Bagian tanpa judul 3

27 2 0
                                    

          Satu persatu obat mulai ku keluarkan dari tas, jam 9.00 AM adalah jam di mana saatnya aku minum obat, yaa... agar tubuhku tetap sehat dan jantungku tidak kumat. Ingin sekali aku hidup seperti orang-orang normal pada umumnya, orang yang tidak harus meminum obat seumur hidupnya, orang yang bisa melakukan segala sesuatu dengan sesukanya, tanpa di batasi dengan sebutir OBAT.

"Huhh... obat lagi, obat lagi, kapan aku sembuh Tuhan?" ucapku dengan nada lemas.

         Butir per butir obat mulai ku minum, sangat ahli sepertinya menelan perbutir obat yang ukurannya terlihat besar dan seram untuk di telan.

      Hari- hari di sekolahku terlihat biasa saja, semuanya tampak sama, kegiatan yang sama, dan minum obat.

Brukkk....

" awhhh....." aku meringis saat badanku yang lesu menabrak seseorang yang berdiri di depanku, aku bahkan tidak mengira bahwa aku menabrak seorang manusia. Karena bahunya sangat keras, sampai- sampai aku mengira itu adalah sebuah pilar.

" Jalan pakek mata!" ucapnya dan pergi meninggalkan ku tanpa sedikitpun menolong ku

" Astaga, setidak nya bantuin kek!" aku meneriakinya dengan nada kesal, walaupun yang hanya bisa ku lihat hanya punggung yang sangat besar dan sepertinya dia orang yang sangat tinggi, sampai- sampai daguku harus naik saat melihatnya.

Frozen HeartWhere stories live. Discover now