"Apa yang dia katakan?" gumamnya sendiri. Sambil melihat kepergian Daniel yang semakin menjauh . Lalu dia kembali masuk ke dalam rumah.
"Aku sangat kesal dengannya, tapi saat aku dekat dengannya aku sangat senang. Apa ini yang namanya cinta?" gumamnya sendirian.
"Cinta?" terdengar sahutan Jihoon yang keluar dari kamarnya.
"Hyung kenapa kau diam? Apa maksudnya cinta-cinta??" kata Jihoon.
Seongwoo berusaha untuk mengelak, ia membelokan tubuhnya menuju dapur.
"Hai! HYUNG" teriak Jihoon pada kakaknya itu.
***
"Daniel! Dari mana saja kau?" tanya menejernya."Aku pulang untuk menengok ibuku" kata Daniel.
"Ibu? Bukankah kau bilang kau anak yatim?" sahut sang menejer.
Daniel diam sejenak, memikirkan apa yang akan dia jawab. Takut terciduk oleh sang menejer.
"Ahh maksudku, aku berkunjung ke rumah ibu dari ibuku. Maksudku nenekku" katanya.
Sang menejer diam sejenak, sedangkan Daniel masih panik, sampai dahinya berkeringat. Dia menunggu jawaban menejernya.
"Ohh begitu, kau ada pemotretan hari ini segera bersiaplah" katanya dan pergi membawa setumpuk berkas.
"Hampir saja aku ketahuan" gumamnya sambil mengembuskan napas sesekali dan mengelus dadanya.
***
"Hyung aku rasa aku akan pulang terlambat hari ini" ujar Jihoon sambil memasukan beberapa buku ke dalam ranselnya."Kenapa? Jangan macam-macam denganku" kata Ong dengan ekpresi yang marah.
"Lah apa maksudmu, aku tak akan berpacaran ingat itu" kata Jihoon dengan wajah kesalnya.
Mendengar itu Ong tertawa lebar layaknya sedang menonton lawak yang sangat lucu.
"Sudahlah jangan tertawakan aku, itu tidak lucu" kata Jihoon marah lalu dia keluar dari rumah.
Ong baru menghentikan tawanya saat Jihoon keluar.
"Aku sendirian lagi" kata Ong.
Dia masih sibuk dengan masakannya di dapur, tapi kemudian terdengar suara ponsel milik Seongwoo.
"Siapa yang menelepon sepagi ini?" gumamnya sambil berlari menuju kamar.
Dengan sigap dan cepat ia mengambil ponsel itu dan menjawab panggilannya.
"Ong Seongwoo, ada tugas mendadak. Saat ini perusahaan kita sedang krisisnya. Semua pekerja termasuk anda harap menghadiri rapat perusahaan jam 9 pagi ini. Jika tidak maka kami akan memecat anda" kata lawan bicara Seongwoo dalam panggilan.
"Baiklah Boss saya akan segera berangkat" katanya.
Lalu panggilan langsung diakhiri oleh lawan.
Seongwoo mulai tegang, kakinya mulai gemetar. Dia melirik jam dia atas nakas.
"8.45!!"teriaknya saat melihat ke sana. Dia langsung berlari ke lemari yang ada di kamarnya, lalu mengambil setelah yang akan dia pakai.
Seongwoo memakainya dengan secepat kilat, langsung saja dia berlari keluar rumah.
" Tak perlu mandi" gumamnya sambil menyemprotkan tubuhnya dengan parfum.
Lalu dengan cepat dia pergi.
***
"Kenapa tak ada taksi saat begini?" katanya sambil melihat ke arah jalanan yang ramai."Lebih baik aku berlari saja lagipula tak begitu jauh" ia langsung berlari.
![](https://img.wattpad.com/cover/160321674-288-k148368.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BlackCat [Ongniel] ✔️
FanficMungkin aku adalah manusia yang paling menderita. Setelah kematian kedua orang tuaku. Hidupku merasa sangat sepi. Tapi ketika seseorang datang ke hidupku dan merubah segalanya. *Ong Seongwoo Start = 28 Oktober 2018 (12.10 PM) End = 29 Maret 2019...