu yang ia mainkan.

I Miss you so much
Kurasa jarak antara kita

I Miss you so much
Tangis air mataku tapi mengapa

Ku tak tahu

Valen segera menghentikan permainan gitarnya ketika ia sadar setetes air jatuh ke tangannya.

“Lo dimana! Bertahun tahun gue nyariin lo, gue bingung harus kemana lagi gue nyari Lo, gue mau nyerah tapi gue ga bisa!” gimana Valen.

“Gue kangen sama Lo!” teriak Valen karena menyesal dengan apa yang telah dia lakukan dulu.

Kenapa dia ninggalin orang yang dia sayang, orang yang dia cintai. Betapa bodoh dirinya. Meninggalkan gadis yang telah membuat hidupnya lebih berwarna, gadis yang menerima dengan senang hati sikap dinginnya, gadis yang perlahan membuatnya berubah.

Gadis masa lalu Valen yang setiap hari selalu ada di fikian Valen. Gadis yang tak akan pernah terlupakan dalam hidup Valen.









Tbc

Siapa sih gadisnya Valen?
Hayo siapa yang penasaran sama gadisnya valen?
Kenapa Valen nyesel banget?
Terus kenapa juga Valen dibenci sama keluarganya?

Kalo mau tau jawabannya tunggu kelanjutannya ya!!!

Jangan lupa vote sama komennya!!!!

Salam
Erlin.

BAYANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang