Dia tak tampan tapi kenapa aku selalu ingin melihatnya.
Dia tak indah tapi kenapa aku selalu ingin berada di dekatnya.
Dia tak begitu pintar tapi dia mampu membuatku terpukau.
Dia tak begitu jauh tapi aku menunggunya.
Dia tak sempurna tapi mengapa aku begitu mencintainya?
Saat ini aku hanya bisa duduk di sofa coklat ini sambil menunggu harapan yang tak pasti. Aku sudah terbiasa dengan harapan yang dia beri. Harapan yang membuatku merasa lebih baik ketimbang harus memendam perasaan ini sendirian.
Kuambil ponselku dan kuberanikan diri mengetik kata demi kata. Kukirimkan pesan singkat yang mungkin bisa membuatku lega namun disisi lain membuatku merasa malu dan tak tau harus dimana kusimpan wajah polosku ini. Pesan singkat yang berisi tentang perasaanku; aku hanya ingin dia tau bukan memintanya menjadi kekasihku. Tapi sayang pesanku tidak digubris sama sekali.
Berbulan-bulan kutunggu respon darinya tapi hasilnya nihil. Setiap kali berjumpa hanya ada tatapan khusus dan perbincangan -perbincangan yang biasa; joke yang dia buat memang terkadang membuatku geli. Disela-sela kesepian dia memberikan aku perhatian dan something yang membuat aku merasa kalau dia merasakan hal yang sama denganku. Tapi aku berusaha untuk menghilangkan semua pemikiran itu. aku tidak mau nantinya akan terlalu sakit bila melihat kenyataannya.
Hampir setahun sudah aku hanya bisa memberikan isyarat rasa suka yang sudah lama kusimpan. namun lagi-lagi dia hanya membalas dengan kata-kata, perlakuan, dan perhatian yang kutangkap sebagai jenis harapan yang tak pasti.
Bukannya aku ingin terus-terusan di beri harapan palsu, hanya saja ini soal nyaman. Aku sudah nyaman dengan sikapnya yang seperti ini. Dan aku ingin terus seperti ini. Sekarang tidak begitu besar hasrat ingin saling memiliki asalkan dia tidak bersama wanita lain. Walaupun pada dasarnya masih ada kata menunggu akan adanya ikatan.
Beginilah aku... wanita yang mencintai lelaki tak sempurna...
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa Nyaman
Poetryun-real story. hanya mendengar. lalu merangkai. Ceritakan kisah nyamanmu padaku, niscahya akan kujadikan rangkaian untukmu.