You and I

8.3K 661 77
                                    

Do you miss this story?





Pemuda Jeon hanya terdiam menatap rekannya yang memandangnya penuh selidik. Setelah hampir satu minggu bolos di semua mata kuliah, yang membuat pemuda Park hampir kehabisan akal untuk membuat alasan logis saat dosen mereka bertanya 'Dimana Jeon Jungkook?' sekarang saatnya ia melakukan interogasi terhadap temannya.

"Kemana saja selama ini? Bahkan kau tidak membalas pesanku."

Jungkook meneguk ludahnya kasar. Sebenarnya ia membaca pesan yang dikirimkan Jimin, namun ia tidak tahu bagaimana harus membalasnya. Ia masih terlalu gengsi mengatakan bahwa ia-telah-jatuh-pada-pesona-musuhnya.

"Aku memiliki urusan penting, Jim."

Jimin mengangguk gamang menanggapi jawaban kawannya, "Jadi tinggal bersama Kim Taehyung si musuh seumur hidupmu itu urusan penting?"

Pupil Jungkook melebar, ia tidak menyangka Jimin mengetahui bahwa ia sudah tinggal dengan Taehyung. Siapa yang memberitahunya?

"Ibumu."

Jungkook mendengus gusar mendengar kalimat yang dilontarkan kawannya. Ia lupa jika ibunya sangat dekat dengan Jimin.

Jimin melipat tangannya di depan dada, "Jadi bagaimana si Kim Taehyung itu? Sudah jatuh cinta?"

Pemuda Jeon hanya terdiam, ia terlalu malu untuk mengakui perasaannya. Katakanlah gengsinya begitu besar. Namun setelah mengumandangkan Kim Taehyung adalah musuh abadinya, bagaimana bisa ia mengatakan telah jatuh cinta sekarang?

Jimin yang sangat mengerti karakter kawannya hanya mendengus gusar. Kini tangannya berada diatas meja yang menjadi pemisah keduanya, menumpu dagunya diantara kedua jemarinya. "Tidak masalah jika benci jadi cinta, Jeon. Semua terlihat dari matamu. Kau mencintainya, kan?"

Skak mat.

Jungkook hanya mengangguk pasrah menanggapi semua tuduhan temannya. Ia tidak bisa mengelaknya lagi.

"Jadi kalian akan menikah?"

Kepalanya mengangguk, "Setelah aku lulus."

"Dia mau menunggumu sampai lulus?"

Ia kembali mengangguk, membuat Jimin menatapnya kagum. "Hebat. Dia pasti benar-benar mencintaimu."

Jungkook mendengus, netranya memicing menatap kawannya, "Apa hebatnya?"

Pemuda Park kembali menegakkan tubuhnya, bersandar pada sandaran kursi dengan netra yang menatap kawannya lekat. "Aku dengar dari ibumu Kim Taehyung adalah pemilik sebuah perusahaan, dia tampan, dan mapan. Dia bisa saja mencari istri hari ini dan menikah hari ini. Tapi dia memilih menunggu mahasiswa abadi sepertimu. Dia benar-benar mencintaimu."

Sesungguhnya Jungkook merasa sangat tersinggung, namun apa yang dikatakan temannya memang benar. Kim Taehyung bisa saja mencari wanita yang setara dengannya, namun pemuda Kim memilih menunggu Jungkook menyelesaikan kuliahnya.

"Kau juga harus benar-benar mencintainya, Kook."

Jungkook mengangguk pelan, meski ia baru menyadari perasaannya terhadap Taehyung, namun ia yakin perasaannya tidak akan mudah berubah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang