*HuLu 3*

194 15 0
                                    

Prilly POV

Setelah 20 menit perjalanan akhirnya aku sampai juga di rumah.
Dengan segera aku mengetuk pintu

Tok tok tok (suara pintu diketuk)
Kenapa gak ada jawaban dari dalam ya? Apa mereka udah tidur? batinku.

Aku memanggil mereka dari luar rumah.
"Ibuuu bapakkkk Sisi pulang bukain pintunya dong."
Aku berteriak kencang berulang kali. Tetapi nihil gak ada jawaban dari mereka.
Aku merasa gelisah dan khawatir. Perasaanku tidak enak.
Aku melihat jam di pergelangan tanganku jam 7 malam.
Gak seperti biasanya mereka udah tidur jam segini.
Aku mencoba memutar pelan knop pintu.

"Kok pintunya gak di kunci sih. Apa mereka gak takut ada maling ya." ucapku heran sambil menggaruk kepalaku sedikit.
Dengan perlahan aku berjalan ke dalam rumah. Terasa gelap.
Aku gak melihat apa2.
Aku meraba2 kesekelilingku.

"Mana saklar lampunya ya." ucapku masih terus berjalan mencari saklar lampu.
"Huftt akhirnya ketemu juga saklar lampunya."

Aku menyeka keringat di dahiku. Aku melihat kembali jam di dinding.
"Ini bener kok baru jam 7. Tapi kenapa sepi sekali. Kemana Bapak dan Ibu. Apa mungkin mereka di kamar ya."

Aku berjalan menuju kamar Bapak dan Ibuku. Aku mengetuk pintu kamar mereka. Tapi tak ada suara. Aku jadi semakin khawatir. Keringat di dahiku mulai bercucuran lagi. Tubuhku gemetaran.
Dengan hati gelisah tak karuan aku membuka knop pintu.
Dan alangkah terkejutnya aku.

"IBUUUUUUU...
Aku berteriak sangat kencang. Aku menangis melihat Ibu sudah tergeletak tak berdaya di disamping tempat tidurnya.
Aku langsung berlari memeluk Ibuku.

"Kenapa jadi seperti ini Ibu ? Apa yang terjadi ? Banguunn Ibu..banguunn.." ucapku menangis tersedu2 sambil mengguncang badan Ibu.
"Kemana Bapak". batinku
Aku memeriksa pergelangan tangan Ibu. Ternyata masih ada denyut nadinya.
Dengan segera aku bangun sambil membopong badan Ibu.
Aku tidak bisa berpikir panjang untuk saat ini. Yang ada di pikiranku aku harus membawa Ibu ke rumah sakit terdekat.

~~~~~~~~

15 menit kemudian

Aku sudah sampai di rumah sakit SEHAT MULIA. Dengan hati2 aku menurunkan Ibu dari mobil taksi yang kutumpangi tadi bersama Ibu. Aku membopong Ibu sambil merogoh saku celanaku. Dengan cepat aku membayar taksi itu.
Aku memanggil suster dan dokter yang ada disana.

"Dokterrrrr..susterrr.. tolong sayaaa.." teriakku
Dokter dan suster mulai berdatangan satu persatu menuju ke arahku dan Ibuku. Terimakasih ya Tuhan.

"Yaa ampun adik.. ibunya kenapa?" tanya dokter ganteng itu.

"Begini dok, tadi Ibu saya pingsan di rumah. Saya tidak tau kenapa." ucapku sambil masih menangis.

"Oh begitu. Yaudah kamu jangan menangis lagi ya." ucap dokter ganteng itu tersenyum sambil membelai rambutku lembut.
"Suster.. rebahkan badan Ibu ini di ranjang itu, cepat!!. Langsung bawa dia ke UGD."

"Baik dokter."

Dengan cepat dan sigap 2 orang suster dan 1 dokter itu membawa Ibuku ke ruang UGD. Aku mengikuti mereka dari belakang. Tidak sampai sepuluh menit kami sudah sampai di ruang UGD.

"Kamu tunggu disini ya adik cantik. Saya akan memeriksa Ibu kamu." ucap dokter ganteng itu sambil tersenyum manis.
Aku hanya mengangguk saja.
Semoga tidak terjadi apa2 dengan Ibuku. Amin

Drrtttdrrttt (dering handphone)

"Halooo..

¶¶¶¶¶¶¶

Halohhaaa readers kesayanganku🙋
I'm comeback hehehe
Aku udah lanjutin chapternya yaa temen2😘
Maaf cuma sedikit ya hehe
Tolong di baca, di like dan comment yaa hargai penulisnya oke😉
Tunggu next chapter ya😗

Kecupatuatu😘😘😘

Hate U Love U Season 2 (aliando prilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang