"Sesuatu yang jelas terkadang tak terlihat, kalau perdebatan ini dapat membuat kita berpisah dan menyisakan kesedihan yang begitu dalam, maka lebih baik kita tidak pernah akur" begitulah ujar pangeran bintang dengan sedih kepada rubah dikala itu.
Dua orang siswa membuat keributan dikelas, lalu aku pun melihat, membuat suasana hening sesaat. Ya ini aku shiga, aku berumur 27 tahun, tinggi, putih dan rambutku hitam. Aku bekerja sebagai guru filsafat disalah satu sekolah yang tidak terlalu terkenal dijepang. Dan seperti biasa, setelah mengajar aku pergi keruang guru dan mendengar ocehan kepala sekolah tentang guru pengganti yang akan menjaga perpustakaan. Aku duduk dimejaku dan membuka laci dimana sebuah catatan tentang seseorang masih kusimpan.
Bel pun berbunyi menandakan sekolah akan sepi, aku pun bergegas seperti yang lain untuk pulang akan tetapi ada seseorang yang tiba-tiba memanggilku dan ternyata ia adalah kepala sekolah, ia menyuruhku menjadi pengganti guru yang menjaga perpustakaan. "shiga sensei, maukan" bujukan kepala sekolah, aku sedikit terkejut dengan tawaran tersebut, "shiga sensei itu cocok untuk menjadi penjaga perpus, dulu juga shiga sensei menjadi petugas perpus kan, jadi sangat cocok untuk sensei". "tapiiii" aku ingin menolak, "ah aku ingat siapa yang selalu merapikan buku diperpus dengan rapi dan teratur"kepala sekolah mengingatkanku "tapii, itu kan sepuluh tahun yang lalu pak", pak kepala sekolah langsung membalas"gak papa, nanti juga ada yang bantu ini yak sensei", dengan sedikit bingung pak kepala sekolah langsung mengucapkan terima kasih tanpa ingin mendengarkan alasanku, ia pun pergi meninggalkanku sendirian.
Aku pun langsung pergi menuju perpustakaan dimana semua kenangan terkumpul dan terkubur disana. Aku pun membuka pintu dengan perasaan ragu yang meyelimuti perasaan ku, krek suara pintu telah terbuka. Aku pun masuk dan mengingat banyak kenangan yang perrnah ada disini, ku liat buku, kusentuh dengan bergantian dimana buku tetrsusun secara rapi dan teratur.
"kuis! Bagian rak satu tiga lima" suara seorang perempuan yang membuatku penasaran, lalu aku pun mencari sumber suara tersebut dan kuliat ada seorang gadis yang sedang membawa buku berlari meninggalkanku, aku pun mengikutinya dan kuliat banyak siswa yang sedang merapikan buku. Gadis tersebut ternyata Cuma khayalan.
"karena ini fillsafat jepang, eto, engg berarti.." suara seorang siswa laki-laki, dan kubalas"ichi, buku filsafat jepang ada dibagian pertama, karena buku ini yang paling baru jadi coba baca di era tenroku". aku melihat sebuah buku lama, aku mengambil dan membukanya "sudah lama sekali ya", "eto, karena buku itu telalu sempurna maka sedikit sekali orang yang mau membukanya" pemuda tersebut menjawab, Aku pun langsung mengucapkan terima kasih, "ehhh,,, anooo.,,,,, jangan-jangan yang menulis semua catatan ini adalah sensei?", aku pun mengangguk, "wahh, rupanya begitu" pemuda tersebut membalas, "masih ada satu orang lagi sih, perempuan yang sangat merepotkan bernama sakura, yamauchi sakura".
Tiba-tiba aku mendengar tawa dan senyum perempuan, aku pun pergi menuju suara tersebut dan melihat bayangan perempuan aku mengikuti dan terus mengikuti. "sudah kubilang jangan disitu, jangan mengganguku"perempuan tersebut sedang menulis dimeja petugas perpus, Ya perempuan tersebut adalah sakura.
Flashback masa lalu, "let me eat your pankreas"sakura berkata, "pankreas" aku terkejut "ya, aku ingin memakan pankreas"sakura menjawab, "kenapa kamu berkata hal itu tiba-tiba, apakah kamu ingin menjadi kanibal?"aku pun menjawab, sakura menjawab "kemarin, aku melihat ditelevisi, orang dahulu itu memakan bagian tubuh hewan yang sesuai dengan bagian tubuh mereka yang sedang sakit",aku membalas"jadi kalau organ hati yang sakit maka makan hati, jika perut yang sakit maka perut yang dimakan","ya, lalu katanya dengan begitu penyakit mereka akan sembuh, maka dari itu......" sakura menjelaskan, dan aku memotong pembicaraan"ingin memakan pankreas?, bodoh sekali"sakura tertawa "kamu tertarik ya, karena sudah tahu rahasiaku, padahal kamu itu tiidak tahu fungsi dari pankreas" aku menjawab "pankreas berfungsi sebagai pengkonversi energi, maka jika tidak ada pankreas, maka tidak ada energi dan orang akan mati". Sakura tersenyum "kamu sudah mencari tahu soal itu ya, ternyata kamu sedikit tertarik soal padaku", aku pun membalas dengan perasaan malu sambil mengambil buku yang diletakan sakura sembarangan "itu sih,,,,, sulit untuk tertarik pada teman sekelas yang mengidap penyakit mematikan" sakura menjawab"bukan begitu,, menurutmu aku bagaimana". "entahlah" aku pergi menuju ruang khusus penjaga perpus. Sakura sangat bahagia dan senang melihat ruangan khusus tersebut dan menurutku dia menggangu dan sangat berisik dan aku memanggil sakura dengan sebutan kamu tapi aku berkata kepada dia aku tidak pernah tertarik pada seseorang, sakura menjadi merasa sedih dan dia memberikan padaku buku berjudul le petit prince.
Hubunganku dengan yamauchi sakura...... semestinya,,,,,, hanya sebatas teman sekelas yang tidak pernah berbicara akan tetapi karena kejadian itu kitaaa.. brug terdengar suara barang yang jatuh lalu kuambil dan ternyata itu adalah buku, kubuka buku tersebut dan isinya berupa jurnal harian.
29 november 2003
"mulai hari ini, aku akan menuliskan dalam buku ini kenangan dari keseharian yang kujalani, ini adalah rahasia yang tidak diketahui orang selain keluargaku, aku akan mati dalam beberapa tahun lagi karena pankreas"
"Itu buku ku" suara gadis yang cantik berkata, aku terkejut bukan karena penyakitnya melainkan karena gadis tersebut adalah gadis yang populer dikelas ku, ya gadis tersebut adalah yamauchi sakura. Sakura bertanya"kenapa kamu ada disini", aku pun menjawab "aku kesini karena dulu aku usus buntu". "ohhh, jadi kamu sudah sering kesini ya, aku kesini karena harus diperiksa rutin biar gak mati kalau gak diperiksa mungkin aku mati". Aku berkata "kamu menyadarinya ya" sakura membalas"karena kamu teman sekelas ku", "sewajarnya orang tidak akan tahu kepada orang yang biasa-biasa aja",, sakura berpikir"jika kamu berpikir begitu, maka itulah yang terjadi, ya orang yang biasa aja" "kamu udah baca jurnal ini kan " aku mengangguk.
Aku merasa sedih dan aneh ,dia akan segera mati walau rahasia sebesar itu diketahui oleh teman sekelasnya, di tetap tersenyum seperti biasanya. Hari berikutnya pun keseharianku berubah, ahh, bukan deh,, mungkin tepatnya aku diseret oleh olehnya.karena dengan tidak terlibat dengan siapapun, aku telah melindungi prinsipku. "aku mengerti" pemuda tersebut menjawab, ya aku sedang menceeritakan kisahku kepada dia muridku.
Lalu, ia melambaikan tangan kepadaku dibelakang sahabatnya kyoko, aku tidak mengubrisnya, aku tidak tahu ada motif apa? Dia mendekatiku, dia juga mengajukan menjadi petugas perpus jadi kami sering merapikan buku bersama. Aku berprasangka bahwa dia takut aku akan membuka rahasianya kepada orang lain dan menurut sakura, ia menjadi petugas perpus itu menarik. Lalu kuliat buku yang ia bereskan urutannya sangat acak tapi dia malah berkata "salah sedikit mah ga papa kan, karena kamu lebih bahagia menemukan sesuatu yang kamu cari sekuat tenaga, makanya kubuat itu sulit untuk dicari", aku membalas "memangnya tidak masalah kamu menggunakan sisa hidupmu melakukan ini semua ", sakura membalas"terus,, bagaimana", aku menjawab"pasti ada cara lain, seperti mencari orang yang seperti dirimu, mengunjungi tempat yang dikunjungi untuk terakhir kali", "kamu juga, apa tak masalah tidak melakukan sesuatu yang kamu mau, karena besok mungkin, kamu yang dahulu mati, misalnya kecelakaan. Liat nih(memegang koran)banyak sekali terjadi kecelakaan tahun ini, baik aku maupun kamu memiliki makna hidup yang sama. Tetapi, kalau harus memikirkan apa yang ingin dilakukan... aku ingin kamu membantuku menghabisi sisa hidupku yang tidak lama lagi, pukul sebelas hari minggu ini didepan stasiun, aku akan menunggumu". Dengan sedikit terkejut "tunggu sebentar" sakura langsung tersenyum"kamu yang menyarankannya loh".
YOU ARE READING
WANT PANKREAS
Dragosteseorang guru yang mengenang arti dari menggerakan hati, arti dari bersama, hidup dengan cinta dan kesendirian. yang hidupnya berubah karena dia sakura, yamauchi sakura