Pangeran, Nay

99 1 0
                                    

Flashback

Seorang gadis mungil yang lucu sekitar umur lima tahun, dengan sebuah permen lollipop dalam genggaman tangannya sedang bermain di sebuah taman.

Tapi sedang asyik asyiknya bermain datanglah dua orang lelaki yang kira-kira dua tahun diatasnya dan mengambil lollipop nya.
Gadis tersebut mendongak untuk melihat siapa yang mengambil lollipop nya.

"Itu lollipop Nay" ujarnya sambil menatap dua anak tersebut dengan mata polosnya.

"Ini lollipop kamu?, Tuh ambil" ujar salah satu anak yang memegang lollipop tersebut dan membuangnya kesembarang tempat.

Sontak hal itu membuat Nay menangis dengan kencang karena lollipop nya dibuang oleh kedua anak lelaki itu.

Hingga tangisannya terdengar oleh seorang anak laki-laki yang sedang duduk di kursi taman sambil membaca bukunya. Anak lelaki itu merasa terganggu karena tangisan tersebut. Membuatnya berdiri dan menghampiri anak kecil yang sedang menangis tersebut.

Dia terpaku melihat seorang anak kecil mungil yang menggemaskan walaupun sedang menangis.
Dia menghampiri gadis tersebut dengan tampang datar dan dinginnya. Menatap lekat dua anak laki-laki bak elang yang sedang mengawasi mangsanya. Dan hal itu membuat kedua anak tersebut ketakutan dan berlari menjauh.

Dia menangkup pipi Nay dan menghapus air mata dikedua pipi gadis itu.

"Jangan nangis lagi, anak manis gak boleh nangis" katanya datar namun suaranya tetap lembut.

"Hikss.. Tapi lollipop Nay.. Hikss diambil cama Kaka tadi hikss.." kata Nay disertai isakan.

"Jangan nangis nanti Dev belikan yang lebih besar dan enak"

"Benel ya Dev" jawab Nay dengan antusias.

Dev kecil menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Rumah Nay dimana? Ayuk Dev anter pulang, ini udah mau sore"

*
Mereka berdua memasuki gerbang rumah yang lumayan besar. Kediaman keluarga Nay memang kalah mewah dengan keluarga Dev tapi rumah ini terasa hangat.

"Mommy" panggil Dev pada sang ibu. Dia heran kenapa kedua orangtuanya berada di rumah Nay.

Sang mommy menoleh, mendengar namanya dipanggil "Dev? Bukan nya kamu ditanam sayang? Kok bisa berada di sini?"

Dev mendekati ibunya "Tadi Dev gak sengaja ketemu sama Nay mom"

Samantha, mommy nya Dev memperkenalkan anak semata wayangnya kepada keluarga Nay.

"Ini Dev, HARVEY DEVANO CANTWELL anak semata wayang saya"

"Tampan sekali, tidak beda jauh dari papahnya" jawab Zenny ibunya Nay dengan kekehan.

"Ya jelas saja dia anakku" balas Hrvy papahnya Dev dengan bangga.

Suasana malam itu sangat hangat dan menyenangkan tidak terasa hari sudah larut malam. Dan keluarga Dev berpamitan untuk pulang.
Tapi saat orangtuanya ingin pulang, Dev malah memutari meja dan menuju singel bed yang diduduki Lorenzo papahnya Nay.

Saat sampai didepan Lorenzo, Dev menangkup pipi Nay yang berada di pangkuan papahnya, menatap lekat manik mata yang entah sejak kapan ia sukai. Dan ucapan yang keluar dari mulut Dev membuat semua orang dewasa menganga, termasuk kedua orang tua Nay.

"Jangan nangis lagi, Dev selalu ada untuk Nay, Mulai sekarang Dev punya Nay, Nay punya dev, Dev akan jagain Nay sampai kapanpun, Dev pangerannya Nay"

Nay memeluk Dev dengan erat " Dev pangerannya Nay"

****
- Apartemen Dev-


Saat ini Nay berada dipangkuan Dev, sedari tadi Nay tidak ada niat untuk beranjak dari pangkuan Dev.

"Dev?" Panggil Nay dengan manjanya.

"Hmm"

"Nay sayang Dev.."

"Hmm.."

"Dev ih jawab, Dev sayang gak Nay juga gak?" Tanya gadis itu dengan mimik lucunya.

"Sayang.." Dev mengecup dahi Nay, "Cinta" dikecup nya pipi Nay yang cubby "Tergila-gila" terakhir bibir, membuat Nay terkikik geli atas tingkah laku pacarnya ini.

"Dev, Nay laper" nay mengedipkan matanya lucu, tapi Nay pengen makan yang pedas-pedas"

"Gak boleh, bahaya"

Nay merengek "Dev mau yang pedas-pedas" disandarkannya kepalanya di bahu Dev.

Dev membuang napasnya kasar, tangan Dev turun ke paha Nay mengekspos kulitnya yang putih. Nay menggeliat dan berusaha menahan tangan Dev, namun Dev jauh lebih kuat darinya. Dev menyelipkan jarinya di antara kedua pahanya Nay dan terus naik menekan daerah sensitif dari tubuh Nay.

"Ahh Dev janganhhh" Nay mendesah kecil ketika ia merasakan tangan Dev bergerak naik menyusup masuk hingga melewati celana dalamnya. Jari telunjuk lelaki itu menyapu permukaan area sensitifnya. Bergerak naik turun dengan teratur.

"Ahhhh... Stoopphhh...Please.. Devv" Nay mencengkram kuat lengan baju Dev.

Dev memperhatikan wajah Nay benar-benar tersiksa karena ulahnya, Dev mengeluarkan tangannya.

"Baiklah, gakusahh makan yang pedas-pedas Nay, Dev sayang Nay, Dev gakmau Nay sakit" ucap Dev lembut.

"Tapii Nay mau Dev" jawab Nay lirih.

"Berarti siap dihukum?" Tanya Dev dengan seringai misterius diwajahnya.

Nay sangat paham apa yang di maksud Dev. Nay cepat-cepat menggelengkan kepalanya.

"Good girls" Dev mengecup sekilas bibir Nay " Kiss me"

Nay mengecup pipi Dev, dalam hati ia tau bukan itu yang Dev maksud. Dan benar.

"Ahh Nay malu Dev"

Dev terkekeh "atau mau hukuman?" Tanya Dev menaik turunkan alisnya.

Dengan cepat Nay mencium bibir Dev. Saat nay akan menjauhkan kepalanya Dev dengan sigap menahan tengkuknya. Setelah dirasa Nay kehabisan nafas mengimbangi ciumannya baru dilepasnya tautan bibir mereka.

Dev terkekeh geli melihat ekspresi Nay saat ini, Dev mengecup lama kening Nay " Love you so much, You are mine forever"

- To be continue-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BECAUSE ILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang