1 [Tragedi]

51.5K 2.4K 366
                                    

"Ayo, perkenalkan diri kamu pada teman-teman"

"Nama gue Haechan"

Anak-anak di kelasku melihat dia dengan tatapan kurang suka.

Ada anak baru di kelasku, dia berdiri di depan sambil memperkenalkan dirinya. Kalian tau gak sih? kenapa anak-anak kelasku ngeliatin dia dengan tatapan kurang suka?

Karena penampilannya kaya anak nakal, bajunya keluar-keluaran, rambutnya gak teratur. Dan satu lagi, dia pakai tindik di telinga kanan dan juga di hidungnya.

"Sudah?"

Anak laki-laki itu hanya mengangguk.

"Baik, kamu-tunggu, kamu pakai tindik?"

"Iya"

"Lepas sekarang"

"Gak bisa dilepas bu, susah"

"Lepas atau kamu tidak boleh duduk"

Anak laki-laki itu mendengus kemudian melepaskan tindikan di telinga kanannya.

"Sudah"

"Di hidung kamu"

Anak laki-laki itu kembali mendengus dan kemudian melepaskan tindikannya yang berada di hidung.

Agak susah kayaknya, wajahnya sedikit kesakitan ketika ia berusaha melepaskan tindikan itu. "Argh!" akhirnya tindikan itu lepas.

"Saya gak mau kamu memakai tindik itu lagi, ini lingkungan sekolah tolong dijaga penampilannya"

Anak laki-laki itu hanya mengangguk.

"Kamu boleh duduk di- dibarisan ketiga sama anak perempuan berambut pendek itu"

What??

A-aku dong?

"Bu, tapi kan saya duduk sama Mina?"

"Oh iya, ibu lupa kalau Mina sedang sakit. Ya sudah Haechan tetap akan duduk dengan Ica, sedangkan Mina duduk dengan Ningning"

Mulutku terbuka, gak percaya kalau bu Irene bilang gitu. Gak banget deh aku duduk sama anak baru itu.

"Kamu boleh duduk Haechan"

Anak laki-laki itu berjalan menuju tempatku, lalu ia mendudukan dirinya di kursi sebelahku.

"Baik anak-anak berhubung jam pelajaran saya sudah habis mari kita akhiri pertemuan kita hari ini, sampai jumpa"

"Terima kasih bu" ucap seluruh anak kelas berbarengan.

Aku melirik anak baru itu, coba tebak apa yang aku lihat?

Dipakai lagi dong itu tindikannya, aku sedikit meringis.

"Ca, lo bawa bekal ga?" tanya Renjun yang berada di depan tempat dudukku.

"Enggak njun"

"Lo mau ke kantin?"

"Iya mau"

"Ok, yuk bareng. Mark, lo ikut juga kan?"

"Iya gue juga ikut" sahut Mark yang duduk di sebelah Renjun. Mereka emang teman sebangku.

"Na, Min, kantin gak?" aku bertanya pada Hina dan Jaemin yang duduk di belakang tempat dudukku.

"Hayuk" jawab mereka berbarengan.

Pas di kantin, kita udah pesan makanan dan makanan yang kita pesan udah ada di depan kita semua. Kita duduk melingkar gitu.

"Eh gue gak suka sama penampilan anak baru itu deh" Renjun memulai pembicaraan.

Priority ✓ | Telah DibukukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang