Dua.

115 10 2
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 2 menit yang lalu tapi 2 gadis cantik itu masih di sibuk kan dengan catatan di papan tulis yang belum mereka salin karena sibuk menggosip.

"Lo si ngomul belum kelar kan catetan gua" ucap Viola yang begitu kesal.

"Lahh sapa suruh lu nyautin"

"Heh,masih untung gua sautin kalo ngga lu udah kayak orang gila ngomong sendiri" ucap Viola yang tidak mau kalah.

"Sstt, kalo lu ngomong terus kapan kelar nya tuh catetan" balas Rila yang saat itu sudah selesai dengan catatannya lalu memasuk kan semua bukunya kedalam tas dan bersiap keluar kelas.

"Heh,mau kemana lu?" tanya Viola.

"Pulang lah" jawab Rila dengan santai sambil berjalan ke arah pintu.

"Ohh,yaudah gih"

Seketika Rila menghentikan langkah nya dan berbalik ke arah Viola yang sekarang sedang berdiri tegak sambil melipat kedua tangan nya di depan dada dan jangan lupakan senyum smirk nya.

"Hehe lupa kan gua gabawa mobil jadi hari ini pulangnya numpang sama lu" jawab Rila dengan cengiran bodoh nya yang membuat Viola memutar bola mata nya malas.

"Yaudah ayo" ajak Viola yang kini sudah berlalu keluar kelas.

Kini mereka berdua sedang berjalan di koridor lantai 2 menuju parkiran sekolah yang berada di bawah.

"Eh la,lu duluan aja kebawah gua mau ke toilet dulu udah ga tahan" ucap Rila tiba-tiba sambil berlari kecil menuju toilet.

"Cepetan Ril gua tunggu di parkiran" teriak Viola.

Setelah selesai dengan urusannya di dalam toilet Rila melangkah terburu-buru menuju parkiran yang ada di lantai bawah.

"Huft,pasti nanti si nenek lampir goceh gajelas" gumam Rila yang terus melangkah cepat di koridor sambil menunduk membenarkan posisi rok nya.

"Aduhhh" teriaknya karna merasa menabrak sesuatu.
Refleks Rila mengangkat kepala nya memastikan apa yang baru saja ia tabrak.

Seketika matanya membulat ketika melihat sosok laki-laki bertubuh jangkung berparas tampan tengah berdiri tegak tidak jauh dari posisinya sekarang.

"Emm...ehh sorry..sorry tadi gue buru-buru jadi nggak fokus sama jalanan"ucap Rila dengan gugup.

"Iyaa gapapa santai aja,lo gapapa kan?"

Dua kalimat terakhir yang keluar dari mulut cowo tersebut mampu membuat hati Rila berdebar sangat kencang.

"Ehh,iyaa gue gapapa kok" jawab Rila yang sekarang sibuk mengalihkan tatapannya karna merasa malu di tatap sedekat ini oleh Reno.

"Lain kali kalo buru-buru usahain jalannya fokus supaya aman,untung aja tadi nabraknya gue coba kalo tembok abis udah jidat lo" kekehan kecil lolos dari bibirnya.

"Hehe iyaa" ucap Rila dengan cengiran bodoh nya.
ia tidak tau lagi harus bersikap seperti apa setelah melihat suatu hal yang menurutnya sangat indah.

"Yaudah kalo gitu gue duluan ya,hati-hati jangan sampe nabrak" ucapnya sebelum melangkah melewati rila yang masih diam di tempat.

"Huft,plis jantung jangan kayak gini bahaya" ucap Rila lalu segera pergi menuju parkiran.

***

Pukul 07:45 malam tepatnya di cafe tempat biasa para cogan itu berkumpul untuk sekedar menikmati kopi atau minuman-minuman lain.

kini sudah ada Azra dan Reno yang sibuk dengan urusan masing-masing.
Sedangkan Zidan dan Vano entah kemana yang pasti dari tadi Azra dan Reno bosan menunggu mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang