Surat Kecil Untukmu

24 4 0
                                    

Ini tentangku
Maaf bila sedikit kukutip lagunya Cakra Khan-Kekasih bayangan

Padamu pemilik hati yang tak pernah kumiliki yang hadir sebagai bagian dari kisah hidupku

Jujur
Sejak awal kita bertemu, ada rasa aneh terlintas di benakku. Entah apa itu. Rasa itu memaksa aku tuk menggali apa yang sebenarnya terjadi padaku, terjadi pada perasaanku, terjadi pada hatiku. Wajahmu terbayang selalu kala aku hendak tidur. Aneh, tapi ini memang benar-benar terjadi padaku.

Berawal dari chat-chat yang tak jelas di WA grub, akhirnya aku menemukan kontakmu. Chat pribadi kita pun dimulai. Bercanda, bersenda gurau membuatku bahagia. Padahal hal itu terlalu biasa bukan?

Seingatku tepatnya pada malam minggu kemaren, kala itu aku baru saja pulang dari pesta kakakku di RM dekat Sawah Resto. Entah mengapa aku ingun bertemu denganmu.

Kita bertemu di burjo samping kos lalu kita ke kosanku. Kita duduk berdua di tempat tidur, memutar lagu entah dan benyanyi bersama. Aku mabuk dan tak sekali pun kamu risih padaku. Mungkin. Tetapi aku bahagia sebab tak sungkan pun kamu temani aku dalam nuansa tak bersahat itu. O ia, sekitar jam 12 atau setengan 1 dini hari kau kuantar kembali ke kosmu karena katamu ada temanmu yang hendak menjemputmu entah kemana. Aku tak tahu. Kita pun berpisah.

Seiring berjalannya waktu, kita mulai akrab. Aku berkunjung ke kosanmu juga sebaliknya kamu pun berkunjung ke kosanku, dan yang terakhir adalah dini hari tadi setelah kita pulang dari meet up kita yang sedikit membosankan namun mencerahkan.

Niatnya tadi itu aku ingin katakan isi hatiku padamu kalau sebenarnya aku menyukaimu sejak awal kita bertemu. Sejak kamu memegang teks untukku di malam itu, sejak kamu tersenyum lalu menghilang. Kamu datang kembali dalam bayang-bayang abstrak khayalanku setiap malam sebelum tidur.

Sebuah kesalahan besar bila aku berterus terang soal hal ini, karena dari dirimu sendiri, dari bibir mungilmu itu kutahu kalau kamu tak lagi sendiri. Hatimu t'lah dimiliki, dan juga seorang temanmu yang kalau tak salah namanya Chris, juga memendam rasa yang sama denganku semenjak sebelum kita bertemu.

Salahkah bila, dalam perteman kita hadir rasa suka? Salahkah bila aku menyukaimu atau mungkin mencintaimu? Tesya, bukannya aku tak berani menggungkapnya secara langsung isi hatiku ini padamu, namun aku hanya tak mau menambah beban dalam hatimu. Aku hanya ingin kamu tahu, kalau aku, dalam diam kebersamaan kita tengah menaruh perhatian yang lebih padamu. Ingat, aku hanya ingin kamu tahu kok. Tak perlu kamu tanggapi. Anggap saja hal ini tak pernah terjadi padamu. Anggap saja tulisan buruk ini tak pernah kamu baca.

Yang ingin kutahu, bila kehadiranku ini hanya menambah dosa, mana kamu membuat temanmu menderita karena kamu dekat denganku, menduakan pilihan hatimu, aku akan pamit. Aku akan mencoba pergi sekalipun terasa perih. Asal kamu tahu saja, dengan mengenalmu beberapa waktu ini saja, aku sudah sangat bahagia. Thanks for everythig.

Bila yang kutulis ini sedikit membuatmu sesak, ceritakanlah pada siapa saja yang kamu percaya. Ceritakanlah pada siapa yang menurutmu tak akan membuatmu luka jika mengetahui hal ini. Aku akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu.

Semoga dengan ini, tak ada lagi rahasia di antara kita. Semoga harimu bahagia dan jangan lupa bahagia. Jangan lupa berdoa dan jangan lupa makan biar nggk terlalu kurus. Takutnya pas lagi boncengan naik motor, eh kamu malah terbang ditiup angin.😁

Everytings gona be fine.
Love u, Tesya Bet.

Surat KecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang