Hoammmmmmmmmm..... Udah pagi lagi aja, sekolah lagi sekolah lagi. Rebecca membuka matanya dan sedikit menggerutu dalam hati.
"Gak mau sekolah huhuhu... Tapi harus, minimal ada brosis yang menghibur deh di sekolah."
Mandi ✔ Sikat gigi ✔ Sarapan✔
Last but not least CEK HP!"Emangnya ada apa sih di hpmu itu, dicek aja mulu," kata oma.
"Iyalah oma mendingan aku ngecek hp daripada ngecek kabar mantan yang tak kunjung habisnya, aku jadi galau kan oma juga yang repot."
"Yaampyunn emang ya kids jaman now apa-apa dibilangnya mantan lagi mantan lagi," tepok jidat.
"Yadong kan oma nya juga oma jaman now. Kerjaannya ngeliatin oppa Korea terus, jangan sama berondong dong oma! Jatahku itu."
"Gapapa anti aging buat oma biar awet muda daripada ngeliatin opa- opa beneran kan suram gitu ah Becca, coba aja opa kamu masih hidup, oma pasti liatin tiap hari, opamu itu ya opa terganteng di hati oma, ga ada tandingannya."
"Cinta oma kok bisa awet banget sih sampe sekarang?"
"Iya, kamu juga nanti kalau cari pacar harus yang benar- benar sayang sama kamu, opa dan oma itu selalu saling mendukung satu sama lain, kami selalu berdoa bersama dan terbuka terhadap setiap masalah yang kami hadapi," jawab oma yang mulai serius.
"Pantesannnnnn........"
"Pantesan apa? Pantesan itu yang kalau tahun baru bertebaran di langit ya?"
" Iyahin deh biar cepet, pantesannn aku bijak , oma nya aja motivator begini."
"Oma ini dulu pendeta lho, kamu gak tau ya?"
"Hahhh ga salah denger oma?"
" Ehhhh, oma belum beres ngomong. Pendeta bagi kakekmu maksudnya hahahahha."
"Kirain beneran.... Udah ya oma, aku baru berangkat sekolah, sampai jumpa nanti sore!"
Perbincangan yang menyenangkan di pagi hari, sungguh awal yang baik untuk hari ini. Aku berangkat sendiri ke sekolah karena hanya butuh 5 menit untuk sampai di sekolah. Dekat bukan? Sekalian olahraga gitu deh.
Rumahku dekat dengan rumah Ko Raymond, ia sudah kuliah dan wajahnya lumayan tampan. Sifatnya juga cocok untuk menjadi pendamping hidup, namun tentu saja itu tak mungkin. Pasti perempuan sudah mengantri bagai barisan TNI dengan rapih dan anggun. Sedangkan aku, makeup saja hanya liat dari tutorial youtube dan tidak melakukan apapun. Mana mungkin dilirik olehnya hahahaha. Aku juga tidak terbiasa menjadi anggun, aku bisa disebut cewek brutal.
"Pagi Rebecca,"senyum hangat tersirat di wajah Ko Raymond sebut saja Ko Ray.
"Eh.. Pagi ko, belum berangkat kuliah?"
"Belum nih, kamu mau sekolah ya? Koko anter aja ya sekalian sejalan."
"Gausah ko , deket kok."
"Ayolah kali- kali"
"Mmmmm..... Oke deh," entah mukaku memerah atau tidak.
"Brummmmm....brummmmm...." Suara knalpot motor sportnya yang menggelegar.
"Ohhh pantesan mau nganter ke sekolah, jadi mau pamer motor baru nih? Udah ah ga jadi ikut."
"Yoii ,bagus gak? Tadi kan udah oke jadi udah ga bisa diubah- ubah lagi, udah ayo naek. "
"Sumpah demi apapun dia nambah gantengnya pake motor ini," gumamku dalam hati.
Aku diantar ke sekolah dan kamu tahu tidak? Aku serasa menjadi Milea yang dijemput Dilan. Wangi parfumnya mengisi seluruh oksigen yang masuk ke hidungku. Wangi parahhhhhh! Andai saja umur kita tak berjarak terlalu jauh, mungkin aku masih bisa mendekatimu.
"Thankyou pak gojek."
"Udah ganteng dibilang nya pak gojek, ketjewa ah, goodbye," senyum manis tersirat di wajahnya sambil melambaikan tangan.
Aku masuk ke kelas dan duduk di bangku yang masih kosong. Aku seolah bermimpi, mimpi apa aku semalam sampai bisa diantar Ko Ray? Aku jadi senyum- senyum sendiri di sekolah dan akhirnya terlalu banyak berkhayal.
"Dorrrrrrrr," teriak Hongsim dari belakang.
"Astagaaa ngagetinnnn tauuuu."
"Bengongg aja terus bengong, ga liat ada cowok ganteng disini?"
"Cuhhhh... Ganteng dari sisi belah mana lo? Dari ujung kuku kaki ampe ujung kepala juga gak ada ganteng- gantengnya hahahahhaa."
"Sadis banget dah lo , Becca. Aku tuh ga bisa diginiin wkwkwkkw."
"Eh Hongsim , kenapa sih setiap cowo itu pasti ngomong dirinya ganteng? Ga ada kata lain apa? Apakah itu sebuah ritual ya biar jadi makin ganteng?"
"Ritual endasmu , Bec. Ya itu tuh cuma iseng aja sama nambah kepedean lha. Oiyaa, sekalian menghibur diri apalagi kalo buat yang mukanya pas- pas an kek gw."
"Ohhh gitu ya, tapi muka lw ga jelek- jelek amat lha Hong hahaha."
"Terimakasih telah menghibur sekaligus mengejek saya sebanyak dua kali hari ini," canda Hongsim dengan muka sedih yang tahan tawa.
"Kringgggggggg......" bel masuk kelas berbunyi, pelajaran segera dimulai.
"Eh Hongsim, bel sekolah kita ga kreatif banget yak, bunyinya udah kayak jam beaker gw pagi- pagi."
"Heeh, kalo dirumah gw kayak suara bel sepeda ontel yang tukang eskrim jadul suka pake hahahaha."
"Radit, perhatikan ke depan!" tegas Bu Veronica.
"Yaaaaa buuuu."
"Gw lagi gw lagi yang kena, kenapa sih bec lw jarang banget ditegur guru? Padahal lw kan biang keroknya."
"Gimana yah emang patut disayangi gw te sampe guru tak mampu menyebut nama gw hahahahha."
Waktunya istirahatt YEYYYY!
"Rebeccaaaaaaa hewow," sahut Alexis.
"Hahhh lw kok tiba- tiba disini? Bukannya lw gamasuk ya?"
"Masuk lhaaa gw , cuma tadi mabal aja males masuk kelas si Bu Verororororo jonggrang, hahahahha"
"Bertobatlahhh nak, nilaimu sudah hancur bagai kelapa parut."
"Gimana nanti ah , doain gw aja yak! Eh tadi lo dianter siapaa? Udah ga jomblo lagi nih sekarang?"
"Hahh? Gimana-gimana? (aku panik) emmmmm... Ituu tetangga , namanya Ko Ray, tadi dia nawarin nganter awalnya gw gamau tapi kasian juga jadi gw kepaksa terus dia juga cuma nganter buat pamer motor barunya kokkkk!"
"Aduduuhhhh ada apa nih? Kok lw langsung panik terus ngejelasin panjang lebar begitu? Padahal gw cuma nanya dianter siapa hahahaha, kalau gini sih kayaknya ganteng ya tuh cowo? Kenalin dong wkwkwk."
"Ga ada apa- apa kok , kenalan aja sendiri."
"Iya ampun kakak, ga akan diganggu deh itu Ko Ray, pacarnya lebih garang dari macan gini , takut digigit gw."
Aku berjalan ke kelas entah mau melakukan apa. Ngegalau kah? Tapi kok dia mau nganter gw ya ke sekolah? Is that fake , like just badboy does or real, as a man? Nyawww kubaper bunda, tolong sayaaa.......
"Baper ya lo coy!" Alexis mengetok kepalaku dari belakang.
"Kagak!"
"Ih kok galak jawabnya, huhu."
"Menurut lo itu cuma sepintas aja atau ada maksud lain?" dengan badan dan wajahku yang tetap menghadap ke depan tanpa menoleh ke arah Alexis.
"Jangan baper dulu lah lo, dianter doang juga, liat dulu aja apa yang bakal dia lakuin, let the time flows bro!"
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Life, Not Yours!
Dla nastolatkówHidup? Apa itu hidup? Setiap orang punya pendapat yang berbeda tentangnya, namun ini hidupku. Kisah perjalanan hidup yang tak ada habisnya, penuh drama , dan perasaan yang bergejolak tak menentu.