chapter 3

7 2 0
                                    

Dimana? Lobby? Nihil, Kamar mandi? Nihil, sudah sekitar 1 jam aku memutari Bandara International Incheon, dimana dia?!.
.
Baru kali ini aku mendapat perkembangan dari para anak buahku. Tapi mengapa, aku tidak dapat menemukannya. Kali ini aku pasrah, aku tidak dapat menemukannya lagi, ku duduk di salah satu kursi disekitar area lobby bandara.
.
Tertunduk., dengan earphone melekat ditelingaku,
(Lonely - Jonghyun ft. Taeyeon)
Seseorang menepuk bahuku pelan, kulepas earphoneku, menatapnya, oh bocah ini lagi "Hai Mark" ucapku yang sebenarnya agak malas untuk meladeninya.
.
"nungguin siapa sih kok kaya capek gitu, nih minum" Ia menyodorkan air mineral yang masih dingin padaku, tanpa kusadari selagi mencari 'orang itu' tenggorokan ku kering, segera saja kuteguk sisa air yang tinggal setengah botol itu lalu lenyap diperutku.

"waduh haus banget ya? Serem tuh langsung habis gini" ia duduk disebelahku lalu memainkan kakinya. "kamu ngapain disini?" ku lirik anak itu "jemput bunda, kan udah dibilangin bunda mau balik" sahutnya seraya melirik sebentar ponsel nya.

"ohh.." sahutku, canggung ya ini pertama kalinya aku duduk hanya berduaan saja dengan seorang laki-laki di bandara. "oiya han, ada waktu kosong kapan? Katanya mau diajak ke ruang latihan nih" tanyanya memecah keheningan. "besok? Besok aku kosong kok", anak itu mengangguk sebagai respon.
.
.
.
"Kamu dandan? Katanya cuma mau ngecek doang sama Mark, ngapain pake dandan segala nih" goda Herin padaku. "biar ada cowo yang naksir" jawabku asal pada Herin, "iya aku udah naksir kok sama kamu" suara familiar ini lagi. "wah mark right on time banget nih titip anaknya ya, aku mau les piano nih abis ini, bahas lagu baru jadi harus buru-buru, dah duluan ya".
.
Herin segera bergegas masuk ke mobil Althan yang sedari tadi menunggu.  "Dandan nya buat aku nih? Atau buat siapa?" goda mark, mata nya menelusuri ku dari atas hingga kaki.
.
"jaga-jaga siapa tau ketemu member EXO kan lumayan siapa tau bakal ada yang kecantol sama aku gitu" jawabku dengan pedenya berpose ala model gagal. "Apasih aneh deh kamu" jawab Mark disertai cekikan nya yang terdengar lucu.
.
Oh..tunggu sebentar!, lucu?!Oh tidak, ada yang aneh dengan pikiran ku. Kenapa aku menyebut seorang Mark Lee lucu?. Pikiranku mulai kacau. "Yok naik kita berangkat" sahut Mark, entah mengapa sepertinya mood anak itu sedang bagus ia terus saja bernyanyi diperjalanan, kadang menunjuki ku pemandangan indah Kota Seoul di sore hari itu. (Seoul Song - Super Junior & Girl's Generation).
...
"Kau akan tercengang setelah kau masuk", kali ini kami sudah masuk kedalam gedung tempat latihan milik SM Entertaiment, aku kaget karena tak ada orang yang mencegat kami. Berarti Mark, Ia tidak berbohong.
.
Sesampainya diruang latihan Mark langsung lari meninggalkanku ke sebuah ruangan tertutup di area Dance Practice Room. Dan keluar Bersama seorang wanita paruh baya yang kini tengah asyik mengobrol dengan seorang pria lain disebelahnya.
.
Tak sadar air mataku turun begitu saja saat melihat wanita yang kian dekat itu. Hingga akhirnya mata kami bertubrukan, oh..Sial. Dengan buru-buru aku bergegas keluar dari ruangan itu, aku hanya ingin jauh-jauh dari sana sekarang, aku tidak ingin melihatnya lagi. Sampai...kurasakan sebuah lengan mencengkram tanganku, "lepaskan aku" bentakku tak kuat menahan isak air mata.
.
"Dengarkan aku dulu, kau boleh marah tapi tolong dengarkan penjelasan dari ku" Pria itu membawaku ke sebuah café terdekat, menyuruhku duduk selagi ia memesan 2 cangkir kopi hangat. "Kau pasti mengenaliku" sahut pria itu ia menatapku lekat.
.
Tentu saja aku mengenalinya, aku sangat mengingat peristiwa malam itu. Malam dimana Ibu pergi. Bersama pria ini.
.
"Ibumu berfikir bahwa kau tidak perlu mengetahui kebenaran nya,tapi ia salah, kau berhak untuk tau apa yang telah terjadi diantara Ayah dan Ibumu. Jadi Hani, ini semua berawal dari Ayahmu yang mencalonkan dirinya srbagai anggota pejabat negara.
.
Ayahmu meminta Ibumu untuk berhenti dari pekerjaan nya dan mengurusi rumah, Mereka bertengkar hebat. Ibumu berfikir bahwa inilah jalan hidupnya, menjadi seorang penari profesional. Maka ia menolak keras permintaan ayahmu. Karema kesal, tanpa sengaja Ayahmu banting stir, yang mengakibatkan kedua orang tuamu mengalami kecelakaan.
.
Karena luka yang diakibatkan kecelakaan itu sangatlah besar, ibumu dilarang untuk menari lagi demi kesehatannya. Ayahmu berjanji untuk bertanggung jawab atas segala hal yang telah Ia perbuat, namun tentu saja itu tidak membuahkan hasil. Maka ibumu memutuskan untuk mengejar mimpinya dengan memulai karier nya dari awal di Paris Bersama Hansung, Adikmu".
Aku tak bisa berkata apapun, Ayah..selama 13 tahun ini kau telah membohongiku?
.
.
.
Sudah kuputuskan bulat-bulat, setelah pertemuanku dengan Paman Choi. Aku akan menemui Ayah. Akan kupastikan kebenaran yang sebenarnya haruslah keluar dari mulut Ayahku sendiri. Ku ketuk ruang kerja milik Ayah, setelah kupastikan ia mengetahui bahwa aku ingin masuk. Segera kulangkahkan kaki ku memasuki ruang kerja miliknya, "Ayah, beritahu aku, apa alasan kalian bercerai?" ku tatap ayahku penuh arti.
.
"Kita sudah membahas topik ini.." Ia membalikan tubuhnya menghadapku, segera saja kupotong perkataan nya, "Kau telah mencelakainya, apa aku salah?" ku tatap Ayahku dengan wajah datar. Ayahku terlihat kaget mendengar pertanyaan qku itu. "Kau menemuinya?" tanya nya, terlihat kepanikan tercermin di mata Ayah. Ayah ada apa, kau bukan Ayah yang kukenal.
.
"Aku tidak bermaksud melukainya, tapi wanita itu memang pantas mendapatkan nya bukan?" kata-kata itu terasa melayang di benakku, Ayah yang selama ini berkata bahwa Ibuku adalah seorang wanita jalang, berselingkuh dengan pria lain.
.
.
"Kau sudah menghancurkan hidup orang lain..dan kau masih tidak punya rasa malu untuk berkata seperti itu!?" kubanting pintu kerja Ayah. Didepan ku Althan berdiri menatap ku.

.

"..아마 너와 난 착각 속에
Maybe we trapped each other
서로를 가둬둔 지 몰라
Inside our own misunderstandings
아냐 너는 날 이해 못 해
No, you don't understand me
걱정 어린 네 눈을 볼 때면
Whenever I see your worried eyes.."

(Lonely - Jonghyun ft. Taeyeon)

euphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang