@2

45 2 0
                                    

"Assalamu'alaikum," suara khas dari perempuan yang baru saja masuk ke dalam rumah yang cukup besar menggelegar di setiap penjuru rumah.

Kosong.

Seperti biasa rumahnya selalu kosong setiap ia pulang sekolah. Bukan Agatha namanya bila tak tegar menghadapi kesibukan orang tua dan adiknya yang gemar bermain sampai sore itu.

Agatha memasukki kamarnya dan melempar tasnya kesembarang arah, ia menjatuhkan badannya di kasur.

"Alvino," gumam Agatha. Agatha terheran. "Lagi apa sih gue mikirin si Alvino sih?!"

Agatha menuju meja belajarnya, dipandangnya sebuah buku bersampul biru laut berbentuk kotak, seulas senyum tercetak dibibirnya. Ia mulai duduk dan tangannya mulai berjelajah di alas buku itu yang masih kosong.

"Hay tuan muda.
Kau menyebalkan,
Namun sayang, wajahmu membuatku
Lupa akan kekesalanku padamu.

Hay tuan muda,
Ingatkah pada sang kelinci buruk rupa?
Kemarin, ia menjatuhkan diri ke jurang.
Kenapa? Karna dia merasa kecewa
Melihat sang tuannya memiliki hewan
Peliharaan baru.

Hay tuan muda,
Ku yakin, sang kelinci buru rupa
Akan berubah menjadi angsa yang mempesona
Suatu saat nanti"
~Agatha Claretta~

Agatha memang suka menulis apapun di diarynya itu, seperti tadi ia menulis sang KELINCI BURUK RUPA yang ntah menggambarkan siapa. Agatha hanya mengikuti alur hatinya, bila sedang bahagia ia akan menulis tentang sang KELINCI BURUK RUPA yang bahagia, dan bila ia sedang sedih ia akan menulis tentant kesedihan sang kelinci itu.

Ntah kenapa, Agatha menyukai subjek utama yaitu kelinci buruk rupa, baginya itu karyanya. Agatha mengulum senyum kemudian menutup diarynya dan memilih memainkan benda pipih di samping buku diarynya, yaitu ponsel.

Ada banyak notif yang masuk, Agatha sudah tau, pasti itu notif dari banyak laki-laki yang menyukainya. Apa alasan Agatha tidak ingin berpacaran? Alasannya simple, yaitu Agatha tidak ingin sakit hati....

Dobrak....

Agatha terkejut ketika pintu kamarnya terbuka dengan amat kencang. Agatha terperangah melihat Anton yang tengah tersenyum kearahnya kemudian mendekat ke Agatha.

"Kalo mau masuk kamar orang ketuk dulu, ngga sopan!" Tegur Agatha. "Tumben lo pulang cepet?"

"Yaelah, eh Ratu Salju yang kalo ngomong dingin terus jutek, ini kan kamar kakak gue, yakali asal masuk ngga boleh," gerutu Anton.

"Emang ada kakak lo di kamar ini?" Tanya Agatha dengan ekspresi datar.

"Lo bilang apa tadi? Pea ya emang lo kak, oh ternyata selama ini lo bukan kakak gue ya? Wahh lo nyekap kakak gue yaaaaa," tuding Anton.

Agatha menoyor kepala Anton. "Berisik lo! Mau ngapain ke kamar gue? Ada perlu?"

Anton tersenyum, sebenarnya dia ragu untuk mengajak kakaknya makan di luar, karena pasti kakaknya itu selalu ada alasan bila diajak makan di luar. Namun, kali ini Anton bertekad untuk makan di luar bersama Agatha.

"Kak Gatha, makan pecel lele nyok!" Ajak Anton antusias.

Agatha menoleh. "Yaudah pesen aja, ntar gue yang bayar, ada kan deket sini yang delivery?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKU KECEWA (TeenFaction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang