Jingga yang telah kulewati berubah menjadi hitam. Hitam dari segala arah. cahaya lampu menerangi di setiap perjalananku di sudut kotaku ini. Aku bercengkrama dengan waktu yg selalu berkejar-kejaran dengan pikiran ku.
Di sudut lampu merah itu aku melihat dari kejauhan seorang bapak dengan wajah muram dan masam menunggu bak kehilangan arah dan tujuan. Dia selalu memandangi hitam nya tirai dunia yang terbelenggu oleh waktu yang tak pernah berhenti berdetak searah.
Ketika hatiku berkata,wahai pak apakah bapak tidak lelah di usia senjamu, kenapa tidak kau nikmati saja masa-masa tuamu, mengendong cucu-cucu mungil mu. Ataukah ada hal lain yang menganjal dalam hatimu.
Ketika ku hampiri kenapa kau masih diam kek, apakah kau sudah bosan dengan keadaan yang seperti ini. Ataukah terbayang didalam pikiran mu itu kenapa usia ku menjadi pengahalang diriku.
