[Violet Verden] : 4

17 2 0
                                    

"Violet, bangun." Aku mendengar suara dari arah sana. Tangan ku juga digoncang-goncangkan. Dan pipiku terasa basah.

"Violet, cepat bangun, mau hujan," mataku mulai membuka sebagian. Rupanya pipiku sudah kejatuhan beberapa titik air hujan.

"Violet, ayolah, dari tadi aku mencarimu kemana-mana sementara kau tertidur disini," saat aku membuka mata sepenuhnya, di depanku sudah ada Ren. Mataku membulat sempurna dan hampir memekik kaget.

"Ren!" Aku berseru.

"Apa?" dia juga sama kagetnya. Selain itu, dia terlihat bingung. Tetapi aku tidak memedulikannya. Yang sekarang ada dipikiranku adalah kejadian tadi, yang mana hanyalah mimpi. Selain itu aku bersyukur pada Tuhan karena yang di depanku saat ini adalah Ren. Saat ini pikiranku sangat pendek. Aku berpikir kalau aku harus menyatakannya perasaanku sebelum ia salah paham lagi. Aku tidak mau Ren berpikir kalau aku suka pada orang lain.

“Kenapa melamun begitu?” ia mulai bertanya. Kemudian aku menghela nafas.

“Ren, aku suka padamu.” Ya, aku pikir ini adalah waktu yang tepat untuk mengungkapkannya.

Sedetik dapat kulihat kalau pupilnya membesar. Ia terkejut. Namun, ia malah bangkit dari posisinya lalu memutuskan tatapan kami. Sekarang, ia berdiri dengan tangan kananya yang menggenggam tanganku mengajakku pergi dari sini. Aku sudah putus asa karena memikirkan kalau dia tidak akan menjawab perasaan yang sudah aku ungkapkan.

Setelah itu aku melihatnya menghela nafas dengan kasar. Bahunya naik lalu turun lagi. Setelah itu ia menoleh ke arahku, melihatku lewat sudut matanya.

"Aku juga.” Sebuah senyum tipis terlihat dari bibirnya. Lalu ia memutuskan kontak mata kami lagi.

Ku rasakan jantungku berdegup kencang. Apakah ia baru saja menjawab perasaanku?

“Sudahlah, ayo, Violet,” ia lalu menarik tangaku dan sekarang akhirnya aku berdiri juga. Lalu aku berjalan mengikutinya ke koridor. Sesaat setelah aku sampai ke koridor hujan pun turun deras, menghapus mimpi mustahil yang membuatku dekat dengannya.

Dekat dengan Ren. Orang yang aku sukai.

***

Alhamdulillah terimakasih buat temen-temen yang sudah baca sampe akhir *I send a virtual big hug😁

Akhir kata, saya menunggu saran dan kritik dari kalian semua demi mengembangkan lagi karya tulis saya kedepannya.

Sekali lagi, terimakasih^__^

Violet VerdenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang