Terimakasih telah membuatku merasa istimewa selama sebulan kemarin
Terimakasih telah memberikan perhatian, pengertian dan kecemburuan yang sangat fatal sehingga membuatku masih terus menginginkanmu walaupun hingga saat ini itu masih hanya dalam angan anganku saja.
Terimakasih, hanya satu kata itu saja yang dapat ku ucapkan.
Ah tidak, aku tak perlu mengucapkannya kepada seseorang yang telah membuatku melayang ke awan lalu menjatuhkanku ke jurang.
Namun walaupun begitu, aku tetap masih meraskaan kebahagiaan.
Kenangan kenangan itu masih terus membayangi otakku, dan tekadang masih terus membuatku bahagia mengingatnya.
Walaupun terkadang, 1 butir pemikiran bahwa kau sudah tak lagi bersama ku menghancurkan semuanya.
Jika dikatakn itu sebulan, bukankah itu waktu yang teramat singkat untuk sebuah hubungan?
Ah hubungan apa ini jika pada kenyataan hanya satu pihak saja yang mengharapkan hati yang terbalas?
Cukup, aku hanya ingin mengingat masa masa indah bersama mu saja, aku tak ingin memikirkan lagi bahwa kau sudah tak lagi disini.
Kau sudah pergi bersama angin yang membawa mu pergi.
Entah kemana, namun aku tetap mendoakan agar kau bahagia dimanapun kau berada.
Bukan kah aku terlalu baik untukmu?
Tidak, aku tidak ingin memikirkan bahwa akulah yang terbaik ataupun kau yang terbaik. Karena jika terus begitu, ini semua tak ada akhirnya. Dan tak ada keikhlasan dalam mencintai.
Berhentilah berpikir untuk mencari yang terbaik, namun mulailah berpikir untuk memantaskan diri menjadi yang terbaik.