jahat banget:) yg baca udh 300 an sementara vote nya cuma belasan. sedih akutu:)
Wajah Sia masih memerah karena kejadian yang sangat memalukan tadi , Sia memutuskan untuk tidak lagi memikirkan hal itu dan beranjak pergi ke ruangan ayahnya.
Sesampai di depan pintu yang berisi tulisan
"MR. FERRO WILLIAM HANZIE"Sia tersenyum tipis sebelum mengetuk pintu
Tok..tok..tok <anggap ketukan pintu.Sia tak pernah berhenti tersenyum, tetapi senyumnya hilang begitu saja ketika melihat wanita dihadapannya dengan penampilan yang sedikit berantakan, tetapi tersenyum ramah kepada Sia.
Sia hanya memperhatikan tanpa bicara, dan akhirnya wanita tersebut berdeham pelan
"Hm.. Maaf, dengan nona Theresia?" Tanyanya tetap tersenyum manis, Sia hanya menjawab dengan anggukan diikuti senyum terpaksa."Oh, nyari pak Ferro? Ada di dalam" Wanita tersebut menunjuk Ferro yang sedang fokus menelfon seseorang, Sia sekali lagi tersenyum lalu menyeruduk kedalam tanpa memperdulikan wanita tersebut.
"Cih.. Gayanya" Bisik wanita tersebut lalu pergi dari ruangan Ferro dan menutup pintu sedikit keras, yang membuat Sia menoleh sebentar.
Sia tak peduli, ia duduk di sofa dekat meja ayahnya sambil tersenyum, Sia menunggu ayahnya selesai menelfon, namun tidak kunjung selesai. Ia pun memutuskan kembali chat dengan Zhena
Theresia H.
Zhen, gue rasa gue lg gila.Zhena Areyna
Lah np emgny?Theresia H.
Baru kali ini gue ke kantor ayah, dan udh dapet sarapan enak.Zhena Areyna
Oh. Maksud lo, roti sobek? :3Theresia H.
Ya mungkin didalemnya roti sobek. Gue blm tau, tp.. Dia kayak gimana yaa..Sia menyudahi chattingan dengan Zhena ketika ayahnya memanggilnya
"Ayah" ucap Sia sangat pelan
"Kenapa kesini, There?" Tanya ayahnya sambil duduk di samping Sia dan mengelus pelan ujung kepala Sia"Umurmu sudah dewasa, tapi sifatmu seperti balita" Ferro mengacak rambut Sia
"Gapapa, sekali kali lah There kesini" Sia tersenyum lebar
"Apa tadi kamu bilang? Kue? Nastar?" Tanya ayahnya sambil menatap lekat Sia"Ehm.... Gini... Anuu" Jawab Sia gugup
"Anu apaan?" Tanya ayahnya semakin kebingungan melihat Sia yang kini wajahnya memerah
"Theresia?" Panggil Ferro terdengar nada khawatir
"Tadi.. There gak sengaja nabrak orang terus kuenya jatuh terus There mau nangis terus There ditolongin sama orang terus orang itu angkatin nastarnya terus dia kasih ke There terus dia udah nikah.." Sedetik setelah itu Sia menutup mulutnya dengan kedua tangannya, ia sedikit menampar mulutnya.Sementara Ferro menggeleng sambil tersenyum
"Bukan dia yang nolongin?" Tanya Ferro pandangannya tak lepas dari wajah Sia
"Gak. Malah orang lain, dia mah cuek" Jawab Sia sedikit cemberut
"Oh" respond Ferro singkat lalu berdiri dari duduknya.Ferro berjalan ke arah rak yang diisi penuh dengan buku-buku tebal, Sia sedikit kebingungan lalu tersenyum tipis saat ayahnya kembali
"Ini" Ferro menyodorkan salah satu buku yang sampulnya berwarna hijau tak ada hiasan.
"Apa nih?" Tanya Sia masih tetap tersenyum
"Buka aja!" Perintah Ferro sedikit memaksaSia menggangguk ragu, ia perlahan membuka buku tersebut. Oh, ini bukan buku. Melainkan data-data pekerja.
"Buka halaman 345" perintah Ferro sekali lagi, Sia menurutinya.
"Apa ini,..." Sia menggaruk kepalanya yang tak gatal "Eh.. Kayak pernah liat?" Tanya nya kembali mengingat sesuatu "oh ya! Iya dia orangnya" Sia mengangguk angguk perlahan"Namanya Edward Alhsom, There. Dia salah satu pekerja disini. Dia baik, tetapi sangat galak dan ketus" Ferro tersenyum kecil "Ciri khasnya malah membuat pekerja wanita tergila gila" Jelas Ferro
"Oh.." Sia membulatkan mulut kecilnya."Pantes, ganteng soalnya" batinnya.
"Ingin mengenal lebih dekat?" Tawar Ferro lalu ia terkekeh kecil melihat ekspresi anak gadisnya tersebut
"Coba aja kalau bisa. Dia singa jantan" Ucap Ferro lalu merampas buku yang dipegang tadi oleh Sia dan mengembalikannya ke tempat semula."Gak ah, gaada kerjaan banget" Tolak Sia
"Yakin There? Nanti keburu tunangan dianya" Ferro menaik-turunkan alisnya
"Ayah! Gak.. Gak.. Gak! Cowok ketus, galak, cuek, singa jantan ngapain di gebet" Sia membuang wajahnya.Ferro tertawa.
Baru pertama kali ini Sia melihat ayahnya tersenyum sekaligus tertawa bahagia. Sepertinya ada yang aneh.
××××
For you information:- by the way, Sia di panggil ayahnya (Ferro) There , bukan? Jadi There itu bukan Disana/Sana. Jadiii kalau dari Indonesia di panggil "Tere" katakanlah seperti itu. Karena nama There diambil dari THEREsia jadi readers jangan salah bilang ya:v
Berbelit ga sih bahasa ku? Aku jg bingung mau ngetik apaan, ya intinya Tere bukan There kalau di panggil. Kalau tulisan memang There tapi kalau ucapan Tere.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quiet but Sweet
RomanceHIATUS! Theresia adalah nama seorang gadis yang sangat lugu dalam dalam cinta. Tetapi bagaimana saat ia menemukan "tipe" nya, timbul rasa aneh dan penasaran pada dirinya. Q U I E T B U T S W E E T Roza Karanda ©2018