Dengan gugup Ara menjawab,
"Hai, ka...ka...mu kak Xio kan?"Ucap cowok itu, " Ya gue Xio, Ragxio Daniel Winata."
Ara hanya memberi senyuman kepada Xio, dan dia segera membalikkan badannya lagi dan bergegas mengembalikkan bukunya tersebut. Setelah Ara selesai mengembalikkan buku itu,
"Du..du...lu an kak" ucap Ara dengan gugup.
Xio hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya saja.
Saat Ara kembali ke kelas, Ara terdiam sembari duduk. Dan ia terkejut akan suara Vio yang begitu keras,
"Araaaaaa." teriakan Vio.
Sambil menoleh ke arah pintu Ara berucap "Ada apa? Teriak-teriak mulu lo."
"Haha, sorry." Ucap Vio.
"Gue kepilih jadi duta IPA" ucap nya lagi dengan senang hati.
"Wow, hebat banget lo vi, selamat ya... semoga lo berhasil." ucap Ara dengan senang hati.
Dengan rasa syukur Vio berucap, "Amin, makasih Ra"
Bel pulang pun berbunyi. Ara bergegas keluar kelas. Tiba-tiba, pada saat di depan gerbang Ara bertemu cowok tampan yaitu Xio.
"Hai?" sapa Xio kepada Ara
"Hai juga kak." balas Ara.
"Permisi kak, saya mau pulang dulu." ucapnya lagi.
"Ehh bentar dong gue mau ngomong nihh." ucap Xio dengan keseriusan wajahnya.
"Maaf kak saya sudah dijemput." kata Ara.
"Gue mau ngomong bentar doang" dengan meyakinkan Ara.
Dengan pasrahnya Ara mendangarkan Xio, " Oke deh, jadi mau ngomong apa?"
"Masih marah sama gue?" Kata xio.
"Marah? Karna apa?" Balas Ara dengan bingung.
"Karna kemaren gue nabrak lo?" Kata xio.
"Oh itu. Iya gpp.. udah aku maafin kok." Ucap Ara dengan tenang.
"Btw, jangan lo gue lo gue ya kak. Rasanya kyk gak enak bangat kalau adek kelas sama kakak kelas bilang gitu." Ucap Ara lagi.
"Eh iya maaf hehe." Balas Xio sambil tersenyum.
"Udah kak? pulang duluan." Ucap Ara sembari meninggalkan Xio.
Dan Xio hanya melihat sambil meninggalkan tempat itu.
*****
Keesokan hari Ankara telat masuk sekolah. Gerbang sekolah pun sudah ditutup. Akhirnya Ankara meminta tolong satpam untuk membuka gerbang. Tetapi, Ankara dibawa keruang BK untuk memberi penjelasan, kenapa Ankara bisa telat.
"Permisi bu." Ucap pak satpam.
"Ada apa pak." Balas salah satu guru BK yang ada diruangan tersebut.
Guru BK itu adalah Bu Gwendy asterna. Guru yang baik, sabar, dan selalu menjadi penengah dalam semua masalah yang dihadapi oleh murid-muridnya.
"Ini ada murid telat." Ucap pak satpam lagi.
"Suruh masuk pak. Bapak silahkan meninggalkan ruangan. Terima kasih" ucap Bu Gwen dengan tenang.
Ankara pun segera masuk kedalam ruangan dan pak satpam meninggalkan ruangan itu.
"Silahkan duduk." Ucap Bu Gwen.
Ankara segera duduk dan berkata "Maaf bu hari ini saya telat karena saya kesiangan bangunnya dan saya harus menunggu ojek untuk kesekolah."
"Oh gitu, lain kali bangun lebih awal. Jangan diulang lagi." Ucap Bu Gwen.
"Perkenalkan saya Bu Gwendy asterna. Guru BK disini. Kamu murid kelas berapa?" Ucapnya lagi.
"Iya bu, Saya tidak akan mengulanginya lagi. Saya murid kls X." Balas Ara dengan tenang.
"jadi kamu mau masuk kelas atau tidak hari ini?" Ucapnya Bu Gwen.
"Saya ingin masuk kelas bu. Ingin mengikuti pelajaran." Balas Ara dengan rasa cemas.
"Kamu bisa masuk kelas. Tetapi, kamu harus melakukan hukuman terlebih dahulu. Sebelum kamu melakukan hukumannya kamu harus tanda tangan kertas pernyataan ini." Kata Bu Gwen.
"Iya bu saya akan tanda tangan." Balas Ara dengan segera bertanda tangan.
Selesai tanda tangan penyataan itu Ara pun berkata "Jadi, apa hukuman saya?"
"Kamu bersihkan Toilet cewek dilantai bawah. Dan kamu bawa kertas ini agar kamu bisa masuk kelas." Ucap Bu Gwen.
"Iya bu saya akan segera lakukan. Terima kasih bu. Permisi." Ucap Ara sambil bersalaman dengan Bu Gwen dan meninggalkan ruangan tersebut.
*****
Ankara segera menuju ke toilet untuk membersihkannya agar Ara bisa mengikuti pelajaran.
Ara mengambil pembersih toilet dan Ara berkata "Kotor sekali toilet ini. Apa tidak pernah dibersihkan? Bau!"
Setelah 1 jam Ara membersihkan toilet tersebut. Akhirnya Toilet itu pun bersih.
Ara bergegas untuk segera ke kelas untuk mengikuti pelajaran.
Ara pun sudah berada didepan kelas dan langsung mengetuk pintu.
Tok.. tok.. tok..
"Permisi. Maaf bu saya telat. Ini kertas pernyataan saya dari Bu Gwen." Ucap Ara dengan rasa takut.
"Ya sudah kamu duduk." Balas guru Ara yang sedang mengajar.
Ankara langsung duduk tanpa bicara.
Vio melihat Ara dan berkata "Lo dihukum sama bu Gwen apa?"
"Gue tadi hukum suruh bersihin toilet bawah." Ucap Ara dengan wajah datar.
"Udah jangan banyak omong. Perhatiin dulu guru lagi jelasin." Ucapnya lagi.
Vio hanya melihat dan segera untuk memperhatikan gurunya lagi yang sedang menjelaskan pelajaran tersebut.
Setalah beberapa jam pelajaran pun selesai dan bel istirahat berbunyi.
Kringgg...kringg....
Vio mendengar bunyi bel istirahat. Dia langsung mengajak Ara untuk segera ke kantin.
"Ra, ayo ke kantin." Ucap Vio sambil menarik tangan Ara.
Ara hanya menuruti kata Vio untuk bergegas ke kantin.
Pada saat dikantin Ara dan Vio bertemu dengan Xio.
Ara hanya memandangi Xio. Sedangkan Vio berteriak kepada Xio untuk menyapa "Kak Xio, hai..."
"Hai.." balas Xio.
"Hai ra?" Ucap Xio lagi.
"Hai kak." Balas Ara sembari tersenyum.
"Ishh, lo malu-maluin aja. teriak-teriak sok kenal." Ucap Ara dengan kesal.
"Biarin napa ra, Gue seneng banget hehe." Balas Vio dengan hati berbunga-bunga.
Sambil meninggalkan Vio, Ara berkata " Serah lo deh."
"Ih lo kok ninggalin gue si!" Ucap Vio dengan kesal dan segera menghampiri Ankara.
Ankara dan Vio pergi ke penjual bakso dikantin untuk memesannya. Setelah memesan mereka segera duduk untuk makan bakso tersebut.
"Ra.." Ucap pelan dari seseorang.
Ankara pun menoleh pada seseorang tersebut dan dia adalah...
*Thank you*