Lisa mengerjapkan matanya setelah tiga hari tidak sadarkan diri, lukanya sudah sedikit menutup. Gadis itu melirik sekitar, dan ia masih ingat jika ini ruangan yang berberapa waktu lalu didatangginya.
"Uggghhhhh..."
Pintu besar itu terbuka, lisa bisa melihat siapa orang yang datang. V mengambil kursi kecil, lalu duduk menghadap lisa yang masih kebingungan. "Jadi apa yang aku dapatkan dari kerja sama ini?" Oh lisa ingat.
Tapi gadis itu juga memutar bola mata malas, memang perjanjian harus segera dilaksanakan. Namun bukan saat ia baru sadar seperti ini juga. Ah lisa tahu kenapa mereka begitu terkenal, dasar herder!
Tidak sabaran dan penuh tuntutan.
"Aku sudah bilang bukan? Segala yang kau butuhkan— "
"Asal kau tahu aku tidak butuh uang karena aku memiliki segalanya."
Lisa memegangi kepalanya, masih terasa pusing namun ia lebih tertarik dengan pembicaraan ini. "Kalau begitu tubuhku? Hidupku? Kau bisa memilikinya saat kau bisa melindungiku dan mengerjakan apa yang aku perintahkan?"
V menatap dalam, "Apa motifmu datang kepadaku? Bukankah banyak kelompok lain yang bisa melakukannya dari pada aku?"
"Aku tidak bisa pergi keluar negeri dalam keadaan hampir mati dan itu terlalu berbahaya, anggota keluargaku bisa kegirangan karena aku mati cepat. Lalu untuk urusan kota ini kurasa kau yang terbaik." Pemuda itu terkekeh, "Baiklah kita sepakat."
Lisa tersenyum, ia kembali berbaring, rasanya pusing sekali. "Kau yang mengobatiku?" Lisa melirik kedepan, menangkap pergerakan pemuda itu yang diam dan terus saja melihatnya. "Ya, kau pikir siapa lagi?"
"Uhh... terima kasih."
"Bisa kau ceritakan kenapa kau terluka dan apa saja pekerjaan yang harus aku lakukan untukmu?"
"Aku ditusuk sudah sering kali, kau bisa melihat bekasnya. Dan itu ditempat yang sama, lalu orang-orang meracuniku dikantor ku sendiri, aku ingin kau melenyapkan orang-orang yang tidak pantas hidup."
V tertawa keras, ia menepuk tangannya. "Lalu?" Lisa menatap langit, "Aku ingin kau menjagaku, jangan sampai aku mati. Lalu menghukum orang yang ingin mencelakaiku setidaknya sampai titik itu, bisa kau lakukan?"
"Tentu master."
"Baiklah, kita setuju."
Lewat tiga bulan sudah mereka bekerja sama, lisa datang ketempat Herder saat v menghubunginya untuk melakukan penandatanganan. Lisa tidak masalah, lagi pula tiga bulan ini ia hidup tenang dan orang yang ingin mencelakainya hilang begitu saja.
Gadis itu yakin sekali jika yang melakukannya adalah v, lisa sampai dan begegas masuk. "Ada apa?"
"Kau harus menandai penjanjian kita."
"Apa yang harus kulakuan?"
V berdiri, ia berjalan menuju bagian dalam markasnya. Lisa hanya mengikuti dari belakang, v membuka pintu besar lainnya, gadis itu hampir saja muntah karena yang mereka lewati adalah tempat sex dan penyiksaan.
"Itu tempat para penghianat berada, kau akan berada disitu jika melakukan pemutusan kontrak tanpa aku setujui dan kalau kau berani menghianati kesepakatan ini—selamat menikmati neraka."
Lisa bergidik ngeri, "Aku tidak akan menghianatimu, gunakan aku sepuasmu, lalu kerjakan tugasmu." V tersenyum, mereka sampai disebuah pintu lagi setelah cukup jauh berjalan. Pemuda itu membuka pintunya, dan langsung mendapat sambutan hangat.
"Berhenti melemparkan barang Angel!"
Angel—adik dari jerry sekaligus pasangan dokter sinting itu. Gadis dengan pakaian normalnya terkikik, ia melirik lisa. "Oh my goshh! Kau lisa?" Lisa mengangguk, angel segera menyambut tangan gadis itu. "Aku penggemarmu miss lisa, kau pimimpin yang tangguh, sudah berapa banyak luka mu?"
Lisa terkejut, ia tidak menyangka perempuan didepannya mengetahui luka-lukanya. "Oh ayolah aku tau kau memiliki luka bukan?" Angel menarik baju lisa, gadis itu tak marah, karena iya memang tak mempermasalahkannya.
Angel menyentuh bekas luka yang sudah tertutup rapi, sebelah kiri dan itu luka tusukan berkali-kali. "Kau cukup tangguh miss lisa~"
"Terima kasih."
Angel membaringkan lisa di tempat seperti meja panjang, "Apa yang akan kau lakukan?" V tegak menatap lisa, "Aku memberikan tanda padamu atas kerja sama." Gadis itu mengangguk, lalu menatap Angel lagi. Wanita itu sudah siap dengan alat-alatnya
"Tato?"
"Kau keberatan?"
"Tidak sama sekali."
"Jadi siapa nama yang harus aku buat v?"
Pemuda itu menutup matanya, "V" Jisoo membelak, ia menatap tajam pimpinannya itu. Menanyakan sekali lagi, "Apa aku tidak salah dengar?" V menghembuskan nafasnya,"Kau hanya perlu membuat tato itu angel, jangan banyak bertanya."
Angel kembali menatap lisa, "Kau berhadapan dengan manusia iblis miss, kuharap kau tidak menyesal." Lisa mengerenyit, namun ia tidak peduli. "Kau memaksanya v?"
"Dia datang sendiri."
Angel kembali prihatin dengan nasib gadis yang sekarang sedang ditatoi-nya. Saat akan menusukan jarum v tiba-tiba saja bersuara, "Buat namanya menjadi Issac." Jisoo behenti bergerak, ia mentanap v dengan 'kau serius?'
Lalu matanya melirik seakan berkata 'Jangan bercanda sialan, aku sedang tidak mod brengsek' Pemuda itu hanya menatap balik.
"Cepatlah angel."
"Oh oke bos."
Satu jam kurang ia selesai ditato, v bilang kalau itu tanda lisa sudah bekerja sama dengannya secara resmi dan ia akan mengikuti kemanapun gadis itu melangkah. "Aku akan kembali ke kantor." V mengangguk ia mengikuti lisa.
Saat sampai dikantor, gadis itu terdorong kuat. Ia meringgis, sepatu hak tinggi menghampiri pemandangannya. "Kenapa kau memblokir kartu rekeningku hah?!" V secepat kilat menjauhkan lisa dari wanita itu. "Kerena itu milikku sejak awal, aku bebas melakukan apapun."
"Keparat!"
"Jaga ucapanmu."
"Apa urusanmu hah?! Menyingkir aku ada perlu dengan gadis tengik ini!" Lendsley, mendorong v dan menjambak rambut lisa, sampai wanita itu kesakitan saat v mematahkan tangannya spontan.
"Aaarrrggghhhhttt!!!"
Lisa terkejut, ia bangkit dengan bantuan v. Lendsley menatap tajam, "Aku membencimu sialan! Harusnya kau mati saja seperti orang tuamu!"
V tercegat, ia mentap lisa. "Ada cctv disini, jangan membunuhnya. Kau bisa melakukannya setelah wanita ular ini pergi. Bisa kau lakukan v?"
"Sure master."
Keduanya berjalan tanpa memperdulikan lendsley yang berteriak ditarik satpam, selang berberapa jam v mengundurkan dirinya untuk melaksanakan tugas, lisa menyetujui. 30 menit kepergian v gadis itu mendapatkan sebuah pesan.
Lisa tersenyum, ia mendapatkan foto kematian lendsley yang dikirim v. Setelahnya ia pulang dan memerintah v untuk datang rumahnya. V sampai tak lama setelah lisa, pemuda itu mendudukan dirinya, lisa datang dengan tubuh telanjang.
"Sesuai dengan perjanjian, kau melindungiku dan melakukan tugasmu. Aku memberikan hadiah."
"Senang bekerja sama denganmu master."
[please vote dan berikan kritik dan saran]
YOU ARE READING
A Heir[TerbitPlaystore]
RomanceWhen your heart is filled with revenge, come to me. I will show ur real love [Sudah diterbitkan dalam buku online, silahkan beli+baca di playstore.]