6

938 144 12
                                    

Little Hope
Written by Hopestd
Chapter 6
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Prang!

Terdengar suara botol bir yang bertubrukan dengan dinding membuat kepingan botol kaca itu berserakan di atas lantai yang telah basah oleh genangan darah.

"Bangun dan terima pukulanku seperti lelaki sejati sialan!"

Pria itu memandang nyalang ke arah tubuh Hoseok yang terduduk dengan punggung yang menempel di dinding dan kepalanya menunduk menatap lantai, matanya terpejam. Hoseok tidak sadarkan diri, darah mengalir dari mulut dan kepalanya, ayahnya sudah memukul kepala Hoseok terlalu keras kali ini.

"Hah! Dasar lemah! Hei bangun kau! Jangan menakutiku seperti itu! Hoseok! Astaga darahnya semakin banyak! Hoseok! Jangan mati! Astaga!? Mana hp sialan itu?!"

Sepertinya melihat darah yang semakin keluar dan tergenang di lantai begitu saja membuat ayah Hoseok seperti tersambar petir. Perlahan dia mulai menyadari betapa kejamnya sikapnya sebagai seorang ayah, atau mungkin Hoseok sudah tidak menganggapnya sebagai seorang ayah. Jika dia jadi Hoseok, dia tidak akan sudi mengakuinya sebagai ayah lagi. Tapi toh sampai sekarang Hoseok masih bertahan, tidak peduli berapa luka yang sudah ayahnya sendiri torehkan di tubuhnya, Hoseok masih tetap bertahan.

"Sadarlah Hoseok, maafkan aku. Mereka akan datang sebentar lagi, kau harus kuat. Maafkan orang jahat ini. Kau tak pantas mendapatkan ini, maafkan aku. Maafkan aku."

Ayah Hoseok menangis melihat betapa menyedihkannya penampilan anak satu satunya itu yang dulu selalu ia banggakan, Hoseok anak kesayangannya sejak kapan jadi sekurus ini? Sejak kapan wajah yang selalu menyebarkan senyum hangat itu kini penuh lebam? Sejak kapan mata yang selalu menatapnya teduh terpejam dan meninggalkan bekas air mata? Kenapa selama ini dirinya seakan buta untuk melihat itu semua?
Suara siren ambulans menyadarkan Ayah Hoseok, dengan cepat dia mengendong Hoseok dan menyerahkan anaknya kepada petugas. Hatinya resah melihat Hoseok yang masih saja tidak bergerak walaupun samar samar masih terlihat dadanya yang naik turun bertanda dia masih bernapas. Ayah Hoseok mulai membersihkan darah yang sudah berhenti keluar dengan bajunya, tidak memperdulikan bekas darah yang akan menodai bajunya.

"Maafkan aku Hoseok, kau tidak pantas mendapatkan ayah sepertiku. Setelah ini aku berjanji akan memberikan segalanya untukmu tapi aku tidak akan sanggup menunjukan wajahku, tidak sampai aku bisa memaafkan diriku sendiri."

Gumaman penuh penyesalan itu tenggelam di balik suara siren yang menggema, Hoseok masih bergeming dan tangisan ayahnya semakin memilukan.

Tbc,


Dont forget to vote and leave your coments!

Little Hope ☀ ysk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang