BAB 1

5 0 0
                                    

Matahari mulai menampakan dirinya dengan cahayanya yang berhasil menerobos celah horden di kamar itu. Hari ini adalah hari senin. Ya, hari yang hampir semua orang benci. Kenapa? karna kalian pasti tau sebabnya kenapa.

Gadis itu mulai risih dengan cahaya yang mulai memenuhi ruangan kamarnya. Gadis itu melihat ke arah meja di sebelah kasurnya dan melihat jam. "aah.. masih jam 6 kok". Ucapnya dalam hati.

"Tok... Tok.. Tok! Mau bangun jam berapa nana? kamu ga malu terlambat di hari pertama sekolah?" 

"Iya mah, ini nana udah bangun kok."Jawab Nana teriak dari dalam kamar. Yup ! kalian betul ! yang tadi itu adalah mama aku. Wanita hebat dalam hidupku, yang sangat aku sayang.

Queena Elisabeth adalah namaku. aku dari kecil biasa dipanggil Nana untuk memudahkan lidah orang-orang yang berusaha memanggil namaku. Aku mempunyai Ayah yang terbilang sibuk bekerja dan untungnya Mama selalu memberikan kasih sayangnya yang begitu limpah kepadaku. Waktu kecil aku bingung kenapa Ayah selalu sibuk bekerja dan bahkan tidak sempat melihatku bertumbuh karena pekerjaanya. Namun seiring bertambahnya usia aku sadar, Ayah berusaha memenuhi kebutuhan kami sehingga aku bisa merasakan hasil kerja keras Ayah. 

"Ya ampun ! Jam berapa ini ?!" Buru-buru Nana masuk kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Selesai mandi Nana segera memakai seragam sekolahnya. 

"Muka? Hmm seperti biasa. Cantik! Seragam ? Ok." Nana memeriksa dirinya sekali lagi di cermin. Setelah memastikan penampilannya, Nana mengambil tasnya dan turun ke ruang makan. 

Nana melihat ke kiri dan ke kanan mencari sosok Ayahnya. "Aah ! Sepertinya Ayah sudah pergi bekerja atau malah belum pulang?" Nana berbicara sendiri di dalam hatinya.

"Makasih untuk masakannya Mama. Aku berangkat sekarang ya Mah" Nana memeluk Mamanya.

"Iya sayang, jangan aneh-aneh ya di sekolah" Mama membalas pelukan Nana

*********

"Nana ! Di sini !" Nana melihat ke arah suara yang memanggil namanya. Sudah Nana duga, pasti yang meneriaki namanya Adel ! Adel adalah sahabat Nana dari sekolah dasar. Pertemuan mereka pertama waktu Nana diganggu temennya dan Adel datang dengan gesitnya mengusir temennya tersebut. 

"Kok loe tumben datang cepet Del" Sapa Nana.

"Loe yang datangnya kelamaan Na hahaha." Adel tertawa sambil merangkul bahu Nana. Adel berpikir sejenak dan berkata "Na, loe tau ga kalau Kevin udah balik?" Bisik Adel. Mendadak Nana terdiam.

"Kevin?" Ucapnya tanpa sadar.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kamu adalah ketidakpastian yang selalu aku tunggu.

Menunggu tanpa tahu di mana dan kapan akan berakhir?

Menunggu tanpa sadar waktu sudah berlari jauh meninggalkanku.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



My Star !Where stories live. Discover now