Chapter 7 - [Oikawa Tooru 02]

684 62 14
                                    

CHAPTER 7
WAREWOLF 02
AOBA JOSAI - SEIJO
PRINCE OIKAWA TOORU

Minggu 15 September

[Aoba Josai]
Oikawa Tooru
Iwaizumi Hajime

💐🌼💐🌼💐

[Your Pov]

Termangu menatapi sebuah kincir angin yang berputar, berdiri di sebuah balkon lantai 2 merasakan angin malam, selepas kau sadar tak ada yang lebih mengejutkan ketika seorang laki-laki tak di kenal tidur di sebelahmu dengan tubuh toples.

Berteriak? itu respon yang paling umum, namun tak perlu melakukannya. mengingat tubuhmu masih di balut lengkap pakaian, mengecek tubuh ke sebuah kaca memuat seluruh tubuh di lemari, tak ada tanda tanda dia sudah di lecehkan.

laki-laki itu masih tertidur di sana, mengapitkan bantal, bagaimana ia
bernafas kalau tidur tengkurap seperti itu dengan wajah di tutup bantal, aneh memang melihatnya tetapi tidurnya sangat nyenyak, membuat tak nyaman menggangu.

langit malam begitu indah berhiaskan bintang bintang, udara dingin menusuk kulit, hal itu tidaklah membuat kau berkeputusan untuk kembali ke dalam berkemul selimut beranjak dari balkon itu. tertunduk lesu kau di sana, otakmu di penuhi banyak pikiran, berpikir agar bisa menemukan jawaban yang tepat, terkadang hal ini sangatlah rumit ketika di pikirkan, sebenarnya kau memikirkan bagaimana cara menghilangkan rasa sesak di hati, kenangan, bahkan kau berusaha tuk melupakan segala kenangan.

💐🌼💐🌼💐🌼

aku merasa kesal, saking kesalnya sampai rasanya frustasi, ingin sekali kutertawakan air mata yang tak bisa berhenti mengalir ini, semua perasaan ini, rasa itu, sangatlah menyesakkan, menyakitkan menusuk dada, Sakit tapi tidak berdarah.

Kehilangan ke 2 orang tua, membayangkan wajah mereka saja menyesakkan, tuhan...
harus di aku apakan perasaan di dada ini, buatlah aku tersenyum tuhan, buatlah aku tertawa, buatlah air mata ini menjadi darah.

buayan waktu, angin berhembus, bintang bintang di langit, suara hewan malam, suasana sunyi membuat hati semakin jauh, jauh daei sumber harapan. mimpi dingin yang sering di lihat, kembali mengenang, membuat diri semakin jauh tersudut ke dalam sebuah rungan gelap gulita, dingin, tanpa ada cahaya 1 titik pun.

Mengepalkan tangan, terisak tak bersuara, lemas, terduduk di lantai dingin bertemankan sesak di dada.

diri ini kini tidaklah lebih hanyalah segumpal penderitaan, tak memerlukan orang lain mendobrak masuk ke dalam ruang sunyi gelap miliknya, ruangan itu telah di kunci tertutup rapat, agar ia mampu berlari dari kenyataan, membuat tak sadar diri lagi bahwa sudah kehilangan berbagai macam hal penting.

tak perduli... bahkan aku tak mengerti dengan perasaanku sendiri, apakah menyenangkan? dan apakah menyakitkan? tetapi otak berpikir, mengerti kenyataan pahit yang di rasakan seberapa banyak...
sebuah, bahkan setumpuk perasaan, membuatku takut, berpura pura tidak perduli. kesal, marah, benci.

Tolonglah Tuhan...
aku ingin kembali, memutar balikkan waktu, waktu ketika di mana semua kebahagiaan itu masih ada.

Tuhan Tolonglah...
Diriku yang rindu akan ke 2 nya...

rindu senyum mereka...
rindu tawa bersama mereka...
suara mereka...
usapan lembut tangan mereka...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

|| Ice || , [ Haikyuu X Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang