"aku suka sama kamu loh" kulontarkan kata kata itu tanpa pikir panjang.
Dia menatapku dalam dalam lalu menjawab,
"aku tau, "***
Namaku Mahendra Ramdika, biasa dipanggil hendra. Aku kelas 2 sma, aku bersekolah di salah satu sma di bandung.
Aku suka Menyanyi, aku juga suka membaca.
Aku tinggal bersama kedua orangtuaku dan adikku.***
"bunda, aku mau sarapan, " kataku
"iyaa, sinii ke meja makan, "
Kususul ibuku ke meja Makan, kumakan sarapan buatan bundaku. Setelah kusantap, aku bersiap berangkat ke sekolah, aku berangkat pukul 5.25 Pagi, sekolahku dekat, Tapi aku senang saja datang pagi.
Hanya butuh waktu 5 menit untuk datang ke sekolah, aku berjalan kaki.
Pukul 5.30 aku sampai disekolah, sekolahku masih sepi. Seperti biasa ada perempuan itu, yang kuingat hanyalah namanya yaitu Laras, aku lupa dia dari kelas mana tapi dia sering diam dikelasku untuk melihat kearah taman karena berbuhung kelasku didepan taman,
"halo hendra, " katanya
Aku diam sejenak sambil menaruh tas ku,
"hai laras, " kataku singkat***
Sekolahku masuk pukul 7 pagi, sedangkan aku disekolah pukul 05.30. Aku dan laras selalu bersama sampai pukul 06.30, setiaphari kuhabiskan waktuku bersama laras selama satu jam. Kalau boleh jujur, aku tertarik dengan laras. Dia cantik, manis lebih tepatnya. Satu jam bersama laras dipagi hari benar benar membuatku senang. Tidak ada yang tau kalau aku tertarik padanya. Entah mengapa Laras selalu keluar kelasku setiap 06.30 .
Laras, mau kemana ? Ujarku tanya kepadanya
"a-a aaku mau ke toilet, "
Kudengar dia menjawab dengan gugup tapi kubiarkan,
"oh yasudah" jawabku
Setelah dia pergi ada temanku yang bernama Doni baru datang. Waktu itu pukul 06.35 , lima menit setalah laras pergi.
“tumben dra kamu sendirian di kelas “ ujar dia kepadaku
“engga ko tadi satu jam yang lalu aku udah di kelas “ jawabku
“lama amat ngapain aja kamu satu jam di kelas ? ga bosen ? “ ujar dia tanya kepadaku
“tadi aku ngobrol sama cewe , dia cantik kayanya seumuran deh “ jawabku
“cewe? bukannya di kelas kita cewenya gak ada yang pernah datang jam segitu ?” dia bertanya lagi kepadaku dengan merasa ada yang aneh
“sudahlah lupakan saja “ujarku sambil memotong pembicaraan dia***
Tak terasa waktu istirahat pun telah tiba. Nampaknya siang ini sang mentari sedang bersembunyi di balik awan. Dan terlihat awan mulai murung, hari ini pertanda akan hujan. Akupun bersama Doni pergi ke kantin untuk membeli makanan, karena hari ini bundaku tidak membuat makan untukku.
“beli apa kamu dra ?” tanya Doni
“hmmm, beli nasi sama katsu aja biar kenyang “ jawabku kepadanya
“oke , bentar ya aku beli dulu minuman ke pa senyum “ ujarnya kepadaku
“oke , nanti bareng lagi ya ke kelasnya “ jawabku
Setelah membeli makanan di kantin bersama doni tak sengaja aku melihat Laras di depan taman
“bentar bentar don, aku sepertinya melihat Laras yang mengobrol denganku tadi pagi “ seketika aku berhenti berjalan dan penasaran
“mana? Ah ngarang kali kamu , sudahlah kita ke kelas keburu masuk” jawab Doni yang sepertinya tidak percaya kepadaku
“yasudah ayo” ujarku kepadanya***
Akhirnya pulang sekolah tiba, saatnya untuk melepas penat. Saatnya untuk beristirahat bagiku. Tapi biasanya aku tidak pulang lebih dulu, aku menunggu pukul lima sore. Karena biasanya aku selalu bertemu laras terlebih dahulu.
Sekarang pukul 4.35, laras pasti tidak lama lagi muncul. Aku kurang tau alasan mengapa laras juga suka pulang sore hari.
"eh hendra? Kamu masih disini? "
Suara itu meracaukan konsentrasi ku, kutengok sebelah kiriku dan benar saja itu laras."iya, " kujawab singkat. Aku bukan tipe yang bisa berbicara panjang lebar. Memang benar aku menyukai laras, hanya saja aku malu.
"kenapa masih disini?" katanya
"sudah biasa kok, "
"gak takut? "
"ngga," kataku singkat
KAMU SEDANG MEMBACA
Benarkah Dia?
TerrorSeorang anak bernama Mahendra Ramdika dengan kemampuaanya melihat mereka.