The Boy, In My Dream

1.1K 146 46
                                    

Disclaimer: Furudate Haruichi
By: Ozozo1298
Warning: Ooc, Ic, Typo

Gadis bersurai senja itu tengah menatap sendu langit malam yang berhiaskan seribu bintang. Tampak cantik namun tidak mampu menyembuhkan rasa sepi yang ia rasakan sekarang.

Harusnya remaja diusia sekarang sudah bergulat dengan selimut dan pergi ke alam mimpi, namun ia tidak bisa melakukannya. Mata bulat dan jernih itu tidak ingin tertutup untuk menikmati mimpi-mimpi yang akan terjasikan bila ia tertidur.

Tangan mungil yang terlihat lembut itu menyentuh kaca jendela yang menghalau udara dingin dari luar. Telapak tangannya dapat merasakan sensasi dingin dari kaca itu, mulut kecilnya mengeluarkan senyuman kecil entah untuk apa.

Namun sebuah bayangan hitam melesat jatuh dari atas mengalihkan perhatiannya, seolah bayangan itu adalah sebuah bintang yang terjatuh dari langit. Ini aneh, bayangan itu jelas-jelas terjatuh ke halaman rumahnya. Tanpa berpikir panjang ia membuka jendela di depannya, hawa dingin langsung menerpa tubuhnya. Membuatnya sedikit menggigil.

Angin kencang bertiup, membuat hawa yang dingin menjadi semakin dingin. Tanganya mendekap tubuhnya erat, mata indahnya mencoba memperjelas penglihatannya. Di halaman rumahnya tidak ada tanda-tanda ada sesuatu yang terjatuh di sana, dan entah mengapa ia merasakan tubuhnya merinding. Karena takut dengan cepat gadis manis itu menutup jendelanya.

Ia kembali duduk di kursi belajarnya mengangkat kakinya dan memeluk kedua kakinya. Matanya kembali menatap seribu bintang yang tampak cantik malam ini, andai tadi adalah bintang jatuh...

Maka ia berharap waktu berhenti dan ia tidak ingin beranjak dewasa.

Beranjak dewasa merupakan hal paling merepotkan menurutnya, jadi ia hanya ingin tetap berada di usia ini.

Usia dimana tidak ada masalah berat yang akan membebani tubuhnya.

Asik melamuh, gadis berkulit seputih salju itu tidak menyadari sebuah bayangan hitam tepat di belakangnya.

"Sebentar lagi aku berusia 20 tahun, aku tidak ingin dewasa."

"Kau bahkan tidak memakan sayur dan hanya mengandalkan minuman susu, aku yakin kau tidak akan membesar dan tumbuh dewasa."

Gadis cantik itu menoleh ke belakang dengan cepat, sehingga lehernya terasa sedikit sakit. Demi Yogurt bertabur vitamin yang di jual juragan Ukai Keishin ada yang menyahutinya barusan.

"Ku rasa tidak, ada bagian di tubuhmu yang berkembang dengan sangat baik."

Gadis dengan baju tidur berwarna putih itu dengan cepat berdiri, dan melangkah mejauhi sosok tinggi itu.
Sosok itu melangkah selangkah mendekatinya, sehingga cahaya dari bulan yang berasal dari luar jendela menyinari wajah rupawannya.

Wajah yang seolah di pahat Tuhan dengan penuh cinta, wajah yang bersinar bagaikan bulan di malam hari tanpa dihiasi bintang-bintang. Sangat indah, membuat gadis itu tercengang.

Mulutnya terbuka, rahangnya seolah tidak mampu lagi untuk menutup. Sosok di depannya sangat tampan, bagaikan seorang pangeran yang tergambar di cover cerita dongengnya.

Namun ia tersadar, sosok di depannya ini tiba-tiba saja muncul di dalam kamarnya. Ia sempat berpikir pria tampan di depannya ini mungkin bukan seorang pangeran, melainkan seorang vampir haus darah seperti yang di ceritakan di novel horror yang minggu lalu ia baca.

The Boy, In My Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang