"Biasanya gula itu manis, kok yang ini pahit" kata felix sambil mencubit pipi gadis yang ada di depanya.
"Your smile make me feel happy" gumang Ana dalam hati sambil tersenyum memandang laki-laki yang ada di depannya.
Ana menghela nafas pelan. Menetralkan ekspresi kecewa yang entah sejak kapan muncul di wajahnya, kemudian dia tersenyum tipis.
"kau bisa bertemu dan berkumpul dengan mereka lusa Ana" gumanya pelan sambil melangkah menuju rumahnya.
***
Ana berjalan pelan sambil mendenggarkan musik kesukaanya ke arah rumahnya. Ini adalah pilihan terakhirnya untuk menghabiskan hari. Ia teringat dengan senyum ibunya yang berpamitan pagi ini berangkat kerja, kemudian Ana tersenyum.
Orang tuanya berkata akan pulang lebih awal dari biasanya. Itu berarti ia tidak akan kesepian dan bisa menghabiskan waktu bersama.
Tanpa sadar, Ana mempercepat langkahnya. Ia membuka gerbang rumahnya kelewatan semangat, sehingga menimbulkan bunyi derit besi yang cukup keras.
Ana berlari menyusuri halaman rumahnya yamg cukup luas dan dipenuhi oleh tanaman dengan langkah lebar lebar. Kemudian mengeluarkan pass kard saat sampai di pintu depan.
"Aku pulang", ucap Ana sembari membuka pintu rumahnya.
Sepi,gelap.Tak ada orang.
Seperti biasa yang dihadapinya
Ana terdian kemudian memutuskan untuk melangkah lebih dalam
"Maa,paa..." panggilnya saat melewati ruang keluarga yang begitu luas dan berwarna putih itu.
Tak ada sahutan,tak ada pergerakan sama sekali. Pergerakan yang ada hanyalah tirai transparan yang menutupi jendela besar dan mengarah ke kolam renang itu.
Ana melempar tas sekolahnya ke sofa besar yang berda di depan TV, lalu melanjutkan langkahnya ke dapur. yang juga kosong.
Ia berniat mengambil air putih yang berada di dalam kulkasnya namun sebuah note berbetuk hati yang tertempel di pintu kulkas itu menarik perhatiannya.
"Ana, mama sama papa ada urusan mendadak saat ini. Undang saja teman-temanmu untuk menginap, kami akan pulang besok. Maaf ya!" isi dari note tersebut.
Ana terdiam sejenak sambil memandangi note ditangannya.
Wajah yang sebelumnya tersenyum itu berubah menjadi kecewa.
"andai ada dia disini" gumang Ana.
*** Flasbackon
Seorang gadis duduk manis di ayunan kayu yang ada di taman belakang rumahnya dengan mata menatap langit dengan sendu.
Tiba-tiba seorang laki-laki menepuk bahunya,"Felix" gumangnya
"sendirian lagi" seru laki-laki itu
Gadis itu hanya tersenyum sambil menggerakan ayunan kayu itu ke depan dan kebelakang.
"ada masalah apa lagi?" tanyanya yang sudah hafal h" jawab gadis itu dengan mata berkaca-kaca dan senyum di wajahnya.
Felixpun terdiam dan menatap gadis yang ada di depannya