+.

44 7 1
                                    

Setelah adegan ber-pelukan tadi, kini hinand berakhir duduk berdua dengan darren di kantin sekolah yang sepi, iya karna hari libur jadi ngga ada yang jualan.

Mereka hanya berdiam, menikmati suara angin yang bahkan terdengar lebih menarik. Tidak ada satupun yang mencoba membuka percakapan, keduanya larut dalam pikiran.

" eum- kak. " panggilan dari hinand membuat suasana hening menjadi pecah. Darren hanya berdehem tanpa menjawab.

" kakak tadi kenapa? Kok mimisan? " pertanyaan dari hinand membuat darren akhirnya mengalihkan atensinya.

" capek, tugas akhir - akhir ini gila - gilaan, dek. " hinand mengangguk mengerti.

" pasti sering begadang ya jadinya? " darren tanpa sadar mengangguk lagi.

" vitamin yang aku kasih rajin kakak minum, kan? " pertanyaan dari hinand dijawab gelengan.

" tuhkan! harus rajin diminum tau kak, kalo sakit gini kan ga enak? " hinand mencebikkan bibirnya, imut banget deh.

" males, ribet. " hembusan nafas lelah terdengar dari sisi hinand.

" ya udah aku ga mau peduli kalo kamu sakit ya, kak. Biarin aja, aku mau bagian sukurin kalo kamu masuk rumah sakit kaya dulu pokonya. " tanpa sadar sudut bibir darren terangkat pelan, entah kenapa sifat adik kelasnya ini selalu lucu di matanya.

" iya bawel, cium nih. " lontaran candaan dari darren mengundang cubitan keras di pinggangnya oleh gadis kelas sebelas itu.

" bukan mukhrim, bodoh ih kak. " hinand menyilangkan tangannya di depan dada, sedikit kesal.

" oh jadi mau gue nikahin nih? " darren tersenyum menggoda.

" bodo amat deh, sebel. Mau pulang. " hinand bangkit dari duduknya dan berjalan dengan kaki menghentak, dibelakangnya sosok darren hanya tertawa kecil kemudian memilih menyusul.

" lo kalo lagi kesel gini, lucu banget deh. Jadi adek gue gantiin herin sabi kali. " senyum cerah hinand akhirnya luntur, digantikan senyum terpaksanya.

Iya, aku cuma adik di mata kamu, kak..

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anata° ( changbin s. ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang