Hari ini adalah hari senin hari dimana semua siswa berkumpul di lapangan untuk melakukan upacara bendera.
bel pertanda upacara sudah bunyi
semua siswa mulai berhamburan keluar kelas untuk upacara.Sekarang semua siswa siswi SMA ALASKA sudah berbaris di lapangan dengan sangat tertib termasuk Rila dan Viola yang kali ini berbaris dibarisan paling belakang.
"La,sumpah gaboong itu reno kan?" ucap Rila saat tidak sengaja mata nya menemukan sosok laki-laki yang selama ini ia kagumi ada di barisan sebelah kirinya.
"Hmm" jawab viola dengan tidak semangat.
"Ahh gua seneng banget, kan kalo kayak gini gua jadi bisa liatin dia terus" Kali ini Rila berbicara sambil bertepuk tangan senang.
"Arila Frazianisa kamu bisa diam tidak?upacara sudah dimulai tapi tetap saja kamu berbicara,sekarang diam atau bapak taruh kamu di depan" ucap pak jaya yang saat itu sedang melintasi barisan Rila dan Viola.
"Kena kan lo! mangkanya punya mata jangan jelalatan ngeliat ada cogan langsung tereak,gua colok lama-lama mata lo!" Ejek viola.
"Tapi la,kali ini cogan nya beda dari yang lain" balas Rila.
"Iyalah jelas reno beda dari cowo-cowo yang selama ini ada di penglihatan lo, walaupun gua belum lama kenal sama dia tapi sikapnya dia selama ini apa adanya banget ...yaa walaupun bisa dibilang dia itu badboy" ada jeda dalam ucapan viola sebelum ia melanjutkan lagi.
"Kenapa si ril lu nggak kenalan aja sama reno terus berusaha buat deket lagi pula gaakan susah kok secara kan kita sama azra,reno dan kawan-kawan kalo main selalu bareng..daripada kayak gini terus sakit mata gua liatnya gaada diantara lu berdua yang mulai percakapan satu sama lain" jelas viola panjang lebar dengan menggebu-gebu.
"Yaa ga segampang itu maemunah..lagi pula gua cuma sekedar kagum kok gapengen juga berharap lebih, karna gua tau sesuatu yang terlalu diharapkan itu biasanya berakhir mengecewakan" balas rila.
"Tapi takdir gaada yang tau ril...bisa aja hari ini atau besok lu ditakdirin buat deket sama reno dan lebih parah nya mungkin takdir juga yang ngebuat rasa yang tadinya gaada jadi ada seiring berjalan nya waktu"ucap viola dengan tatapan sendu.
"Kalau pun itu harus terjadi,gue harap takdir berbaik hati dengan menghadirkan rasa yang sama di hati reno" ucap rila,pandangan nya kosong menerawang lurus kedepan.
"Yehh ngarep" balas viola diiringi kekehan kecil.
"Ahhh violaaaa guee sriusss bangkee"
Upacara yang sangat melelahkan pun akhirnya selesai. sekarang Rila dan Viola sudah duduk di dalam kelas setelah tadi sempat mampir ke kantin untuk membeli minum.
Guru yang akan mengajar pun kini sudah ada di mejanya.
pelajaran dimulai dengan sangat serius sampai tidak sadar kalau sudah hampir satu jam mendengarkan penjelasan Bu lina mengenai materi fisika.
Dan yang di tunggu-tunggu akhirnya berbunyi juga ,apalagi kalau bukan bel istirahat."Ril yuk kekantin udah laper banget nih gua" ajak viola.
***
Setelah sampai dikantin Rila memilih duduk di bangku paling pojok ruangan sedangkan viola dia sedang memesan makanan untuk mereka berdua.tak lama kemudian viola sudah kembali dengan nampan berisikan makanan.
"Nihh makanan lo" ucap viola
"Makasihh viola tantikk" balas Rila disertai senyum manisnya.
"Udah gausa sok manis lo makan cepetan ntar keburu bel"
"Iya bawel" ucap rila ketika mendapati balasan nyelekit dari sahabatnya itu.
Selesai menghabiskan makanan masing-masing kini mereka beranjak kembali ke kelas karna 5 menit lagi bel akan berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENO
Teen FictionTentang dia yang menaruh harapan lalu pupus secara perlahan. Dan dia yang belajar ikhlas di saat merelakan.