@1

70 2 0
                                    

Tok....
Tok....
Tok....

Suara ketukan pintu dari luar kamar sang perempuan yang kini tengah asik berjelajah di alam mimpinya tanpa berpikir bahwa ini sudah jam berapa.

"Kak, Kak Gatha!!" Teriak laki-laki yang tengah berdiri sambil mengetuk pintu kamar kakanya itu. "Kak udah telat! Ayo dong bangun!"

Kreakk...

Pintu berwarna biru itu mulai terbuka dan keluarlah seorang perempuan berwajah cantik, memakai seragam putih abu, dan rambut yang dikuncir kuda.

"Kenapa sih dari tadi gue panggil ngga keluar-keluar? Capek nih tangan!" Laki-laki itu menyodorkan tangannya kepada perempuan di depannya itu.

"Lebay!" Perempuan itu melewati laki-laki itu tanpa bersalah, laki-laki itu terperangah dengan perempuan yang baru saja melewatinya, balas budi macam apa itu? Pikirnya.

"Agatha Claretta! Antoni Fernandez! Cepat turun!" Perintah seorang perempuan paruh baya yang umurnya sekitar 38tahunan.

Agatha Claretta, perempuan kelahiran Jakarta tanggal 15 November 2002, adalah anak sulung dari sepasang suami istri yang bernama Aqia Putri dan Bino Fernandez. Agatha, perempuan yang memiliki paras sangat cantik, pintar dan kepribadian yang sangat menarik. Namun banyak yang tidak menyukai sifat pendiam dan sikap juteknya itu.

Antoni Fernandez, adik dari Agatha yang selalu menjadi alarm kesiangan Agatha, why? Karena setiap Anton membangunkan Agatha, Agatha sudah terlebih dahulu bangun. Ntahlah, bagi Anton perannya menjadi Alarm adalah peran yang sangat menyebalkan terlebih kakaknya itu tidak pernah bangun karena suaranya.

Klontang klonting....

"Anton! Kalo udah dimeja makan diem, berisik banget," omel Agatha.

"Apaan sih? Lagian nih ya kak, lo makan dimeja makan pasti bawa garpu sama sendok kan? Yakali kagak ada suara adu sendok sama garpu?" Bela Anton.

Agatha terlalu kesal pada adik sematawayangnya ini, menyebalkan, tidak pernah mau mengalah, banyak omong, pikir Agatha.

Agatha berdiri dan menyisahkan setengah roti berselai coklat, dan kemudian ia menyalami tangan Bino dan Aqia. "Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam,"

"Gatha, rotinya belum abis!" Teriak Aqia.

Sudahlah sia-sia dia berteriak, putrinya itu tidak akan menghabiskan rotinya bila sudah bertengkar dengan adiknya. Meski kadang menyebalkan, Agatha mampu membuat Bino dan Aqia bangga, begitupun dengan Anton.

🌼🌼🌼

Agatha memparkirkan mobilnya, dia turun dengan amat terburu-buru, pasalnya dia belum sempat membersihkan kelasnya (piket). Agatha berlari sekuat tenaga menuju kelas XI.IPA1 yaitu kelasnya yang berada di lantai dua paling tengah.

Dbugh....

Agatha menabrak orang yang di depannya dan membuat dirinya terjatuh, ntah siapa orang itu pada intinya Agatha hanya memikirkan bagaimana nasibnya bila ia tidak piket, hanya karena masalah sepele seperti ini dia harus terus meringis dan tidak bisa bangun.

Agatha mencoba bangkit dan..... ya berhasil. Agatha menatap orang yang telah membuatnya terjatuh, dengan mata memicing. Laki-laki, dengan kulit sedikit putih, rambut standar, dan mata elangnya yang indah, menjengkelkan.

"Hay....." tangan kanan laki-laki itu dikibaskan diudara di depan wajahnya dengan tersenyum.

Agatha menebas tangan laki-laki itu. "Bisa jalan ngga sih?!"

AKU KECEWA (TeenFaction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang