Dua insan saling memekik di sisi jalan sepi kota Tokyo. Mereka berdua mengalihkan atensi segelintir orang yang melintas karena, duh, sekarang pukul satu pagi. Namun tak satupun dari orang-orang itu ingin melerai. Mereka hanya menonton sekilas, tak ingin terseret ke dalam pertengkaran yang persis seperti opera sabun murahan.
Si pria terus membentak dan menahan pintu mobil si gadis agar tetap terbuka, sementara si gadis menangis histeris ingin melarikan diri tapi tak bisa.
"Katakan saja kalau kau memang benar berselingkuh, Shina!"
"Demi Tuhan, Tatsuya, tidak! Harus berapa kali lagi aku menjelaskannya padamu?!"
"Kau pasti bohong! Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri!"
"Itu hanya salah paham! Justㅡ" Shina memukul-mukul tangan Tatsuya penuh amarah. "Let me go! Kita sudah berakhir!"
"Lihat?! Kau mengakhiri hubungan kita karena ingin lari 'kan?! Kau benar berselingkuh 'kan?!"
"Tidak! Aku hanya lelah! Kau selalu berprasangka buruk dan berakhir bertengkar tidak jelas seperti ini! Ini bukan yang pertama kalinya! I can't stand you anymore just let me go!"
Shina terus memukul tangan Tatsuya, namun pria itu dengan sigap mencengkeram pergelangan tangannya sampai memutih.
"Kau harus menjelaskannya padaku!"
"Ya Tuhan! Aku sudah menjelaskannya berpuluh-puluh kali tapi kau tidak dengar!"
"Aku tidak percaya!"
"Kalau begitu biarkan aku pergi!"
Tatsuya menarik kerah baju Shina. "Aku akan membunuhmu kalau kau terus berkata seperti itu!"
"Bunuh saja! Aku tak peduli!"
Mereka saling bertatapan sebelum Tatsuya membanting Shina ke jok mobil.
Tangis Shina semakin pecah. Napasnya sudah semakin menipis. Dadanya sudah semakin sesak. Ia tidak kuat lagi berhadapan denganㅡmantanㅡpacarnya yang kasar dan obsesif sampai ia beberapa kali ingin bunuh diri.
"Oi, kau terlalu kasar." Seorang pria asing tahu-tahu menghentikan mobilnya di dekat mereka entah sejak kapan. "Dia hanya ingin pulang dan istirahat. Kenapa kau menghalanginya?"
Pertengkaran kedua insan tersebut seketika terhenti.
Pria asing itu keluar dari mobil, menghampiri mereka berdua. Ia menyingkirkan Tatsuya ke pinggir dan membantu Shina keluar dari mobil. Ia juga menyampirkan jas miliknya di kedua bahu gadis itu.
"Siapa kau? Mau kau bawa kemana pelacur itu?" Tatsuya menggeram ketika pria asing itu mengambil kunci mobil Shina sambil merangkul pinggang gadis itu.
Tak didengar, pria asing itu mengunci mobil Shina dan membawa pemiliknya ke dalam mobil sedan hitam.
"Oi!" Tatsuya mencengkeram pundak pria asing itu. "Kau tidak berhak ikut campur. Kembalikan kekasihku."
"Kau bilang gadis ini pelacur, 'kan? Aku ingin menyewanya." Pria asing itu cekatan menahan pukulan Tatsuya yang hendak mengenai wajahnya. "Kau sudah membuat perempuan menangis, itu berarti kau sudah tidak layak disebut seorang laki-laki."
Tatsuya menggertakkan gigi, menahan sakit karena pria asing itu memelintir tangannya.
Pria asing itu melajukan mobilnya, meninggalkan Tatsuya di jalanan.
"Ini kunci mobilmu." Pria itu memberikan kunci mobil pada Shina yang duduk si sebelahnya, gemetar hebat. "Kau bisa mengambil mobilmu besok pagi, sekarang kau harus pulang dan istirahat. Aku akan mengantarmu. Di mana rumahmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Flash; Haisute Actors X OC
De TodoBuku ini akan menjadi gabungan dari beberapa imajinasi yang melintas begitu saja saat saya sedang termenung. Anjay. Ada yang baku. Ada yang tidak. Nikmati saja. © 2018 taesrgv