BAB 3 (pelukan sahabat)

8 1 0
                                    

Sejak kejadian itu bunga menjadi murung. Hari-hari nya yang biasanya ceria berubah drastis. Berulang kali sang mama dan papa nya menjelaskan tidak pernah di gubris oleh bunga, bagi nya papa sudah tidak mau bertanggung jawab lagi sehingga dirinya akan dijodohkan.

Dirumah maupun sekolah Bunga hanya murung. Entah kenapa Bunga belum bisa menerima perjodohan ini. Bunga masih sekolah , masih ingin nikmati masa muda nya. Bukan mengurus urusan rumah tangga dan melayani hak suami nanti nya. Syukur kalo suaminya orang baik , misalnya sang suami tidak baik, bisa hancur hidup bunga , masa depan nya bisa jadi kacau , cita-cita yang sudah bunga susun tidak akan bisa dijangkau lagi.

Bunga masih berjalan memasuki koridor sekolah, belum banyak siswa yang datang karena sudah tiga hari ini bunga selalu datang pagi sekali, karena dia malas dirumah, dan selalu membuat alasan kalo bunga ada ulangan.

Didalam kelas Bunga duduk sendirian, membaca sebuah buku yang bunga tidak tahu maksudnya tulisan nya apa. Matanya memang membaca, tapi pikirannya entah kemana.

"Boleh ngak gua duduk disini" ujar seorang lelaki yang membuat bunga hanya mengangguk kaget

"Kamu bunga ya, yang terkenal di sekolah ini" tanya lelaki itu

"Iya gua Bunga, tapi kalo terkenal itu terlalu berlebihan, lu siapa" tanya bunga mengangkat wajah nya heran dan berkata kembali ,, "ouh elu Ngga, gua kira siapa tadi, tumben lu datang pagi sekali"?

Angga hanya senyum , baru kali ini Bunga melihat senyum Angga. "Ternyata ganteng juga" batin Bunga

"Gua selalu datang pagi kok, lu kenapa kok murung terus, awal gua masuk sini lu selalu lincah bersama teman-teman lu , tapi tiga hari ini beda" tanya Angga panjang lebar

"Lu perhatiin gua ya Ngga" tanya bunga heran

"Gua kan lihat lu Nga. Kita kan satu sekolah bahkan satu kelas" jawab Angga kelabakan karena ketahuan

"Ah biasa aja kali gua cuman becanda" timpal bunga masih dengan murung

" lu ada masalah ya" tanya Angga takut-takut kalo bunga marah

"Ngak, gua baik-baik saja,, sana lu ah , gua ngak enak dilihat anak-anak lain , ntar dikira kita pacaran lagi" umpat bunga yang melihat anak-anak sudah mulai berdatangan masuk kelas

"Maaf deh kalo gua ganggu" ucap Angga dan berlalu keluar kelas entah kemana padahal bentar lagi bel sekolah akan berbunyi

🌹🌹🌹

Hari yang sangat melelahkan batin Bunga. Karena hari ini pelajaran yang sangat menyiksa otak nya, fisika kimia biologi dan sejarah..

"Nga , pulang bareng yuk" ajak Mile , suara mile terdengar sayup karena anak-anak lain masih sibuk masukin peralatan sekolah kedalam tas masing-masing, ada juga yang becanda sebelum pulang

"Lain kali aja mil" jawab bunga masih dengan kemurungan hati yang sengaja dia tutupi

"Bunga,, kok lu akhir-akhir ini sering murung sih, kalo lo lagi ada masalah , lo cerita deh sama kita , kita siap bantu lu"! Ujar mile to the point dengan tulus

"Gua gak papa mil" Bunga hanya mampu berujar singkat, tidak ingin membuat sahabatnya ikutan sedih.

"Gua heran deh sama lu Nga , sebenarnya kami ini lu anggap apa? Gua dan Mile tau lu tu sering murung dan nangis di toilet ketika istirahat , lu ada masalah apa sih Nga? Cerita dong" ucap Anggi sedikit teriak dan membentak hingga penghuni kelas jadi bisik-bisik dan bertanya-tanya, hanya satu orang yang tidak ikutan, dia lebih memilih diam.

"Sudah lah Nggi , Bunga sudah tidak menganggap kita sahabat lagi" Mile ikut kesal , Bunga hanya menunduk dan terisak lalu memeluk kedua sahabatnya itu.

"Mile ,Anggi maafin gua yang tidak bisa jadi sahabat yang baik buat kalian berdua, gua hanya tidak mau lu berdua ikutan sedih" ucap bunga terisak-isak dipelukan kedua sahabat baik nya dari SD itu, dengan sedikit berbisik akhirnya mengalir lah cerita yang membuat nya gundah gulana

"Lu yang sabar ya Nga , kami selalu ada buat lu" Mile menguatkan pelukan sahabat nya

"Maafin kita yang bentak lu tadi"

"Maafin gua juga yang buat kalian kecewa"

"Enggak Nga , kita sahabat selamanya"

Mereka sama-sama menangis merasakan siksa bathin yang dialami sahabatnya, tidak menghiraukan bisik-bisik siswa kepo.

Angga hanya tersenyum memperhatikan tiga gadis yang berpelukan itu.

Maaf ya guys cerita nya gaje banget

Aku masih awal nulis soalnya

Semoga kalian suka ya

BUNGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang